Apakah Trump Bakal Dipenjara Jika Sudah Dipecat dari Jabatan Presiden?
Merdeka.com - Setelah hampir tiga tahun melalui serangkaian proses penyelidikan, pengakuan mengejutkan dan skandal menghebohkan, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat atau biasa disebut Capitol Hill, kembali terguncang setelah lembaga itu merencanakan penyelidikan terhadap Presiden Donald Trump untuk melengserkannya dari jabatan.
Ini bukan kali pertama bagi Trump, sejak awal ia terpilih, sejumlah investigasi telah bergulir dalam kaitannya dengan tuduhan keterlibatan Rusia untuk memenangkannya.Tahun ini, Trump kembali dituduh melibatkan pihak asing untuk kepentingan politiknya.
Penyelidikan terhadap Trump kali ini berfokus pada dugaan penyalahgunaan kekuasaan untuk melemahkan pesaing politiknya di pemilu 2020, Joe Biden. Menurut Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS Nancy Pelosi mengatakan, tindakan Trump telah mengkhianati sumpah jabatannya.
-
Siapa yang digugat Trump? Gugatan yang diajukan oleh Trump Media di 24 Maret ditujukan kepada Andy Litinsky dan Wes Moss, dua mantan kontestan reality show Trump yang kemudian menjadi salah satu pendiri calon dari Partai Republik untuk perusahaan teknologi Presiden.
-
Siapa yang dilaporkan melanggar aturan Pilpres? Kubu pasangan Calon Presiden nomor urut satu, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar heran laporan dugaan pelanggaran pemilu terhadap Calon Wakil Presiden nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka tidak diproses.
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? 'Permintaan kebutuhan operasional Syahrul Yasin Limpo dan keluarganya yang juga didukung dengan petunjuk berupa barang bukti elektronik, chat WA antara terdakwa Syahrul Yasin Limpo dan Imam Mujahidin Fahmid, serta adanya barang bukti antara lain dokumen catatan staf Kementan RI dan bukti kwitansi serta transfer uang pembayaran kebutuhan menteri dan keluarganya.
-
Siapa yang dilaporkan karena diduga menghina Presiden? Butet dilaporkan karena diduga hina Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang diduga melakukan korupsi? KPK telah mendapatkan bukti permulaan dari kasus itu. Bahkan sudah ada tersangkanya.
-
Apa yang terjadi pada Donald Trump? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
"Tidak ada yang kebal hukum," tegas Pelosi, ketika mengumumkan rencana investigasi terhadap Trump pada Selasa (24/9).
Kasus Joe Biden
Penyelidikan ini menjadi badai di penghujung periode pertama Trump. Pasalnya, penyelidikan resmi disetujui oleh sebagian besar anggota dewan dari fraksi Partai Demokrat.
Dikutip dari Independent, Jumat (27/9), rencana pemakzulan Trump ini berawal dari percakapan via telepon antara Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Dikatakan dalam obrolan tersebut, Trump meminta Zelensky untuk menyelidiki Joe Biden dan putranya, Hunter Biden terkait dugaan kasus korupsi di perusahaan gas Ukraina.
Beberapa hari sebelum percakapan itu terjadi, Trump dilaporkan memerintahkan pembekuan dana bantuan militer untuk Ukraina senilai USD 400 juta. Sikap ini seakan menjadi upaya Trump untuk menekan pemimpin Eropa Timur itu.
Rabu (25/9) lalu, Gedung Putih akhirnya merilis memorandum berisi percakapan Trump dan Zelensky. Transkrip percakapan itu dirilis atas permintaan Trump, guna keperluan penyelidikan.
"Saya katakan, kami melakukan banyak hal untuk Ukraina," ujar Trump dalam percakapan dengan Zelensky, sesuai yang dimuat dalam memorandum.
Trump juga mengatakan, AS telah menghabiskan cukup banyak tenaga dan waktu untuk Ukraina. Bahkan menurut Trump, apa yang diberikan AS jauh lebih banyak daripada negara Eropa lain. Padahal, kata Trump seharusnya bantuan-bantuan yang lebih besar datang dari sesama negara Eropa.
"Jerman hampir tidak melakukan apapun untuk Anda. Mereka hanya bisa bicara, dan saya pikir itu adalah sesuatu yang harus dipertanyakan," kata Trump.
Pada transkrip percakapan keduanya, Trump meminta Zelensky untuk menyelidiki kasus Biden.
"Satu lagi, ada banyak perbincangan soal putra Biden, dikatakan Biden menghentikan tuntutan (soal korupsi) dan banyak orang ingin tahu soal itu. Jadi apa pun yang bisa Anda lakukan dengan jaksa agung akan membantu," ujar Trump. "Kedengarannya mengerikan bagi saya," tambahnya.
Biden dianggap telah mendorong pemecatan jaksa agung tersebut untuk kepentingan bisnis putranya. Hunter Biden, memegang perusahaan di Ukraina bernama Burisma Holdings. Yuriy Lutsenko, seorang jaksa penuntut umum sempat menyelidiki transaksi keuangan perusahaan tersebut.
Dapatkah Trump Dipenjara?
Departemen Kehakiman mengatakan, presiden yang masih menjabat tidak dapat didakwa atau dituntut secara hukum. Tetapi, nasib Trump dapat berubah ketika ia diberhentikan, atau ketika masa jabatannya berakhir.
Anggota Kongres dari California, Adam Schiff, Ketua Komite Intelijen, mengatakan Trump bisa jadi presiden pertama yang berpotensi mendekam di penjara.
Jaksa menyatakan mantan pengacara Trump, Michael Cohen, "bertindak sesuai dengan arahan" dari Trump untuk membungkam dua perempuan--Stormy Daniels dan Karen McDougal--soal hubungan perselingkuhannya dengan dua bintang televisi itu.
Setidaknya dua pertiga anggota dewan kini mendukung pemakzulan Trump, atau upaya untuk menggulingkan presiden.
Setelah Pelosi mengumumkan rencana penyelidikan resmi terhadap Trump, presiden kontroversial itu bersama timnya merilis serangkaian cuitan yang menyerang Partai Demokrat.
Beban isu ini tampaknya akan beralih ke Demokrat soal bagaimana mereka membuat skandal ini jadi perhatian besar rakyat AS. Di Kongres yang sangat terpolarisasi, upaya pemakzulan ini akan memperlihatkan bagaimana kubu Demokrat dan Republik bersikap.
Terlebih lagi, dua pertiga mayoritas Senat harus menentukan pilihan jika ingin memecat Trump lewat proses pemakzulan. Sejauh ini kubu Republikan tampaknya tidak akan meninggalkan Trump.
Anggota Kongres California Jackie Speier mengatakan, Trump mungkin tidak akan memenuhi masa jabatannya hingga akhir. Ia juga mengatakan, adanya perkembangan kasus kampanye Trump di pemilu 2016 yang melibatkan Rusia. Speier percaya, Trump akan mundur sebelum pemakzulan.
"Saya selalu berpikir bahwa dia (Trump) tidak akan pernah memenuhi masa jabatan sepenuhnya," tandas Speier.
Reporter Magang: Anindya Wahyu Paramita
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Trump hari ini mendeklarasikan kemenangan setelah mengalahkan Kamala Harris dalam pilpres AS.
Baca SelengkapnyaDonald Trump bersaing dengan Kamala Harris pada pemilihan presiden yang akan berlangsung November mendatang.
Baca SelengkapnyaAtas vonis ini, Trump menjadi mantan presiden AS pertama yang dinyatakan terbukti melakukan kejahatan kriminal.
Baca SelengkapnyaTrump mencatatkan sejarah sebagai presiden Amerika Serikat pertama yang menjalani foto sebagai terdakwa atau mugshot.
Baca SelengkapnyaPerbuatan melawan hukum itu menjadi satu kesatuan perbuatan yang bermuara pada perolehan hasil pilpres, yang pada akhirnya memenangkan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPeneliti sekaligus Koordinator Klaster Riset Konflik Pertahanan dan Keamanan BRIN Muhamad Haripin menyebut Jokowi terindikasi menyalahgunakan kekuasaan.
Baca SelengkapnyaTodung menyampaikan, dugaan kecurangan Pemilu 2024 terjadi sejak masa prapencoblosan hingga setelah pencoblosan.
Baca SelengkapnyaSebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara, presiden merupakan penyelenggara pemilihan.
Baca SelengkapnyaJelang akhir periode jabatan Presiden Jokowi, terdapat tiga kepala lemba negara diberhentikan tidak hormat dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaTrump bereaksi tegas atas mundurnya Biden dalam pencalonan Presiden Amerika.
Baca SelengkapnyaGanjar-Mahfud ingin adanya pemungutan suara ulang di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaHakim konstitusi Arief Hidayat menyampaikan pendapat berbeda atau dissenting opinion dalam putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilpres 2024
Baca Selengkapnya