Analisa Tujuan Putra Mahkota Arab Saudi Keliling Asia
Merdeka.com - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman tiba di Pakistan pada Minggu 17 Februari 2019. Ini menandai dimulainya tur Asia selama sepekan ke depan. MBS, julukan akrabnya, disebut akan menggali potensi kerja sama yang menguntungkan, sekaligus memperkuat sekutu di Asia Raya.
Dikutip dari Channel News Asia pada Minggu (17/2), MBS akan berada di ibu kota Pakistan, Islamabad, hingga hari Senin esok.
Kunjungan Mohammed bin Salman dilakukan di tengah kian meningkatnya ketegangan di wilayah Asia Selatan dan sekitarnya, terutama terkait tuduhan Iran bahwa Pakistan mendukung eksistensi kelompok militan.
-
Kapan Pangeran Abdul Mateen mengunjungi Indonesia? Ini bukan kunjungan pertama Pangeran ke Indonesia. Sebelumnya, ia telah mengunjungi Labuan Bajo untuk menghadiri KTT ASEAN ke-42.
-
Siapa bek kanan Arab Saudi? Salah satunya adalah adu tangguh bek kanan kedua tim, antara Asnawi Mangkualam dan Saud Abdulhamid.
-
Dimana penguasa tersebut singgah sebelum sampai di Makkah? Ketika (sekembalinya) penguasa itu melewati Makkah, dia ingin menghancurkan Ka`bah, tetapi para rabi menyuruhnya untuk tidak melakukan itu.
-
Siapa yang bertemu Pangeran Abdul Mateen di KTT ASEAN? Kesempatan Mateen untuk menghadiri KTT ASEAN memberinya peluang untuk bertemu dengan Jokowi dan Iriana.
-
Kenapa Pangeran Salman memulai proyek ini? Tujuan proyek ini adalah melestarikan situs-situs kepurbakalaan dan arkeologi di negara kerajaan tersebut serta mempromosikan Jeddah yang bersejarah sebagai destinasi budaya dan wisata, sesuai Visi Saudi 2030.
-
Kapan Saipul Jamil berangkat ke Arab Saudi? Saipul berangkat bersama kelompok terbang awal dari Indonesia. Ia sudah berada di Arab Saudi sejak beberapa hari yang lalu.
Setelah Pakistan, MBS akan melakukan perjalanan ke India, di mana ia akan bertemu Perdana Menteri Narendra Modi dan Menteri Perminyakan Dharmendra Pradhan.
Dia diperkirakan akan menyelesaikan perjalanan dengan berkunjung ke China pada hari Kamis atau Jumat mendatang.
Dua perhentian singkat yang semula dijadwalkan berlangsung pada hari Minggu dan Senin di Indonesia dan Malaysia, ditunda tanpa penjelasan.
Perjalanan ke Asia itu terjadi lima bulan setelah krisis diplomatik pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi, seorang kritikus sengit terhadap MBS, di konsulat Arab Saudi di Istanbul memicu krisis diplomatik.
Riyadh awalnya membantah pembunuhan itu, kemudian memberikan beberapa laporan yang bertentangan tentang kematian Khashoggi, dan sekarang mengklaim dia terbunuh dalam operasi yang tidak sah.
Turki mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya belum mengungkapkan semua informasi yang telah mereka temukan dalam kasus tersebut, yang meluncurkan gelombang kritik dan telah sangat merusak citra kerajaan Negeri Petrodolar.
Tetapi bagi para analis, tur Asia --lawatan terbesar di kancah internasional bagi MBS sejak partisipasinya dalam KTT G20 di Argentina-- tampil sebagai pembuktikan ke pihak Barat, bahwa Arab Saudi masih memiliki teman di wilayah Asia yang sedang naik daun.
Menurut James N Dorsey, seorang peneliti di Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam di Singapura, lawatan tersebut adalah pembuktian bahwa MBS masih memiliki "akses internasional dan dia dapat berfungsi sebagai perwakilan paling senior Arab Saudi di luar raja".
Sementara menurut Li Guofu, direktur studi Timur Tengah di China Institute of International Studies, sebuah lembaga think tank yang berafiliasi dengan pemerintah Beijing, mencatat bahwa kasus Khashoggi terus menimbulkan kemarahan di negara-negara Barat, sehingga mengunjungi mereka akan "tidak nyaman".
"Tidak bepergian ke Barat bukan berarti bahwa dia tidak bisa datang ke Timur. Arab Saudi juga membuat penyesuaian strategis, dan Asia adalah arah utama baru diplomasi Saudi," katanya.
Negara-negara Asia, tambahnya, "memiliki karakteristik khusus yang penting - yaitu, kami tidak ikut campur dalam urusan internal negara lain".
Perjalanan pangeran juga termasuk komponen ekonomi yang penting.
"China adalah pembeli minyak mentah terbesar Saudi, dan klien terbesar Arab Saudi lainnya adalah Asia, yakni India, Jepang, Korea Selatan," kata Dorsey.
"Asia ada tujuan potensial bagi industri minyak dan investasi Arab Saudi, menyusul optimisme bahwa masa depan ekonomi global akan bertumpu di Asia," kata Karen Young, seorang analis di American Enterprise Institute.
Reporter: Happy Ferdian Syah Utomo
Sumber: Liputan6.com
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo awalnya menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada MBS dan Raja Salman.
Baca SelengkapnyaJokowi melanjutkan kunjungan kerja hari kedua di Arab Saudi dengan bertemu Pangeran MBS di Istana Al-Yamamah.
Baca SelengkapnyaSebelum menemui pangeran MBS, Jokowi melawat ke China untuk bertemu Xi Jinping.
Baca SelengkapnyaJenderal pensiunan Kopassus baru-baru ini bertemu dengan Menteri Pertahanan Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaPrabowo ingin menjaga hubungan baik dengan negara-negara yang disambangi.
Baca SelengkapnyaPutra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) mengancam akan memblokade Uni Emirat Arab. Ternyata ini pemicunya.
Baca SelengkapnyaJokowi bertemu Perdana Menteri (PM) Kerajaan Arab Saudi (KAS) Mohammed bin Salman al-Saud (MBS).
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Uni Emirat Arab pada Senin kemarin.
Baca SelengkapnyaIa sudah berangkat ke Arab Saudi sejak beberapa hari lalu bersama rombongan dari Indonesia.
Baca SelengkapnyaPangeran MbS maupun Presiden UEA Sheikh MbZ menyambut hangat kunjungan Putin di negaranya.
Baca SelengkapnyaHal ini dikatakan Presiden Jokowi ke Menko Luhut Panjaitan.
Baca SelengkapnyaPertemuan bilateral tersebut menjadi momentum untuk memperkuat hubungan kedua negara yang selama ini telah terjalin dengan baik.
Baca Selengkapnya