Aliran uang ke rekening PM Najib Razak lebih dari USD 1 miliar
Merdeka.com - Skandal membelit Perdana Menteri malaysia, Najib Razak, belum tuntas. Surat kabar the Wall Street Journal kemarin menurunkan laporan terbaru membuktikan adanya aliran dana ke rekening pribadi sang perdana menteri lebih dari temuan awal.
Tahun lalu Najib diperiksa Kejaksaan Malaysia karena ditemukan aliran dana USD 620 juta (setara Rp 8,42 triliun), yang diaku sumbangan politik Kerajaan Arab Saudi. Rupanya, dua sumber dari aparat hukum yang menyelidiki pengelolaan rekening Najib, mengatakan uang ke rekening sang pemimpin Negeri Jiran itu lebih besar dari temuan awal.
Setidaknya selama 2011-2013, Najib mendapat transfer dana senilai USD 1 miliar (setara Rp 13,3 triliun). Sumber lain yang dipakai oleh Wall Street Journal adalah penyelidik keuangan yang berbasis di luar negeri.
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? 'Permintaan kebutuhan operasional Syahrul Yasin Limpo dan keluarganya yang juga didukung dengan petunjuk berupa barang bukti elektronik, chat WA antara terdakwa Syahrul Yasin Limpo dan Imam Mujahidin Fahmid, serta adanya barang bukti antara lain dokumen catatan staf Kementan RI dan bukti kwitansi serta transfer uang pembayaran kebutuhan menteri dan keluarganya.
-
Siapa menteri Jokowi yang terlibat korupsi? Para Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi Dua periode pemerintahan Presiden Jokowi setidaknya ada bebarapa menteri yang terjerat kasus korupsi.
-
Kasus korupsi apa yang dilakukan menteri Jokowi? Mantan Menpora Imam Nahrawi Terbukti menerima suap penyaluran pembiayaan dengan skema bantuan pemerintah melalui Kemenpora pada KONI Tahun Anggaran (TA) 2018
-
Siapa yang diduga melakukan korupsi? KPK telah mendapatkan bukti permulaan dari kasus itu. Bahkan sudah ada tersangkanya.
-
Bagaimana modus korupsi menteri Jokowi? Mantan Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham terjerat kasus suap terkait proyek PLTU Riau-1.
-
Bagaimana dampak korupsi bagi negara? 'Tambang ilegal misalnya, selain kerugian negara secara materil, juga ada hutan yang dibabat habis di sana. Ada tanah negara yang rusak di sana. Ada masyarakat yang tercemar polusi dan terganggu kesehatannya di sana.'
Channel News Asia melaporkan, Selasa (1/3), artikel terbaru Wall Street Journal itu berseberangan dengan kesimpulan Jaksa Agung Malaysia, Mohamed Apandi Ali, yang telah menyatakan Perdana Menteri Najib Razak bebas dari dakwaan korupsi awal tahun ini.
Sumber Wall Street Journal memastikan dana di rekening pribadi Najib tidak terkait sama sekali dengan hibah dana kampanye dari Saudi. Dia menyatakan uang itu berasal dari pengemplangan utang perusahaan negara 1MDB, yang ditransfer berkali-kali melalui skema rumit. Pada 2009, Najib pernah menjabat sebagai komisaris utama BUMN bermasalah tersebut.
Pemerintah Malaysia tahun lalu telah mengusir wartawan Wall Street Journal, serta menuntut manajemen koran itu karena memuat berita yang menyudutkan Najib. Media cetak dengan oplah terbanyak di AS ini dituding berkepentingan menjatuhkan Najib, sehingga dilarang terbit. Terkait artikel terbaru itu, kantor PM Malaysia maupun Kejaksaan Agung belum berkomentar.
Bersamaan dengan berita menyudutkan Najib kali ini, mantan PM Malaysia, Mahathir Mohamad, mundur dari Barisan Nasional (UMNO).
Mahathir menuding partai UMNO kini sepenuhnya dikuasai kroni-kroni Perdana Menteri Najib Razak. Mahathir beberapa waktu terakhir secara terbuka selalu mengkritik Najib karena dugaan skandal korupsi 1MDB.
"Saya tidak akan menyebut partai ini UMNO, lebih pantas disebut partai Najib. Saya malu menjadi bagian dari partai yang memiliki citra mendukung korupsi," kata Mahathir dalam jumpa pers di Kuala Lumpur kemarin sore.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Najib Razak terjerat skandal korupsi 1MDB yang menghebohkan Malaysia.
Baca SelengkapnyaKPK membuka peluang memeriksa pengurus DPP Partai Nasdem untuk menelusuri aliran uang terkait dugaan korupsi di lingkungan Kementan.
Baca SelengkapnyaRekening Panji Gumilang telah dibekukan oleh polisi. Dalam waktu dekat penyidik akan menerima data dari rekening itu.
Baca SelengkapnyaRafael Alun juga didakwa mencuci uang ketika menjabat sebagai PNS pada Ditjen Pajak sejak 2011 hingga 2023..
Baca SelengkapnyaSyahrul Yasin Limpo ditangkap KPK di salah satu apartemen kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaPenyidik Kejagung berharap tersangka Zarof Ricar dapat bersikap kooperatif dalam pengusutan kasus suap dan gratifikasi di lingkungan kehakiman.
Baca SelengkapnyaKejagung menilai akan lebih mudah jika pada akhirnya Zarof akan 'bernyanyi' terkait temuan uang tersebut.
Baca SelengkapnyaGazalba dikenakan pasal berlapis oleh Jaksa berupaya tindak pidana Gratifikasi dan TPPU.
Baca SelengkapnyaSelain dituntut 14 tahun penjara, Rafael Alun juga dituntut denda sebesar Rp 1 miliar subsider pidana kurungan pengganti selama 6 bulan.
Baca SelengkapnyaNasDem mengaku tidak mengetahui asal usul uang dari Syahrul Yasin Limpo tersebut.
Baca SelengkapnyaPanji Gumilang memiliki sebanyak 256 rekening dengan enam identitas.
Baca SelengkapnyaRafael Alun mencuci uang hasil korupsi dilakukan sejak 2002-2023
Baca Selengkapnya