Amerika Serikat Sebut ISIS Kembali Bangkit di Suriah
Merdeka.com - Kelompok bersenjata ISIS kembali bangkit di Suriah, setelah lima bulan lalu dinyatakan seratus persen kalah oleh Presiden Donald Trump. Hal ini diungkap Pentagon, Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) dalam laporan terbarunya, Selasa (6/8).
"Meskipun kehilangan wilayah 'kekhalifahannya', Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) memperkuat kemampuan gerilyanya di Irak dan kembali bangkit di Suriah," tulis laporan Petagon, seperti yang dilansir dari CNN, Kamis (8/8).
Dalam laporan terbaru Pentagon itu, disebutkan bahwa penarikan sebagian pasukan AS dari Suriah berdampak pada perang melawan ISIS. Akibat berkurangnya personel, pengawasan AS dan sekutu terhadap kamp ISIS pun melemah. Padahal, menurut laporan tersebut kamp-kamp pendukung ISIS perlu diawasi untuk memonitor kemungkinan adanya perpindahan secara internal, yang memberi peluang bagi ISIS untuk mengisi kembali jajarannya.
-
Kenapa ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan? Kelompok Negara Islam atau ISIS, mengatakan mereka melakukan serangan pada hari Jumat (22/3) di Balai Kota Crocus, dan mengunggah bukti video.
-
Dimana tentara muslim AS bertugas? Pria 43 tahun ini bertugas di bagian pelayanan sipil Batalion ke-96 dan Brigadir urusan sipil ke-95 di Fort Bragg, California Utara.
-
Siapa yang menjadi target serangan? Sebuah laporan baru yang diterbitkan menyatakan bahwa 1,46 miliar pengguna aktif iPhone di seluruh dunia menghadapi serangan siber yang ditujukan pada ID Apple mereka.
-
Dimana ISPA menyerang? ISPA adalah infeksi yang memengaruhi bagian atas saluran pernapasan, seperti hidung, tenggorokan, faring, dan bronkus.
-
Kapan serangan Mesir dan Suriah ke Israel? Tanggal 6 Oktober 1973, pasukan Mesir menyerang posisi Israel di SInai.
-
Kenapa kasus penembakan massal di AS meningkat? Setiap hari 321 orang jadi korban penembakan massal di AS.
"Pengurangan pasukan AS telah mengurangi ketersediaan bantuan bagi pasukan pendukung Suriah, di saat mereka membutuhkan pelatihan dan amunisi untuk menghadapi kebangkitan ISIS," tulis Wakil kepala Inspektur Jenderal, Glenn Fine dalam sebuah lampiran di laporan tersebut.
Laporan Pentagon sekaligus mematahkan anggapan Presiden Trump, tentang keberhasilan pemerintahannya dalam menekan ISIS keluar dari wilayah kekuasaannya di Suriah.
"Kami melakukan kerja yang hebat terhadap kekhalifahan (ISIS). Kami telah memiliki seratus persen (wilayah) kekhalifahan (ISIS), dan dengan cepat menarik diri dari Suriah," ujar Trump dalam rapat kabinet bulan lalu.
Keputusan Trump untuk menarik kembali pasukannya dari Suriah juga disesalkan mantan utusan khusus presiden AS untuk peperangan ISIS, Brett McGurk. Dirinya menilai, laporan Pentagon harus segera ditanggapi serius.
"Perintah Trump untuk menarik kembali pasukannya, datang di saat yang tidak tepat dan mengurangi sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan misi," tulis McGurk pada Rabu (7/8).
Trump mengatakan, sebagian pasukan AS akan tetap berada di Suriah untuk jangka waktu yang belum ditentukan, guna memastikan ISIS masih dikalahkan. Namun, Pentagon hingga saat ini belum menyebutkan jumlah pasti pasukan AS yang tersedia di sana.
"Suriah dapat menangani masalah mereka sendiri, bersama Iran, Rusia, Irak, dan Turki. (Pasukan) Kami berada 7.000 mil (dari batas wilayah Suriah)," ungkap Trump bulan lalu.
Selain membahas soal berkurangnya personel AS di Suriah, Pentagon akhir-akhir ini juga menaruh kekhawatiran pada operasi militer Turki terhadap pasukan Kurdi, sekutu AS di Timur Laut Suriah. Pentagon menyebut, operasi itu dapat membahayakan pertempuran melawan ISIS.
Dikutip dari CNN, operasi semacam itu telah berulang kali diusulkan Turki, namun berkali-kali pula ditolak AS. Operasi militer Turki dikhawatirkan membuat pasukan AS terjebak dalam baku tembak. Di saat yang sama, dikhawatirkan pula tahanan ISIS dapat melarikan diri di tengah kekacauan akibat operasi militer tersebut.
Reporter Magang: Anindya Wahyu Paramita
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Timnas Indonesia memulai perjalanan di Piala Asia 2023 dengan hasil mengecewakan setelah kalah 1-3 dari Irak.
Baca SelengkapnyaSetelah mengalahkan Arab Saudi pada matchday 6, Timnas Indonesia kini menduduki peringkat 3 klasemen sementara Grup C Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Baca SelengkapnyaKemenangan 2-0 yang diraih Timnas Indonesia atas Arab Saudi pada Matchday 6 Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026.
Baca SelengkapnyaKemenangan Timnas Indonesia atas Arab Saudi disambut suka cita. Salah satu ekspresi kegembiraan suporter Garuda terwujud lewat meme-meme kocak di media sosial.
Baca SelengkapnyaTimnas Indonesia U-23 tampil habis-habisan dalam perebutan juara ketiga Piala Asia. Namun, Garuda Muda harus tetap mengakui keunggulan Irak setelah kalah 1-2.
Baca SelengkapnyaTimnas Indonesia harus mengakui keunggulan Timnas Irak yang memenangkan pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Kamis (6/6)
Baca SelengkapnyaTampil di hadapan puluhan ribu pendukungnya, Skuad Garuda dipermalukan Irak dengan skor 2-0.
Baca SelengkapnyaBegini momen pemain Timnas sepak bola amputasi bertemu Ketum PSSI Erick Thohir.
Baca SelengkapnyaTimnas Arab Saudi sudah punya pengalaman berjumpa negara ASEAN jelang duel dengan Timnas Indonesia
Baca SelengkapnyaTimnas Irak U-20 dan Timnas Korea Selatan U-20 berpesta dua digit gol, sedangkan Timnas Indonesia U-20 melumat Maladewa.
Baca SelengkapnyaPuluhan ribu pendukung memadati sepanjang jalan hingga Plaza Cibeles.
Baca SelengkapnyaThom Haye, gelandang Timnas Indonesia, mengungkapkan informasi terkini mengenai kondisi Skuad Garuda.
Baca Selengkapnya