Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Amankan wilayah Sulu dari Abu Sayyaf, pemerintah kecolongan di Sabah

Amankan wilayah Sulu dari Abu Sayyaf, pemerintah kecolongan di Sabah Kelompok Abu Sayyaf di Filipina selatan. ©philstar.com

Merdeka.com - Upaya pembebasan empat ABK WNI yang diculik pada 5 dan 19 November di perairan Sabah hingga kini masih dilakukan. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal.

Iqbal menyebut komunikasi dengan kelompok Abu Sayyaf sudah dilakukan, namun para penyandera itu hanya ingin berkomunikasi dengan pihak keluarga saja.

"Masih ada kontak mereka (penyandera). Namun mereka memilih melakukan kontak dengan keluarga. Kita sudah coba untuk mengontak pemilik kapal, tapi rupanya mereka mencoba kontak dengan keluarga yang ada di Sabah. Salah satu istri sandera ada di Sabah," papar Iqbal di Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Selasa (13/12).

Ketika disinggung mengenai alasan mengapa para WNI itu bisa kembali diculik, Iqbal menyebut pengamanan di wilayah Sabah memang belum sepenuhnya tersebar.

Sedangkan di perairan Sulu, tempat di mana tujuh ABK TB Charles diculik Abu Sayyaf, pengamanan sudah diperketat dan kasus penculikan tak lagi terjadi di sana.

"Sebetulnya untuk perairan Sulu dari bulan Juni sudah nggak ada lagi penculikan. Kita kan ada tiga bentuk keamanan. Join patrol yaitu menjaga wilayah bareng-bareng. Ada juga coordinated patrol, di mana wilayah RI dipatroli dan Filipina juga. Jadi nggak pernah ada yang kosong, terjaga semua. Yang ketiga adalah convoy, penjagaan dari depan belakang," beber Iqbal.

Pengamanan seperti itulah yang membuat perairan Sulu kini sudah aman. Namun rupanya pemerintah tidak mengira para penyandera akan mengubah lokasi operasi mereka.

"Kita sebetulnya melihat itu (pengamanan) sudah berhasil di perairan Sulu. Cuma waktu itu kita tidak mempertimbangkan ada yang namanya perairan Sabah. Pengamanan belum terjangkau karena itu penculikan sekarang banyak terjadi di sana," ujar Iqbal.

Meski demikian, pemerintah terus mendorong pemerintah Malaysia untuk meningkatkan pengamanan di perairan Sabah. Selain itu, pemerintah juga mengimbau para pelaut agar menjauhi wilayah konflik untuk sementara agar tidak terjadi penculikan lagi.

"Konsular kita di Tawau sudah memberikan imbauan ke masyarakat kita di pesisir untuk sementara waktu sampai kondisi cukup stabil, jangan melaut dulu. Dan kita juga sudah sampaikan seruan ini kepada asosiasi pemilik kapal, dan mereka bisa menerima itu sementara. Sambil menunggu ada upaya penguatan di pihak Malaysia," tuntas Iqbal.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kedatangan Etnis Rohingya di Aceh Barat Didalangi Warga Lokal
Kedatangan Etnis Rohingya di Aceh Barat Didalangi Warga Lokal

Kedatangan Etnis Rohingya di Aceh Barat Didalangi Warga Lokal

Baca Selengkapnya
WNI asal Langkat Korban Penculikan di Malaysia Akhirnya Pulang Kampung, Begini Kondisinya Sekarang
WNI asal Langkat Korban Penculikan di Malaysia Akhirnya Pulang Kampung, Begini Kondisinya Sekarang

Perempuan itu sempat menjadi korban penculikan selama 10 hari di Malaysia.

Baca Selengkapnya
Ada WNI di Malaysia Disekap dan Dianiaya, Ini Kata Polri
Ada WNI di Malaysia Disekap dan Dianiaya, Ini Kata Polri

Sementara ketiga teman korban dibebaskan tanpa terluka di tengah jalan oleh para tersangka.

Baca Selengkapnya
FOTO: BNN Bongkar Penyelundupan 110 Kg Sabu di Dua Lokasi, 6 Tersangka Terancam Hukuman Mati
FOTO: BNN Bongkar Penyelundupan 110 Kg Sabu di Dua Lokasi, 6 Tersangka Terancam Hukuman Mati

BNN berhasil mengamankan 110 kilogram sabu dari 6 tersangka di dua lokasi berbeda, yakni Aceh dan Kalimantan Barat.

Baca Selengkapnya
TNI AU Deteksi Lima Kapal Pengungsi Rohingya di Laut Aceh
TNI AU Deteksi Lima Kapal Pengungsi Rohingya di Laut Aceh

TNI Angkatan Udara (AU) melaksanakan Operasi Mata Elang 23 untuk memantau keberadaan kapal pengungsi Rohingya di perairan laut Aceh.

Baca Selengkapnya
Polisi Tangkap Kapal Pencuri Ikan Berbendera Malaysia di Selat Malaka Kepri
Polisi Tangkap Kapal Pencuri Ikan Berbendera Malaysia di Selat Malaka Kepri

"KIA berbendera Malaysia tersebut diamankan di perairan Selat Malaka Kepulauan Riau," kata Brigjen Trunoyudo

Baca Selengkapnya
Kronologi WNI Asal Medan Diculik Saat Liburan di Malaysia Gara-Gara Suami Utang Rp1,7 Miliar
Kronologi WNI Asal Medan Diculik Saat Liburan di Malaysia Gara-Gara Suami Utang Rp1,7 Miliar

Korban dikurung dan disiksa selama 10 hari di pelbagai tempat negara bagian Malaysia, termasuk Penang.

Baca Selengkapnya
Bareskrim Gagalkan Upaya Penyelundupan 19 Kg Sabu dari Malaysia
Bareskrim Gagalkan Upaya Penyelundupan 19 Kg Sabu dari Malaysia

kelima tersangka memiliki peran tersendiri untuk menyelundupkan narkoba

Baca Selengkapnya
Momen Personel Gabungan Sigap Sergap Boat Bawa 42 Kg Sabu dari Malaysia untuk Diedarkan di Aceh
Momen Personel Gabungan Sigap Sergap Boat Bawa 42 Kg Sabu dari Malaysia untuk Diedarkan di Aceh

Petugas turut mengamankan dua orang inisial AB dan FA di dalam boat itu

Baca Selengkapnya
Polisi Gagalkan Peredaran 24,1 Kilogram Sabu Produksi China
Polisi Gagalkan Peredaran 24,1 Kilogram Sabu Produksi China

Dalam operasi kali ini, polisi mengamankan lima orang pelaku.

Baca Selengkapnya
86 Kg Sabu dari Thailand & Malaysia Diselundupkan ke Aceh Pakai Kapal Nelayan, Pelaku Bawa Dua Pucuk Senpi
86 Kg Sabu dari Thailand & Malaysia Diselundupkan ke Aceh Pakai Kapal Nelayan, Pelaku Bawa Dua Pucuk Senpi

Saat ini para tersangka dan barang bukti 86 kilogram sabu serta 2 pucuk senjata api telah diamankan di Bareskrim Polri.

Baca Selengkapnya
Kronologi Perompak Sekap 14 ABK di Perbatasan Kalteng-Kalsel, Bawa Kabur Ponsel hingga Uang Tunai
Kronologi Perompak Sekap 14 ABK di Perbatasan Kalteng-Kalsel, Bawa Kabur Ponsel hingga Uang Tunai

Beruntung 14 ABK tugboat dan tongkang Royal 17 selamat usai para kelompok perompak.

Baca Selengkapnya