Ancaman Amerika Serikat untuk Iran
Merdeka.com - Hubungan Iran dan Amerika Serikat (AS) sedikit mereda. Meski begitu, kedua negara masih terus menebar ancaman dan gertakan. Konflik Iran dan AS sempat memanas pasca tewasnya Mayor Jenderal Qassim Soleimani. Pimpinan Garda Revolusi Iran itu tewas akibat serangan drone di Bandara Internasional Baghdad pada 3 Januari 2020.
Tewasnya Qassim Soleimani atas perintah Presiden AS Donald Trump. Karena menurut Trump, Qassim Soleimani merupakan seorang teroris. Bahkan Trump menyebut bahwa Soleimani menargetkan empat kedubes AS untuk dihancurkan.
Usai Soleimani tewas, Iran dan AS saling serang dan tebar ancaman. Berikut ancaman Amerika Serikat untuk Iran:
-
Siapa yang memimpin pasukan Amerika? Pasukan Amerika sendiri dipimpin oleh Mayor Jenderal William F. Dean, seorang veteran Perang Dunia II.
-
Siapa presiden Iran yang baru terpilih? Kandidat presiden dari kalangan reformis Iran, Masoud Pezeskhian terpilih sebagai presiden Iran kesembilan pada Sabtu (6/7).
-
Siapa yang mengancam warga? 'Setelah kami periksa secara maraton, kami tingkatkan ke penyidikan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka,' ungkap Kasatreskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah, Selasa (19/12). Tersangka Bripka ED dijerat Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan dengan ancaman paling lama satu tahun penjara.
-
Apa dampak serangan Iran ke Israel? 'Presiden akan mengadakan rapat internal besok (hari ini) mengenai ini dan tentu kita akan mempersiapkan langkah-langkah,' kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto kepada awak media di Kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakarta Barat, Senin (15/4) malam.
-
Siapa yang menjadi target serangan? Sebuah laporan baru yang diterbitkan menyatakan bahwa 1,46 miliar pengguna aktif iPhone di seluruh dunia menghadapi serangan siber yang ditujukan pada ID Apple mereka.
-
Siapa yang ditangkap di Iran? Pemerintah Iran menangkan puluhan pejabat militer dan intelijen menyusul peristiwa pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran awal pekan ini.
Akan Bunuh Pimpinan Garda Revolusi Baru
Perwakilan khusus Amerika Serikat (AS) untuk Iran mengancam akan membunuh pemimpin baru Pasukan Garda Revolusi pengganti Jenderal Qassim Sulaimani yang dibunuh pada 3 Januari lalu. Ancaman tersebut dikemukakan dalam sebuah wawancara dengan koran Arab Saudi, Asharq al-Awsat di sela Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss.
Setelah pembunuhan Sulaimani, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei menunjuk Ismail Qaani sebagai pengganti.
"Jika Qaani mengikuti jejak yang sama membunuh warga Amerika, selanjutnya dia akan menghadapi nasib yang sama (dengan Sulaimani)," kata Brian Hook, dikutip dari laman Press TV, Jumat (24/1).
Cabut Negosiasi dengan Iran
Presiden AS Donald Trump cabut negosiasi dengan Iran, karena Iran ingin sanksi negaranya dihapus.
"Menteri Luar Negeri Iran bilang Iran ingin bernegosiasi dengan Amerika Serikat, tetapi ingin sanksinya dihapus. @FoxNews @OANN Tidak, Terima kasih!" tulis Trump di akun Twitternya dalam bahasa Inggris pada hari Sabtu (25/1), kemudian ditulis dalam bahasa Farsi (Iran).
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menanggapi cuitan Trump keesokan harinya. Javad menulis bahwa Iran bersedia bernegosiasi jika sanksi negaranya dicabut.
Seperti diketahui, Donald Trump membuka opsi negosiasi untuk meredakan ketegangan antara Iran dan AS setelah pembunuhan Mayor Jenderal Qassim Soleimani.
Sanksi untuk Iran
Presiden Amerika Serikat Donald Trump ancam memberikan sanksi ekonomi untuk Iran, setelah puluhan rudal balistik Iran ditembakkan ke arah pangkalan militer AS di Irak.
"Kami terus mengevaluasi opsi untuk menanggapi agresi Iran, Amerika Serikat akan segera menjatuhkan sanksi ekonomi sebagai hukuman tambahan pada rezim Iran," kata Trump dalam pidatonya kepada bangsa," kata Trump dalam pidato singkat Gedung Putih dilansir CNBC.
Sanksi ekonomi juga pernah diberikan untuk Iran pada tahun 2018. Kala itu, Trump keluar dari perjanjian nuklir dengan Iran, kemudian Trump mulai menerapkan sanksi ekonomi pada Iran.
Trump mengatakan dia ingin menerapkan 'tekanan maksimum' pada pemerintah di Teheran untuk memaksa menegosiasikan kembali perjanjian nuklir itu. Namun para pemimpin Iran tetap menantang.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ali Khamenei tidak memberikan rincian mengenai waktu dan luasnya serangan tersebut.
Baca SelengkapnyaIran diketahui telah melakukan serangan ratusan rudal balistik ke Israel pada Selasa (1/10).
Baca SelengkapnyaIsrael sampai saat ini masih memborbardir Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaKematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh berbuntut panjang dan mendapat reaksi keras dari pemerintah Iran.
Baca SelengkapnyaEksekusi dilakukan hanya beberapa hari setelah Israel membunuh komandan Garda Revolusi Iran di Damaskus, Suriah.
Baca SelengkapnyaSerangan bom terjadi ketika banyak orang berkumpul untuk memperingati empat tahun kematian Qassim Sulaimani, yang dibunuh Amerika Serikat di Irak.
Baca SelengkapnyaMenurut Menteri Pertahanan ini, tindakan Israel dan Iran sudah membahayakan keadaan dunia.
Baca SelengkapnyaKonflik panas Iran vs Israel memantik beragam perhatian dari beberapa negara yang masuk dalam sekutu keduanya.
Baca SelengkapnyaIran memberikan peringatan keras terhadap Israel apabila negara Zionis itu terus menyerang Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaMata-mata Israel ini ditangkap dalam sebuah operasi pasukan intelijen Garda Revolusi Iran.
Baca SelengkapnyaLaporan the New York Times mengatakan Rusia sudah mengirimkan persenjataan dan radar ke Iran.
Baca SelengkapnyaPasukan Garda Revolusi Iran (IRGC) mengungkapkan serangan ke markas mata-mata Israel merupakan balasan atas kematian komandan mereka, Sayyed Razi Mousavi.
Baca Selengkapnya