Anak militan ISIS sejak bayi dibiasakan dekat senjata api
Merdeka.com - Seorang ibu yang merupakan istri militan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) mengunggah foto bayi yang tertidur dekat senjata laras panjang. Sebagai keterangan, dituliskan 'Teroris Cilik' dan 'Generasi Kilafah'.
Foto itu menunjukkan betapa mirisnya anak-anak tak berdosa yang dipaksa merangkul ekstremisme yang dianut orang tuanya. Foto-foto mengerikan ini berasal dari markas ISIS di kota Raqqa, Suriah.
Dalam foto ini, Abdullatif menginginkan anaknya kelak menjadi seperti bocah laki-laki anggota ISIS yang tewas di medan perang.
-
Dimana anak-anak dikorbankan? Sejauh ini, para peneliti baru bisa mengidentifikasi sisa-sisa 64 anak dari total 106 anak yang ditemukan pada 1967, di sebuah tangki air bawah tanah yang dikenal sebagai chultun, di situs Chichén Itzá, Meksiko Selatan.
-
Apa dampak kekerasan pada anak? Menurut American Psychological Association (APA), anak-anak yang mengalami kekerasan lebih rentan terhadap depresi, kecemasan, agresi, dan perilaku antisosial di kemudian hari.
-
Apa dampak kekerasan pada otak anak? Anak-anak yang mengalami kekerasan tidak hanya menanggung luka fisik, tetapi juga menderita luka emosional, perilaku menyimpang, dan penurunan fungsi otak.
-
Mengapa anak-anak disekap di sekte ini? Anak-anak tersebut diduga digunakan sebagai buruh murah. Selain itu, ditemukan kuburan yang tidak terdaftar yang diduga adalah kuburan bayi.
-
Siapa yang mendoktrin anak-anak? Tsania Marwa merasa sedih karena merasa dijauhkan dari kedua anak kandungnya oleh Atalarik, yang mendoktrin anak-anaknya dengan pikiran negatif terhadap ibunya.
-
Kapan anak korban perang mengalami perubahan perilaku? Beberapa anak dapat menunjukkan perubahan dalam perilaku mereka setelah mengalami trauma perang. Mereka mungkin menjadi agresif, sulit diatur, atau menarik diri dari interaksi sosial.
"Tumbuhlah seperti dia dengan menerima kematian yang indah layaknya dia," tulis akun Umm Abdullatif, seperti dilansir dari Daily Mail, Kamis (19/3).
Foto anak-anak kecil yang belum mengerti apa-apa sambil memegang senjata, sering sekali diunggah oleh para orang tua yang bergubung di ISIS.
Beberapa foto diantaranya seorang gadis cilik berusia sekitar 3 tahun memegang senjata dan bergaya selayaknya militan ISIS yang akan berperang.
Kebanyakan ibu dari para anak-anak ISIS ini merupakan wanita muda asal negara Barat yang kemudian memilih hidup dibawah naungan ISIS. Bahkan ada seorang ekstremis yang bernama Umm Abdulatif, mengunggah foto seorang anak laki-laki yang mengenakan seragam militer dan menembakkan senapan serbu besar.
Dari berbagai laporan intelijen, terungkap banyaknya gambar lain dari anak-anak yang dieksploitasi oleh orang tua ekstremis. ISIS juga diketahui membuka sekolah bagi para pejuang yang datang ke Suriah dan Irak sambil membawa anak kecil.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Densus 88 mengungkapkan awal mula terduga teroris remaja berinisial HOK terpapar ideologi ISIS hingga berujung keinginan melakukan bom bunuh diri
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Polri sedang mengusut proses rekrutmen jaringan terorisme melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaOrangtua muslim wajib mengajarkan dan menuntun anak agar rajin salat sejak dini.
Baca SelengkapnyaViral video seorang Ibu doktrin anak-anaknya yang masih kecil benci dan siap membunuh orang lain di Gaza. Ini selengkapnya.
Baca SelengkapnyaAswin mengatakan, HOK menjadi salah satu simpatisan ISIS. HOK berbaiat dengan ISIS melalui media sosial
Baca SelengkapnyaSebanyak dua teroris jaringan Anshor Daulah, LHM dan DW yang bekerja sebagai tenaga pendidik di Bima, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditangkap.
Baca SelengkapnyaSaat ini BNPT memiliki berbagai program yang fokus membentuk kekuatan rumah tangga.
Baca SelengkapnyaHanya sekitar tujuh bulan sejak terpapar paham radikal dari media sosial, HOK sudah nekat mempelajari cara peracikan bahan peledak.
Baca SelengkapnyaBangbang menegaskan, BNPT terus mendukung kaderisasi kepemimpinan yang menyasar perempuan dan anak sebagai upaya perdamaian
Baca SelengkapnyaTerduga teroris RJ dan AM pernah mengibarkan bendera ISIS sebagai upaya melakukan propaganda menggalang dukungan.
Baca SelengkapnyaTidak pantas jika hanya membebankan pembentukan karakter anak kepada sekolah formal saja.
Baca SelengkapnyaAnak-anak dilatih berperang sejak usia dini, melibatkan latihan fisik yang keras.
Baca Selengkapnya