Apa yang Bakal Terjadi Jika Putin Mendadak Meninggal?
Merdeka.com - Dalam beberapa bulan terakhir, kesehatan Presiden Rusia, Vladimir Putin telah menjadi subjek spekulasi. Ada yang mengklaim dia sakit kanker, Parkinson, atau bahkan pernah selamat dari upaya pembunuhan.
Namun sampai saat ini, belum ada catatan atau pernyataan dari dokter terkait kondisi kesehatannya.
Bagaimana seandainya Putin meninggal secara mendadak? Karena umur manusia tidak ada yang tahu.
-
Apa yang dikatakan Putin tentang Trump? 'Saat dia bersiap memasuki, atau ketika sudah berada di dalam Ruang Oval, kami menyadari bahwa terkadang pernyataan yang disampaikan memiliki nada yang berbeda. Oleh karena itu, kami melakukan analisis secara mendalam, mengamati, dan akan menarik kesimpulan berdasarkan kata-kata serta tindakan tertentu,' ungkap Peskov.
-
Kapan Putin menyampaikan belasungkawa? Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa terhadap semua korban serangan teroris di gedung teater Crocus City Hall.
-
Kenapa 'Presiden' trending topik? Acara ini menarik perhatian banyak warganet, dan di platform X atau Twitter, kata kunci 'Presiden' menjadi trending topic dengan ribuan komentar mengenai program kerja Prabowo-Gibran serta ucapan selamat.
-
Apa pendapat Putin tentang Biden? Putin menyebut kepemimpinan Biden akan menguntungkan Rusia karena presiden AS itu 'lebih berpengalaman, mudah ditebak, dan sosok politikus gaya lama.'
-
Siapa yang didukung Putin? Putin mengatakan dia lebih suka Joe Biden ketimbang Donald Trump dalam pemilu Amerika Serikat November mendatang.
-
Kenapa Putin menanyakan keaslian foto pendaratan di Bulan? Reaksi Putin terlihat tidak kaget mendengar pernyataan itu. Dia menunjuk foto Amerika lalu bertanya, 'Jadi menurutnya itu palsu?' 'Ya, benar,' kata Gref. 'Ini adalah analisis Google AI, bukan analisis kita, jadi tidak ada bias, dan ini mengejutkan, tapi itu benar.'
Jika Presiden Rusia berusia 69 tahun itu meninggal atau tiba-tiba meninggalkan jabatannya, Dewan Federasi memiliki waktu 14 hari untuk menyerukan pemilihan presiden. Jika seruan tidak dikeluarkan Dewan Federasi, maka akan dilakukan Komisi Pemilihan Umum Pusat. Demikian dikutip dari laman Al Jazeera, Selasa (13/9).
Perdana Menteri Rusia, Mikhail Mishustin akan menjadi presiden sementara. Namun, Mishustin dinilai tidak terlalu dekat dengan Putin atau bukan kandidat kredibel untuk menggantikannya.
Pengamat politik, Tatiana Stanovaya mengatakan jika terjadi sesuatu pada Putin, sistem pemerintahan akan tetap bertahan karena masih kuat.
"Kelompok konservatif, siloviki (pejabat keamanan) akan merebut inisiatif politik dan mengambil alih. Tapi jika sesuatu terjadi pada Putin nanit, satu tahun atau lebih, dalam hal ini, risiko destabilitasi jauh lebih besar. Kita akan melihat pertikaian dan siloviki akan sedikit memiliki kesempatan untuk menjaga inisitaif tersebut. Tahun depan situasinya mungkin lebih berbeda dan sulit," jelasnya.
Menurut beberapa laporan, sejumlah orang dlaam Kremlin diam-diam membahas siapa yang akan menggantikan Putin. Tapi menurut Stanovaya, pembahasan semacam itu bukan hal yang serius.
"Sebenarnya tidak ada yang tahu (siapa yang akan menggantikan Putin"," ujarnya.
"Jika seseorang misalnya mulai menulis Medvedev adalah penerusnya, itu dapat dinilai sebagai serangan politik pada Medvedev, karena tidak ada yang ingin muncul sebagai penerus, karena itu akan membuat posisi Anda lebih rentan."
"Sejujurnya sulit untuk menilai Putin akan segera berhenti. Untuk semua cerita terkait penyakitnya, tidak ada bukti dia sakit parah, dan mengingat betapa dahsyatnya perang itu, saya tidak bisa menilai dia akan segera pensiun kecuali dia dipaksa oleh orang-orang terdekatnya," jelas pakar keamanan Mark Galeotti kepada Al Jazeera.
Putin telah menjabat selama lebih dari 20 tahun, mulai dari 2000 sampai 2008, dan kembali menjabat dari 2012 sampai saat ini.
Masa jabatannya akan selesai pada 2024. Namun pada 2020, undang-undang diubah, sehingga dia bisa mencalonkan diri untuk dua periode lagi sampai 2036 di mana saat itu dia akan berusia 86 tahun.
Jurnalis Farida Rustamova mengatakan sulit memprediksi terhadap negara otoriter seperti Rusia.
"Karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Tidak ada kekuatan politik alternatif di Rusia yang bisa kita bahas atau apa yang akan dilakukan faksi lainnya," jelasnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen pelantikan Vladimir Putin sebagai Presiden Rusia periode ke-5 berlangsung mewah di Istana Kremlin, Moskow.
Baca SelengkapnyaSosok Putin jadi-jadian ini mengajukan pertanyaan saat konferensi pers tahunan.
Baca SelengkapnyaDengan kemenangan ini Putin akan menjadi presiden terlama Rusia melampaui diktator Uni Soviet, Joseph Stalin.
Baca SelengkapnyaPutin Kembali Menang Telak dalam Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin
Baca SelengkapnyaPagi harinya, helikopter ditemukan dengan kondisi Presiden Raisi yang tewas
Baca SelengkapnyaSetelah 30 menit melakukan penerbangan, Putin memuji TU-160M sebagai pesawat yang andal dan modern.
Baca SelengkapnyaKunjungan Putin ke Torzhok dilakukan di tengah ketegangan yang terus meningkat dengan Amerika Serikat dan para sekutunya.
Baca SelengkapnyaPresiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Amerika Serikat agar tidak menyebarkan rudal jarak jauh di Jerman.
Baca SelengkapnyaBenarkah Presiden Putin berpidato dengan Bahasa Arab, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaBegini Reaksi Putin Saat Google AI Sebut Foto Pendaratan AS di Bulan Palsu, Sedangkan Foto China Asli
Baca SelengkapnyaPutin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga
Baca SelengkapnyaSerangan terjadi saat kerumunan orang berkumpul untuk menyaksikan penampilan Picnic, band rock terkenal Rusia.
Baca Selengkapnya