Amerika ingin hancurkan foto mayat Bin Ladin
Merdeka.com - Sebuah surat elektronik yang diumumkan kemarin oleh lembaga pengawas peradilan di Amerika Serikat, Judicial Watch, mengungkapkan, sebelas hari setelah Usamah bin Ladin dibunuh pada 2011, pejabat tinggi militer Amerika memerintahkan anak buahnya menghancurkan semua foto mayat Bin Ladin atau menyerahkannya ke badan intelijen CIA.
Surat kabar the Guardian melaporkan, Selasa (11/2), Admiral William McRaven, pemimpin Operasi Khusus pada penangkapan Bin Ladin, menyuruh anak buahnya membakar foto-foto itu pada 13 Mei 2011. Bin Ladin dibunuh oleh pasukan khusus Amerika di Pakistan pada 2 Mei 2011.
McRaven memerintahkan anak buahnya membakar semua foto mayat Bin Ladin itu karena kantor berita The Associated Press (AP) meminta foto-foto mayat Bin Ladin melalui aturan Undang-undang Kebebasan Informasi. Menurut undang-undang itu instansi pemerintah harus memberikan materi yang diminta meski instansi itu bisa membantah telah menyerahkannya.
-
Siapa yang memimpin pasukan Amerika? Pasukan Amerika sendiri dipimpin oleh Mayor Jenderal William F. Dean, seorang veteran Perang Dunia II.
-
Kapan pembunuhan keluarga itu terjadi? Kejadian mengerikan ini berlangsung pada Zaman Batu sekitar 5.000 tahun lalu.
-
Siapa yang membunuh korban? Jasad wanita berinisial R (34) ditemukan di Dermaga Ujung Pulau Pari dengan kondisi sudah membusuk pada 13 April 2024. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh pelaku berinisial N yang diketahui memesan layanan Open BO dari R melalui aplikasi WeChat.
-
Bagaimana cara keluarga itu dibunuh? Terdapat 15 kerangka perempuan, anak-anak, dan pemuda yang tewas akibat pukulan kuat di kepala. Semua mayat pada lokasi ini memiliki tanda bekas pukulan di tengkorak mereka, ini menunjukan pada masanya mayat-mayat tersebut dibunuh secara brutal.
-
Kapan mayat-mayat di kuburan massal itu dibuang? Ini adalah salah satu kuburan lubang terbesar yang pernah digali di Inggris yang menunjukkan mayat-mayat tersebut dibuang di sana lebih dari 800 tahun yang lalu, pada awal abad ke-12.
-
Siapa yang memimpin penculikan para jenderal? Doel Arif mendapat tugas menculik para Jenderal Angkatan Darat di malam kelam itu. Doel Arif menjadi Komandan Pasukan Pasopati dalam Gerakan 30 September.
Pada 3 Mei 2011, AP meminta salinan isi surat elektronik McRaven soal Bin Ladin. Keesokan harinya pejabat militer mengatakan surat elektronik dari AP itu sudah diterima dan akan diproses.
CIA menyatakan semua catatan tentang operasi militer berada pada otoritas direktur CIA dan menjadi milik CIA.
Presiden Judicial Watch Tom Fitton kemarin mengatakan rakyat Amerika berhak tahu isi surat elektronik itu.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hoaks bahwa Hamas memenggal anak-anak Israel disampaikan Joe Biden saat bertemu tokoh Yahudi.
Baca SelengkapnyaPara pemimpin Arab ini mengungkapkan keinginannya saat bertemu Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.
Baca SelengkapnyaFoto tentara AS diduga terlibat dalam aksi penyerangan di wilayah Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaMiliter Israel Buldoser Kuburan di Gaza, Mayat-mayat Dimutilasi
Baca SelengkapnyaIsrael diduga menjadi pelaku atas pembunuhan salah satu tokoh senior Hamas Palestina itu.
Baca SelengkapnyaIsrael membunuh pemimpin Hizbullah tersebut pada Jumat (27/9) malam.
Baca SelengkapnyaBegini Reaksi Israel Atas Kematian Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh
Baca SelengkapnyaTerbaru, Israel melakukan serangan ke kamp pengungsian di Rafah pada Minggu, (26/5/2024).
Baca SelengkapnyaKementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan dua warga Saudi dieksekusi di Makkah karena membunuh orang tua dan saudara mereka.
Baca SelengkapnyaBelasan agen dikerahkan ke Beirut untuk membantu Israel.
Baca SelengkapnyaSosok mantan Presiden Irak yang dihukum gantung dan sempat singgung soal Palestina sebelum meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dua mantan personel tersebut terjadi atas laporan berbagai kejahatan militer pada September 2017.
Baca Selengkapnya