Alat pendeteksi tangkap suara diduga jatuhnya pesawat MH370
Merdeka.com - Para peneliti di Universitas Curtin Australia mengatakan mikrofon bawah laut di Samudera Hindia menangkap suara diduga saat pesawat Malaysia Airlines MH370 jatuh di wilayah itu.
Surat kabar the Guardian melaporkan, Rabu (4/6), para peneliti di kampus itu menyatakan sekitar sepuluh persen suara yang ditangkap itu sesuai dengan suara jatuhnya pesawat diduga MH370. Kemungkinan lain suara itu bisa berasal dari suara gempa.
Para ahli Australia itu berhasil mengambil kesimpulan setelah menganalisa sejumlah kombinasi dari alat sensor suara bawah laut. Alat pendeteksi itu dipasang oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengawasi uji coba nuklir dan sebagian lain dipasang oleh Australia untuk tujuan penelitian.
-
Mengapa sinyal jatuh MH370 bisa direkam? Saat dikecepatan itu, ia akan melepaskan energi kinetik yang setara dengan gempa kecil' dan akan 'cukup besar untuk direkam oleh hidrofon yang berjarak ribuan kilometer.'
-
Dimana MH370 diperkirakan hilang? Untuk studi mereka, Kadri dan rekan-rekan timnya menganalisis data dari stasiun hidroakustik di wilayah di mana MH370 diyakini telah hilang – dengan fokus pada Cape Leeuwin di Australia Barat dan Diego Garcia, sebuah pulau di Samudra Hindia.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Bagaimana para peneliti mencari jawaban tentang MH370? Dalam upaya mereka mencari jawaban, para peneliti dari Universitas Cardiff mengambil pendekatan baru: menggunakan mikrofon bawah air – yang disebut hidrofon – yang menangkap gelombang suara dan perubahan tekanan di lautan.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
Alat perekam suara di bawah laut dari Universitas Curtin itu ditempatkan di sekitar 40 kilometer lepas pantai Pulau Rottnest. Menurut peneliti senior Alec Duncan, alat itu menangkap suara berasal dari sumber energi besar diduga jatuhnya MH370 pada 8 Maret.
"Data dari salah satu alat perekam itu memperlihatkan sinyal akustik yang jelas pada saat pesawat MH370 dinyatakan hilang," kata Duncan.
Sinyal suara itu juga sesuai dengan yang didapat alat serupa yang dipasang oleh PBB di lepas pantai Cape Leeuwin, titik paling barat laut dari daratan Australia.
Pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang sejak tiga bulan lalu dalam penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Pesawat itu membawa 239 penumpang sebagian besar warga China dan Malaysia.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para ahli di Universitas Cardiff percaya mereka bisa mendekati terobosan dalam kasus luar biasa ini.
Baca SelengkapnyaTim TNI Angkatan Udara (AU) sedang berkonsentrasi mencari data recorder di lokasi jatuhnya dua pesawat Super Tucano di Pasuruan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSepuluh orang tewas dalam insiden mengerikan kecelakaan pesawat jet di Selangor Malaysia. Delapan penumpang di dalam pesawat dan dua orang di darat ikut tewas.
Baca SelengkapnyaPetugas Basarnas mengkonfirmasi kalau titik dugaan helikopter hilang tersebut berada di kawasan hutan.
Baca SelengkapnyaSebuah benda berukuran sangat besar terdampar di pantai Green Head, Australia Barat.
Baca SelengkapnyaHilang Sejak 1971, Pesawat Jet Ini Akhirnya Ditemukan dalam Kondisi Mengejutkan
Baca SelengkapnyaKNKT akan memeriksa seluruh serpihan dan menganalisis percakapan pilot dengan petugas pengaturan lalu lintas udara untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat.
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaDaerah ini terkenal karena dituduh menjadi tempat hilangnya banyak pesawat dan kapal secara misterius selama berabad-abad.
Baca SelengkapnyaUntuk pesawat yang hilang kontak dan jatuh itu diketahui ingin menuju ke Pondok Cabe, dari kawasan Tanjung Lesung.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca SelengkapnyaKapal pembawa material BTS hilang kontak dalam perjalanan Timika (Papua Tengah)-Lokpon, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Baca Selengkapnya