Anne Hathaway: Butuh Waktu 300 Tahun untuk Capai Kesetaraan Gender
Merdeka.com - Perempuan selalu menjadi pihak yang paling parah terkena dampak krisis dan konflik global. Ini menjadi salah satu penghambat sulitnya tercapai kesetaraan gender.
Padahal, menurut UN Women Goodwill Ambassador, Anne Hathaway, jika perempuan memiliki keterlibatan dan kekuatan yang setara, kehidupan masyarakat akan lebih aman, lebih bahagia, lebih sejahtera, dan lebih sukses.
"Tapi kenyataannya saat ini, progresnya sangat jauh dan mungkin butuh waktu 300 tahun untuk mencapai keseteraan gender," ungkap aktris Hollywood ini saat menjadi salah satu pembicara dalam agenda B20 yang berlangsung di Bali, Senin (14/11).
-
Siapa yang paling terdampak? Menurut penelitian tahun 2017 dari Sleep Medicine Clinics, sekitar 40 hingga 70 persen lansia mengalami masalah tidur kronis.
-
Kenapa kesetaraan gender penting di dunia kerja? Hal ini memberikan kesempatan bagi baik pria maupun wanita untuk membagi waktu antara tanggung jawab karier dan keluarga dengan adil.
-
Mengapa Hari Perempuan Internasional penting? Peringatan ini penting karena mempromosikan kesetaraan gender dan mengingatkan kita tentang perjuangan dan pencapaian perempuan dalam sejarah.
-
Bagaimana KDRT merusak perempuan? Perempuan yang mengalami kekerasan sering kali menghadapi dampak yang merusak tidak hanya pada kesehatan fisik mereka tetapi juga pada harga diri dan kemandirian mereka.
-
Dampak apa dari perang bagi perempuan? Laporan dari PBB, yang dikutip dari VOA Indonesia pada Senin (28/10/2024), mengungkapkan bahwa jumlah perempuan yang menjadi korban dalam konflik bersenjata meningkat dua kali lipat pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Bagaimana perempuan berperan penting dalam dunia penyiaran? Komisioner Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Margaret Aliyatul Maimunah mengakui bahwa para ibu adalah tokoh kunci untuk melindungi anak dari siaran yang negatif di media.
"Saya harap kita semua sepakat ini masih tiga abad lagi," lanjutnya.
Pemain film Devil Wears Prada ini mengatakan, posisi saat ini masih jauh dari berhasil. Bahkan saat ini, kemajuan perempuan dan anak perempuan terlihat semakin mundur di banyak negara.
"Hak-hak dan kebebasan yang dirasakan perempuan dan anak perempuan untuk bekerja, belajar, dan membuat pilihan atas tubuhnya telah direnggut. Bahkan itu juga disahkan atau dilakukan otoritas berwenang terhadap gerakan perlawanan. Ada juga yang diperparah dengan krisi global yang belum pernah terjadi sebelumnya seperti pandemi," paparnya.
Pandemi memiliki dampak yang menghancurkan, tapi perempuan yang paling merasakan dampaknya. Banyak perempuan yang keluar dari pekerjaan, menjadi pengangguran, dan menjadi korban kekerasan domestik. Menurut Anne, jutaan perempuan kehilangan pekerjaan pada 2020.
"Mereka kehilangan pekerjaan lebih cepat daripada laki-laki dan lebih lama menganggur," cetusnya.
Anne juga mendorong pemerintah menyediakan dukungan untuk mendukung perempuan bekerja dengan mengatur regulasi terkait jam kerja fleksibel, cuti melahirkan berbayar, dan fasilitas anak-anak di tempat kerja.
"Saya mendesak Anda sekalian. Tempatkan perempuan di jantung pertumbuhan dan pemulihan ekonomi. Jadikan arsitek masa depan yang lebih baik dengan melakukan hal yang belum berhasil dilakukan orang sebelumnya: prioritaskan perempuan demi kebaikan semua," pungkasnya.
B20 Summit diselenggarakan Kamar Dagang Indonesaia (KADIN) bekerja sama dengan pemerintah Indonesia selaku Presidensi G20 pada tahun ini. Bos Tesla dan Twitter, Elon Musk, juga hadir secara virtual dalam agenda B20.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada beberapa alasan mengapa permasalahan keuangan perempuan menjadi lebih parah.
Baca SelengkapnyaPeringati Hari Perempuan Internasional, Pemerintah dan PBB Soroti Peran Penting Perempuan dalam Solusi Konflik
Baca SelengkapnyaHari Perempuan Internasional adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada 8 Maret.
Baca SelengkapnyaIndonesia Peringkat 87 di Dunia dalam Hal Diskriminasi Gender
Baca SelengkapnyaPerempuan masih sering mendapatkan diskriminasi gender.
Baca Selengkapnya