Aparat ciduk ayah terduga pelaku bom Manchester di Libya
Merdeka.com - Ramadan Abedi, ayah terduga pelaku bom bunuh diri di Manchester Arena, Inggris, Senin malam, ditangkap aparat kontra-terorisme di Ibu Kota Tripoli, Libya, kemarin.
Ramadan dilaporkan dibekuk saat tengah diwawancara di stasiun televisi ITV di daerah Ayn Zara Rabu sore, seperti dilansir laman Mirror, Rabu (24/5).
Seorang saksi mengatakan Ramadan diborgol dan dibawa dengan mobil.
-
Bagaimana pelaku bom bunuh diri menyerang? Pelaku menggunakan rompi berisi bahan peledak. Mengutip Al Jazeera, setidaknya 70 orang tewas dan lebih dari 300 orang lainnya terluka. Korban tewas didmoinasi oleh wanita dan anak-anak.
-
Siapa yang ditangkap saat menempatkan bahan peledak? Sejarahnya dimulai dari peristiwa 5 November 1605 O.S., saat Guy Fawkes, seorang anggota Gunpowder Plot atau Plot Bubuk Mesiu, ditangkap saat menempatkan bahan-bahan ledak di bawah ruangan Dewan Bangsawan.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus penembakan? Luigi Mangione, tersangka pembunuhan CEO UnitedHealthcare, Brian Thompson, ditangkap pada Senin (11/12) di sebuah McDonald's di Altoona, Pennsylvania.
-
Dimana penganiayaan terjadi? Penganiayaan yang viral itu dikabarkan terjadi di Mekarwangi, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung.
Penangkapan ini tidak lama setelah Ramadan mengatakan putranya, Salman Abedi, tidak bersalah.
"Saya sangat terkejut ketika melihat berita. Saya masih tidak percaya," kata Ramadan kepada Bloomberg.
"Saya tidak mengerti bagaimana dia bisa terlibat dalam serangan yang menewaskan anak-anak," kata dia.
Menurut Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA), Abedi merupakan keturunan Libya yang lahir dan menetap di Manchester, Inggris. Dia diketahui kuliah di Universitas Salford, Manchester, September lalu. Namun, menurut juru bicara kampus, Abedi sudah tidak masuk kelas dalam beberapa bulan terakhir.
Identitas Abedi terungkap melalui kartu ATM dalam kantung pakaiannya ditemukan polisi di lokasi ledakan. Setelah dilakukan pemindaian lewat teknologi pengenal wajah, polisi memastikan identitas pemuda itu.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ayah di Muara Baru Banting Anaknya di Tengah Keramaian hingga Meninggal
Baca Selengkapnyakorban minta polisi segera menindaklanjuti laporan dengan menangkap dan memenjarakan anaknya.
Baca SelengkapnyaSempat terjadi keributan saat komplotan Praka RM menculik korban
Baca SelengkapnyaPolisi sudah menangkap ayah kandung korban inisial BI (44).
Baca SelengkapnyaKekerasan yang dilakukan oleh DI terhadap anak kandungnya MA terekam dalam rekaman CCTV di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaJasad pria asal Tepi Barat ini dipenuhi tanda bekas penyiksaan.
Baca SelengkapnyaSebelum terjadi pemukulan, korban dan pelaku diketahui sempat terlibat cekcok mulut
Baca SelengkapnyaDiduga alasan Imam Masykur menjadi target penculikan karena urusan ekonomi lantaran minta tebusan.
Baca SelengkapnyaImam Masykur, pemuda asal Mon Keulayu, Kabupaten Bireuen, Aceh tewas diculik dan dianiaya anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Praka RM.
Baca SelengkapnyaSaat mengucapkan sumpah, ibunda mendiang Imam Masykur, Fauziah berdiri di antara anggota TNI.
Baca SelengkapnyaKeterangan keluarga pelaku diketahui, pelaku sering berdiam diri dan bengong.
Baca SelengkapnyaJurnalis Bernama Faisal Assegaf itu ditangkap pada 24 September 2024 lalu karena disangka mata-mata Israel oleh anggota Hizbullah.
Baca Selengkapnya