Amerika dan Israel tetap tidak akan akui negara Palestina
Merdeka.com - Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberikan suara bulat mengakui Palestina sebagai negara non-anggota. Ini memberikan kemenangan diplomatik besar pada bagi bangsa itu, meski mendapat perlawanan sengit dari Amerika Serikat dan Israel.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Jumat (30/11), menjadi hari paling bersejarah bagi Palestina. Lewat serangkaian jajak suara memungkinkan negara itu bergabung di PBB dan menanda tangani perjanjian internasional. Dari 193 negara, setengah lebih mengakui negara Palestina.
Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas mengatakan, pemberian suara dan status bagi Palestina bakal menyelamatkan, memberi solusi, dan membawa perdamaian. "Ini kesempatan terakhir," ujarnya di depan Majelis Umum PBB.
-
Apa masalah utama antara Israel dan Palestina? Konflik Palestina dan Israel, hingga kini masih menjadi isu kemanusiaan yang belum berakhir.
-
Kenapa Israel dan Palestina terus berkonflik? Di mana penduduk Israel terus berusaha menguasai wilayah yang seharusnya menjadi hak dari warga negara Palestina.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Israel dan Palestina? Pada akhir perang pada Juli 1949, Israel menguasai lebih dari dua pertiga bekas Mandat Inggris, sementara Yordania menguasai Tepi Barat dan Mesir menguasai Jalur Gaza.
-
Bagaimana konflik Israel dan Palestina dimulai? Konflik yang bermula sejak tahun 1947 ini bahkan masih sering memanas.
-
Apa yang dilakukan Israel ke Palestina? Semua kompak mengutuk kekerasan yang dilakukan Israel.
-
Apa isi perjanjian gencatan senjata Hamas dan Israel? 'Para sandera yang berasal dari keluarga yang sama akan ditempatkan dalam satu kelompok,' ujar Ansari. Dalam jangka waktu empat hari, Hamas diperkirakan akan membebaskan 50 warga Israel. Sebagai imbalannya, sebanyak 150 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel juga akan dibebaskan. 'Tentunya setiap hari akan mencakup sejumlah warga sipil yang disepakati berjumlah 50 orang dalam empat hari,' kata Ansari.
Namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam pidato Abbas yang dinilainya penuh permusuhan dan beracun. Isi pidato juga menyampaikan propaganda palsu akhirnya mengajak negara anggota PBB untuk mengakui Palestina sebagai negara meski tidak ada kesepakatan damai dengan Israel. "Itu bukan kata-kata dari lelaki yang ingin perundingan," ujarnya.
Amerika ikut mendukung Israel. Mereka menyayangkan resolusi sidang yang disinyalir bakal mengalami kendala dan semakin menjauhkan jalan menuju perdamaian bagi Palestina dan Negeri Bintang Daud. (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merebaknya konflik Israel-Palestina memunculkan pertanyaan mengenai pada sisi mana negara-negara lain berpihak.
Baca SelengkapnyaMajelis Umum PBB kemarin mengeluarkan resolusi yang menyatakan Israel harus keluar dari wilayah pendudukan Palestina dalam waktu 12 bulan.
Baca SelengkapnyaPerdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu baru saja menyampaikan pidato di depan Kongres Amerika Serikat (AS). Pernyataanya tersebut membuat kehebohan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Amerika Serikat berikan dukungan terbuka untuk Perdana Menteri Israel yang terancam ditangkap.
Baca SelengkapnyaPentingnya pengakuan negara-negara di dunia terhadap Palestina dan dukungan untuk keanggotaan penuh Palestina di PBB.
Baca SelengkapnyaRatusan hektar tanah itu ditetapkan sebagai tanah milik negara.
Baca SelengkapnyaKondisi fisik para tahanan ini sangat mengerikan, sedikitnya 53 orang meninggal di dalam penjara Israel.
Baca Selengkapnyatentara Israel juga begitu kejam terhadap perempuan dan anak perempuan Palestina. Tak cuma di Gaza, perlakuan biadab itu juga terjadi di Tepi Barat.
Baca SelengkapnyaPengaran MBS kembali menegaskan sikap Kerajaan Saudi dalam konflik Palestina-Israel.
Baca Selengkapnya