Apa Jadinya Jika Rusia Gunakan Nuklir dalam Perang di Ukraina?
Merdeka.com - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dia tidak akan segan-segan menggunakan senjata nuklir di Ukraina jika wilayah Rusia terancam. Pernyataannya itu memicu pembahasan di negara Barat soal bagaimana mereka akan meresponsnya.
Dalam pidato di televisi Rabu lalu Putin mengatakan dia tidak sedang menggertak dengan mengatakan Rusia akan memakai senjata nuklir. Di saat yang sama dia juga mengumumkan mobilisasi parsial dengan menyerukan 300.000 tentara untuk berperang di Ukraina.
"Mereka yang ingin memeras kami dengan senjata nuklir seharusnya tahu, angin juga bisa berbalik ke arah mereka. Ini bukan gertakan," tegas Putin, seperti dilansir laman Aljazeera, Sabtu (24/9).
-
Siapa yang diandalkan Ukraina? Trio serangan Mudryk, Dovbyk dan Yarmolenko akan kembali diandalkan di laga ini.
-
Apa yang dikatakan Putin tentang Trump? 'Saat dia bersiap memasuki, atau ketika sudah berada di dalam Ruang Oval, kami menyadari bahwa terkadang pernyataan yang disampaikan memiliki nada yang berbeda. Oleh karena itu, kami melakukan analisis secara mendalam, mengamati, dan akan menarik kesimpulan berdasarkan kata-kata serta tindakan tertentu,' ungkap Peskov.
-
Kenapa Putin tidak beri selamat Trump? 'Presiden Rusia Vladimir Putin tidak berencana memberi selamat kepada Donald Trump,' ungkap Dmitry Peskov, yang dikutip dari laman CNN, pada Rabu (6/11/2024). Ia menambahkan, 'Jangan lupa bahwa kita berbicara tentang negara yang tidak bersahabat secara langsung dan tidak langsung terlibat dalam perang melawan negara kita.'
-
Kapan pesawat nuklir NASA akan diluncurkan? NASA punya tujuan untuk meluncurkan pesawat ruang angkasa bertenaga nuklir, yang dikenal sebagai DRACO (Demonstration Rocket for Agile Cislunar Operations) pada akhir 2025 atau awal 2026.
-
Siapa yang diincar oleh senjata nuklir Korea Utara? Analis mengatakan Korea Utara memperlihatkan ancaman nuklir yang semakin beragam ke Amerika Serikat dan Korea Selatan.
-
Kenapa presiden AS butuh tas koper nuklir? Pada 1950-an Presiden Dwight Eisenhower dan para penasihatnya khawatir Amerika Serikat terlalu rentan akan serangan nuklir dari musuh.
Sejumlah pengamat mengku tidak yakin Putin akan melepaskan senjata nuklir sejak Amerika Serikat menjatuhkan dua bom atom di Kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang pada 1945.
Sejumlah pengamat dan pejabat berbincang dengan AFP tentang kemungkinan skenario apa yang akan terjadi jika Rusia melancarkan serangan nuklir.
Akan seperti apa serangan nuklir Rusia?
Pengamat mengatakan Moskow tampaknya akan mengerahkan satu atau lebih bom taktis nuklir di medan pertempuran.
Nukir taktis adalah senjata kecil, dengan kekuatan ledak berkisar dari mulai 0,3 kiloton sampai 100 kiloton. AS pernah menguji coba hulu ledak nuklir sekuat 1,2 megaton dan pada 1961 Rusia juga pernah mencoba bom nuklir sekuat 58 megaton.
Bom taktis dirancang memiliki dampak terbatas di medan pertempuran. Sedangkan senjata nuklir strategis memang dibuat untuk memenangkan pertempuran besar-besaran.
Tapi "kecil" dan "terbatas" itu juga relatif. Bom atom 15 kiloton yang dijatuhkan AS ke Hiroshima pada 1945 memiliki dampak luar biasa.
Apa yang akan menjadi target Rusia?
Sejumlah pengamat mengatakan tujuan Rusia memakai bom nuklir taktis di Ukraina adalah untuk menakuti, membuat Ukraina menyerah agar mau berunding dan memecah belah negara itu.
Mark Cancian, ahli militer dari Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) yang berbasis di Washington, mengatakan Rusia kecil kemungkinan akan memakai senjata nuklir di garis depan pertempuran.
Untuk menguasai sekitar 32 kilometer wilayah dibutuhkan beberapa bom nuklir.
"Kalau hanya satu bom nuklir tidak cukup," kata Cancian, seperti dilansir laman Aljazeera, Sabtu (24/9).
Moskow kemungkinan akan menyampaikan pesan keras dan menghindari jumlah korban besar dengan meledakkan bom nuklir di perairan atau meledakkannya di daerah tinggi di atas Ukraina untuk menimbulkan getaran elektromagnetik yang bisa merusak peralatan elektronik.
Atau Putin bisa memilih menyerang pangkalan militer atau menghantam daerah perkotaan dan menimbulkan korban banyak dan kemungkinan menewaskan pemimpin politik.
Skenario semacam itu "tampaknya dibuat untuk memecah aliansi NATO dan serangan global terhadap Putin," kata Jon Wolfsthal, mantan ahli nuklir Gedung Putih dalam tulisannya di Substack Jumat lalu.
"Belum tahu apakan ini akan berhasil atau hanya sebagai bentuk dari keputusasaan," kata dia.
Senjata nuklir Rusia
Rusia diperkirakan memiliki 5.977 hulu ledak nuklir. Sekitar 1.588 di antaranya saat ini dalam bentuk rudal balistik antarbenua dan berada di pangkalan pesawat pengebom.
Bagaimana negara Barat akan merespons?
Barat masih belum jelas bagaimana akan merespons serangan nuklir taktis Rusia dan pilihannya cukup rumit.
AS dan NATO tidak ingin tampak lemah dengan ancaman nuklir. Tapi mereka juga ingin menghindari kemungkinan perang yang lebih luas dan memicu perang nuklir global.
Pengamat menilai Barat tidak punya pilihan selain merespons serangan nuklir Rusia dan balasan itu harusnya berasal dari NATO bukan hanya AS sendiri.
AS sudah menempatkan sekitar 100 senjata nuklir taktis di sejumlah negara NATO dan bisa saja melakukan serangan balasan terhadap Rusia.
Namun menurut Matthew Kroenig dari Atlantic Council, serangan balasan justru bisa membuat Rusia menyerang balik dan menimbulkan risiko pertempuran lebih besar dan bencana kemanusiaan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rusia menyatakan bahwa doktrin nuklir terbarunya harus dipahami sebagai peringatan bagi negara-negara Barat.
Baca SelengkapnyaPresiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Amerika Serikat agar tidak menyebarkan rudal jarak jauh di Jerman.
Baca SelengkapnyaKonflik antara Rusia dan Ukraina telah memasuki fase yang lebih mengkhawatirkan, yang menimbulkan spekulasi mengenai kemungkinan terjadinya Perang Dunia 3.
Baca SelengkapnyaBerikut momen keren Putin skakmat Presiden Kazakstan saat piidato anti nuklir.
Baca SelengkapnyaMegawati tak ingin Indonesia berkonflik dengan negara-negara yang ada di Asia Tenggara lainnya.
Baca SelengkapnyaKunjungan Putin ke Torzhok dilakukan di tengah ketegangan yang terus meningkat dengan Amerika Serikat dan para sekutunya.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat (AS) cemas melihat rencana Rusia mau meletakan senjata nuklir di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaPutin mengusulkan kunci penyelesaian konflik Israel-Palestina adalah membentuk negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Baca SelengkapnyaSetelah 30 menit melakukan penerbangan, Putin memuji TU-160M sebagai pesawat yang andal dan modern.
Baca SelengkapnyaSebagai salah satu sekutu dekat Iran, Rusia tak tinggal diam atas rencana balasan Israel.
Baca SelengkapnyaAasa depan yang disusun saat ini berada di bawah bayang-bayang kerusakan akibat senjata nuklir.
Baca SelengkapnyaHashim menegaskan tidak ada waktu lagi untuk mengambil keputusan.
Baca Selengkapnya