Angela Merkel terpilih sebagai 'Sosok Tahun Ini' versi TIME
Merdeka.com - Kanselir Jerman, Angela Merkel, terpilih menjadi 'Sosok Tahun Ini' versi Majalah TIME, yang diumumkan Kamis (10/12). Butuh 29 tahun bagi majalah bergengsi Amerika Serikat itu kembali memilih sosok perempuan tokoh paling berpengaruh sedunia dalam setahun. Terakhir kali perempuan menjadi 'Sosok Tahun Ini' adalah Corazon Aquino, Presiden Filipina yang menumbangkan diktator Ferdinand Marcos.
Editor TIME, Radhika Jones, menyatakan Merkel dipilih karena perannya sangat besar dalam menangani arus pengungsi Timur Tengah ke Eropa sepanjang 2015. Warga dunia seringkali mengaggap Eropa bisa makmur begitu saja, tanpa mengingat peran Jerman menjadi penyangga bidang ekonomi maupun politik.
"Benua Biru sebetulnya selalu berada dalam ketegangan. Kemampuan Merkel dan kabinetnya memastikan kebijakan bangsa-bangsa Eropa lentur menerapkan sistem perbatasan tahun ini sangat luar biasa," tulis Jones, seperti dikutip dari BBC.
-
Siapa yang memimpin ekspansi? Pelaksana tugas Direktur Utama HKR, Juni Iranto menyampaikan langkah ini sebagai langkah strategis perusahaan untuk memperluas bisnis.
-
Apa yang di apresiasi Kemnaker tentang Jerman? Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengapresiasi langkah pemerintah Jerman yang antusias menerima tenaga perawat dari Indonesia.
-
Siapa yang memuji inovasi Ditjen Imigrasi? 'Selaku mitra kerja Kemenkumham sekaligus Ditjen Imigrasi, saya mengucapkan selamat Hari Bhakti Imigrasi ke-74. Dalam kesempatan ini, saya ingin mengapresiasi berbagai pencapaian dari Ditjen Imigrasi yang sangat inovatif,' ujar Sahroni dalam keterangannya, Jumat (26/1).
-
Siapa yang paling terdampak? Menurut penelitian tahun 2017 dari Sleep Medicine Clinics, sekitar 40 hingga 70 persen lansia mengalami masalah tidur kronis.
-
Bagaimana Eropa jadi tempat banyak bahasa? Diperkirakan lebih dari 250 bahasa aktif digunakan di Eropa, baik bahasa resmi maupun bahasa daerah. Beberapa negara, seperti Swiss, bahkan memiliki empat bahasa resmi.
-
Apa saja faktor yang mempengaruhi angka kelahiran di Eropa? Berbagai faktor telah teridentifikasi sebagai penyebab rendahnya angka kelahiran di Eropa dibandingkan dengan benua lainnya. Apa saja faktor yang termasuk? Menurut data real-time dari Worldometers, populasi Eropa pada tahun 2019 mencapai 743.102.600 jiwa, sementara laju pertumbuhan penduduk hanya sebesar 0,06% per tahun.
Editor TIME lainnya, Nancy Gibbs, menyatakan komitmen Merkel untuk menerima satu juta pengungsi sangat menyentuh. Politikus Partai Uni Demokratik Kristen ini berada di garis depan menjaga supaya krisis ekonomi Yunani tidak menular ke negara-negara Benua Biru lainnya. Merkel pula yang meredam ketegangan negara Blok Barat dengan Rusia, selepas konflik Ukraina, jatuhnya MH 17, atau pencaplokan Crimea.
Kanselir Jerman Angela Merkel dipilih TIME sebagai Person of the Year ©2015 Merdeka.com
"Dia kukuh memunculkan kebijakaan bermanfaat, serta menghadirkan kepemimpinan moral yang teguh. Sosok yang sulit didapatkan dunia saat ini," kata Gibbs.
Redaksi TIME menyatakan Merkel unggul dari Khalifah ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi yang berada di posisi kedua. Sedang posisi ketiga adalah bakal capres Partai Republik Amerika Serikat, Donald Trump, yang kerap menyulut kontroversi atas komentar-komentarnya terhadap Islam, imigran, ataupun perempuan.
TIME biasanya memilih 'Sosok Tahun Ini' untuk orang-orang yang mewarnai pemberitaan selama 12 bulan, tanpa menimbang apakah coraknya negatif atau positif. Itu menjelaskan mengapa Adolf Hitler, sang pemimpin Nazi, pernah mendapat penobatan serupa pada edisi 1938.
Penghargaan ini juga bisa diberikan pada lebih dari satu individu, kendati memakai istilah 'sosok'. Tahun lalu, para sukarelawan yang merawat penderita Ebola di Afrika terpilih sebagai 'Sosok Tahun Ini'. Pada 2013 Paus Fransiskus yang menyebarkan pesan toleransi serta semangat mereformasi gereja Katolik mendapat anugerah serupa. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Trump akan kembali menjabat sebagai presiden AS ke-47.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan perolehan suara sementara, Donald Trump mengalahkan kandidat dari Partai Demokrat, Kamala Harris.
Baca SelengkapnyaTrump menegaskan rencananya untuk memberlakukan tarif atau pajak pada semua barang yang diimpor ke Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaSebagian orang AS yang takut jika Trump kembali menjabat sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaMendag Budi mengaku tak menutup telinga terkait isu akan adanya ancaman potensi penambahan bea masuk usai Trump kembali menjadi Presiden AS.
Baca SelengkapnyaAnis Matta dikenal sebagai pemimpin Partai Gelora, Wakil Menlu RI, sekaligus tokoh visioner politik Indonesia yang berorientasi masa depan.
Baca SelengkapnyaDonald Trump dikenal emiliki hubungan erat dengan Israel. Saat menjadi Presiden AS pada 2017-2021, ia mengeluarkan sejumlah kebijakan garis keras pro-Israel.
Baca SelengkapnyaPartai Konservatif yang dipimpin oleh Margaret Thatcher menggulingkan Partai Buruh di pemilu yang menentukan ini.
Baca SelengkapnyaFaisal Basri Menyebut Sri Mulyani jadi menteri yang paling siap mundur.
Baca SelengkapnyaKekayaan orang kaya di India melonjak hampir 40 persen selama satu tahun.
Baca SelengkapnyaPrabowo menduduki posisi peringkat 18 dari 500 tokoh yang dipublikasi oleh The Muslim 500: The World's 500 Most Influential Muslims 2025.
Baca SelengkapnyaTrump menang Pilpres AS berdasarkan hasil penghitungan suara sementara, mengantong sekitar 51 persen suara.
Baca Selengkapnya