Apoteker yang Rusak Vaksin Covid-19 di AS Pengikut Teori Konspirasi
Merdeka.com - Belum lama ini seorang apoteker di negara bagian Wisconsin, AS ditangkap karena diduga sengaja merusak ratusan dosis vaksin Covid-19 Moderna dengan mengeluarkannya dari lemari pendingin. Pihak berwenang menyampaikan, apoteker ini mengaku dia seorang pengikut teori konspirasi dan percaya pada rumor tak berdasar terkait keamanan vaksin.
Steven Brandenburg mengeluarkan 57 vial atau botol vaksin Moderna, yang masing-masing vial berisi 10 dosis, dari lemari pendingin di Aurora Medical Center, Grafton, Wisconsin, bertujuan untuk merusak vaksin karena dia percaya vaksin berbahaya dan bisa mengubah DNA manusia.
Vaksin Moderna dan Pfizer-BioNTech berbasis pada teknologi mRNA yang mengantarkan informasi genetik ke tubuh manusia untuk membantu memproduksi antibodi untuk melawan virus corona. Para ahli mengatakan tak ada bukti vaksin ini bisa mengubah DNA manusia dan jutaan orang telah disuntik menggunakan vaksin tersebut.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Siapa yang menyuntikkan vaksin HIV ke dirinya sendiri? Ahli virologi asal India, Pradeep Seth, pernah melakukan eksperimen ekstrim terhadap dirinya sendiri di tahun 2003. Dia menyuntikkan vaksin HIV yang dikembangkannya pada dirinya sendiri. Untungnya, dia keluar dalam keadaan baik-baik saja.
-
Bagaimana vaksin polio bekerja? Vaksin polio bekerja dengan merangsang produksi antibodi dalam tubuh, yang kemudian melawan virus polio jika terjadi infeksi. Dalam proses ini, vaksin melibatkan pemberian poliovirus yang sudah dilemahkan atau tidak aktif ke dalam tubuh.
Vaksin Moderna harus disimpan di suhu rendah dan bisa rusak jika tak disimpan dalam lemari pendingin. Namun Bradenburg disebut mengeluarkan vaksin dari tempat penyimpanan selama dua kali. Hal ini diungkapkan jaksa dalam sidang perdana pada Senin.
"Tujuannya adalah untuk membuat (vaksin) tak berfungsi karena dia percaya vaksin ini tidak aman, bahwa metode RNA untuk pengobatan ini membuatnya tidak aman," jelas jaksa distrik Ozaukee County, Adam Gerol selama persidangan, dikutip dari Hindustan Times, Selasa (5/1).
Sebelumnya Brandenburg mengatakan kepada pihak rumah sakit bahwa vaksin tersebut tak sengaja dikeluarkan dari lemari pendingin, namun kemudian mengaku dia sengaja mengeluarkannya.
Operator rumah sakit menyampaikan, pria 46 tahun itu juga mengaku pada satu kesempatan kembali memasukkan vaksin yang telah dia keluarkan ke dalam lemari pendingin, yang kemudian disuntikkan pada 57 orang. Orang yang divaksin telah diinformasikan terkait hal ini dan tak ada laporan vaksin itu menimbulkan efek samping.
Brandenburg dipecat dan pihak rumah sakit menginformasikan masalah ke pihak berwenang, termasuk FBI. Dia kemudian ditangkap pada Kamis pekan lalu.
"Brandenburg, seorang yang mengaku pengikut teori konspirasi, mengatakan kepada penyelidik dia percaya vaksin Covid-19 tak aman untuk orang-orang dan bisa menyakiti dan mengubah DNA mereka," jelas sebuah pernyataan polisi.
Penuntut mengatakan dakwaan bisa diringankan jika mereka menemukan vaksin masih dapat digunakan.
Brandenburg juga mengatakan kepada pihak berwenang dia mengalami stres karena proses perceraian yang sedang berlangsung dengan istrinya, yang telah mengajukan hak asuh tunggal atas dua anak mereka, menurut media lokal.
Brandenburg dibebaskan dengan jaminan dan diperintahkan untuk menyerahkan senjatanya.
Teori konspirasi tak berdasar tentang pandemi, terutama vaksin, merajalela di media sosial meskipun ada upaya dari perusahaan teknologi raksasa untuk menangkalnya.
Pihak berwenang dan ahli mengatakan informasi yang salah seperti itu menimbulkan ancaman serius bagi perang melawan virus dengan mempromosikan keraguan terhadap vaksin dan bahkan penolakan langsung.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Badan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaBerikut ilmuwan yang nekat melakukan eksperimen membahayakan nyawanya.
Baca SelengkapnyaMenariknya, pihak Soviet membantah melakukan aktivitas apa pun yang berkaitan dengan senjata biologis.
Baca SelengkapnyaPengumuman penerima penghargaan Nobel adalah salah satu yang dinantikan setiap tahun.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta Dharma Pongrekun berapi-api saat menjelaskan badai pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaGedung heritage Bio Farma Bandung menyimpan perkembangan vaksin di Indonesia
Baca SelengkapnyaEpidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca Selengkapnya