Amerika Ketar Ketir Hadapi Perang Dunia Maya dengan China
Merdeka.com - Amerika Serikat (AS) saat ini sedang menghadapi ancaman spionase dari China dan negara asing lainnya. Mata-mata China, spionase siber atau dunia maya, dan operasi disinformasi rahasia menjadi ancaman, menurut Senat dalam laporannya.
Laporan yang disusun Komite Seleksi Senat bidang Intelijen itu memperingatkan, badan kontra-intelijen pusat pemerintah AS dan komponen lainnya tidak dilengkapi dengan sarana prasarana memadai dan tidak terstruktur dengan baik untuk melawan ancaman mata-mata asing yang gencar.
Agen intelijen asing dan peretas dari China, Rusia, Iran, Korea Utara, dan lainnya berusaha mengumpulkan informasi rahasia dan teknologi dari lembaga pemerintah AS dan sektor swasta, tetapi AS sendiri tidak siap dengan serangan tersebut.
-
Kenapa AS khawatir dengan dominasi teknologi China? “Penelitian kami mengungkapkan bahwa China telah membangun fondasi untuk memposisikan dirinya sebagai negara adidaya sains dan teknologi terdepan di dunia.
-
Apa yang menjadi fokus utama China dalam keamanan siber? China Meskipun peringkat China lebih rendah dibandingkan Amerika Serikat secara keseluruhan, China lebih unggul dalam hal perdagangan dan keamanan. Mereka telah mencoba segalanya untuk meningkatkan status ekonominya, termasuk spionase industri.
-
Apa tujuan serangan siber menurut China? Kementerian Keamanan Nasional China menuduh kelompok hacker yang diduga didukung oleh militer Taiwan, yaitu Anonymous 64, melakukan serangan siber dengan tujuan sabotase antipropaganda terhadap sejumlah target di China.
-
Apa yang dikhawatirkan AS tentang stasiun luar angkasa China? NASA berisiko menyerahkan lahan penelitian luar angkasa kepada Tiongkok jika tidak ada pengganti yang siap untuk Stasiun Luar Angkasa Internasional, kata anggota parlemen dalam sidang pada Rabu, (14/2).
-
Mengapa AS khawatir dengan program luar angkasa China? Program luar angkasa Tiongkok yang sedang berkembang dan stasiun luar angkasa Tiangong-nya berulang kali dikemukakan dalam sambutannya pada sidang subkomite DPR AS yang disiarkan langsung mengenai masa depan penelitian luar angkasa dan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), yang diperkirakan akan dihentikan pada tahun 2030.
-
Mengapa Amerika Serikat dianggap negara terkuat di bidang keamanan siber? Amerika Serikat Amerika Serikat tetap tak tertandingi dan memiliki kinerja yang mengagumkan dalam hal kekuatan. Konektivitas antara pemerintah, dunia usaha, dan sekolah dalam ekosistem siber adalah salah satu alasan Amerika Serikat unggul dalam persaingan.
"Tapi bagaimanapun, China merupakan ancaman terbesar," tulis laporan tersebut, dikutip dari laman The Washington Times, Senin (3/10).
Laporan tersebut dibuka ke publik bulan lalu dan sebagian besar berfokus pada Pusat Kontra-Intelijen dan Keamanan Nasional (NCSC), sebuah badan yang relatif baru yang dibentuk untuk menjadi pusat pembuatan kebijakan utama bagi unit-unit kontra-intelijen. Pusat ini merupakan bagian dari Kantor Direktur Intelijen Nasional. NCSC ini disebut masih kekurangan sumber daya dalam menghadapi ancaman tersebut.
Juru bicara NCSC menyampaikan, pihaknya mengapresiasi laporan panel tersebut dan bisa dijadikan acuan pihaknya dalam memperbaiki operasinya dan mengatakan pihaknya akan terus bekerja sama dengan komite dalam masalah ini.
Laporan tersebut menggarisbawahi beberapa cara yang ditempuh China dalam mengumpulkan informasi dan rahasia di AS. Operasi China ini dilakukan melalui berbagai cara mulai dengan menempatkan mata-matanya di badan intelijen dan pertahanan sampai metode terbaru yaitu spionase siber melalui jaringan komputer. Mata-mata China juga menargetkan badan-badan yang tidak terlibat dalam keamanan nasional, perusahaan swasta, dan akademisi.
Intelijen China juga terlibat dalam operasi pengaruh rahasia yang mendukung operasi mata-mata lainnya. Selain itu juga menargetkan para peneliti di perguruan tinggi.
Dalam laporan itu disebutkan bahwa China berupaya menyusup ke infrastruktur-infrastruktur strategis AS seperti jaringan listrik dan sektor keuangan.
"Mata-mata, peretas, dan agen-agen pengaruh Beijing meluncurkan kampanye skala penuh untuk mengembangkan atau memdapatkan teknologi yang dianggap (China) penting bagi kepentingan nasionalnya," jelas laporan tersebut.
"China ingin pertama-tama menggantikan Amerika Serikat sebagai kekuatan regional di Asia Timur, dan kemudian pada akhirnya menyingkirkan Amerika Serikat sebagai hegemoni global," lanjut laporan tersebut.
Target dari China adalah mengumpulkan informasi intelijen termasuk kecerdasan buatan, komputasi kuantum, sirkuit terpadu, genetika dan bioteknologi, material baru kelas atas, energi baru dan kendaraan pintar, manufaktur pintar, mesin dirgantara dan turbin gas, luar angkasa, bumi dalam, laut dalam, dan eksplorasi kutub.
Saat ini FBI sedang menyelidiki lebih dari 2.000 kasus pencurian teknologi dan informasi oleh China.
Salah satu ciri khas dari operasi China ini adalah penggunakan aset-aset non intelijen, termasuk pengusaha, mahasiswa, dan peneliti di laboratorium-laboratorium AS.
Menurut laporan FBI, "program peretasan komputer masif dan canggih" yang dilakukan Beijing merupakan terbesar di dunia. Pasukan siber China beroperasi dari setiap kota besar di negara tersebut, dengan pendanaan besar dan alat peretasan canggih.
Laporan itu menyampaikan, jaringan Institut Konfusius China - pusat bahasa dan budaya yang didanai Beijing - digunakan sebagai alat oleh intelijen pemerintah.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tudingan ini cukup serius karena FBI menilai dua negara itu ingin mencuri data-data rahasia AS.
Baca SelengkapnyaPersaingan teknologi antar kedua negara makin sengit.
Baca SelengkapnyaBerikut bahaya TikTok menurut pemerintah AS jika benar-benar tidak ditindaklanjuti.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar negara-negara yang kerap diserang hacker.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat (AS) menuding satelit yang baru diluncurkan Rusia berbahaya. Begini alasannya.
Baca SelengkapnyaPemerintah China memperingatkan warganya, terutama kaum muda, agar berhati-hati dengan lelaki tampan dan permepuan cantik.
Baca SelengkapnyaBeberapa negara Timur Tengah mulai menjadi pantauan AS terkait chipset AI.
Baca SelengkapnyaBanyak situs web yang berhasil diretas oleh hacker meski sudah diberi keamanan paling canggih.
Baca SelengkapnyaAS Makin Dibayang-bayangi Kecanggihan Teknologi China yang Dianggap Bisa Mendominasi
Baca SelengkapnyaBerikut daftar negara-negara yang dianggap kuat terhadap serangan siber.
Baca SelengkapnyaAS berencana melarang penggunaan hardware dan software buatan China di kendaraan otonom. Mengapa?
Baca SelengkapnyaAksi Manila ini sering memicu konflik terbuka dengan penjaga pantai China.
Baca Selengkapnya