Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Apoteker yang Rusak Vaksin Covid-19 di AS Pengikut Teori Konspirasi

Apoteker yang Rusak Vaksin Covid-19 di AS Pengikut Teori Konspirasi vaksin corona. ©REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo

Merdeka.com - Belum lama ini seorang apoteker di negara bagian Wisconsin, AS ditangkap karena diduga sengaja merusak ratusan dosis vaksin Covid-19 Moderna dengan mengeluarkannya dari lemari pendingin. Pihak berwenang menyampaikan, apoteker ini mengaku dia seorang pengikut teori konspirasi dan percaya pada rumor tak berdasar terkait keamanan vaksin.

Steven Brandenburg mengeluarkan 57 vial atau botol vaksin Moderna, yang masing-masing vial berisi 10 dosis, dari lemari pendingin di Aurora Medical Center, Grafton, Wisconsin, bertujuan untuk merusak vaksin karena dia percaya vaksin berbahaya dan bisa mengubah DNA manusia.

Vaksin Moderna dan Pfizer-BioNTech berbasis pada teknologi mRNA yang mengantarkan informasi genetik ke tubuh manusia untuk membantu memproduksi antibodi untuk melawan virus corona. Para ahli mengatakan tak ada bukti vaksin ini bisa mengubah DNA manusia dan jutaan orang telah disuntik menggunakan vaksin tersebut.

Vaksin Moderna harus disimpan di suhu rendah dan bisa rusak jika tak disimpan dalam lemari pendingin. Namun Bradenburg disebut mengeluarkan vaksin dari tempat penyimpanan selama dua kali. Hal ini diungkapkan jaksa dalam sidang perdana pada Senin.

"Tujuannya adalah untuk membuat (vaksin) tak berfungsi karena dia percaya vaksin ini tidak aman, bahwa metode RNA untuk pengobatan ini membuatnya tidak aman," jelas jaksa distrik Ozaukee County, Adam Gerol selama persidangan, dikutip dari Hindustan Times, Selasa (5/1).

Sebelumnya Brandenburg mengatakan kepada pihak rumah sakit bahwa vaksin tersebut tak sengaja dikeluarkan dari lemari pendingin, namun kemudian mengaku dia sengaja mengeluarkannya.

Operator rumah sakit menyampaikan, pria 46 tahun itu juga mengaku pada satu kesempatan kembali memasukkan vaksin yang telah dia keluarkan ke dalam lemari pendingin, yang kemudian disuntikkan pada 57 orang. Orang yang divaksin telah diinformasikan terkait hal ini dan tak ada laporan vaksin itu menimbulkan efek samping.

Brandenburg dipecat dan pihak rumah sakit menginformasikan masalah ke pihak berwenang, termasuk FBI. Dia kemudian ditangkap pada Kamis pekan lalu.

"Brandenburg, seorang yang mengaku pengikut teori konspirasi, mengatakan kepada penyelidik dia percaya vaksin Covid-19 tak aman untuk orang-orang dan bisa menyakiti dan mengubah DNA mereka," jelas sebuah pernyataan polisi.

Penuntut mengatakan dakwaan bisa diringankan jika mereka menemukan vaksin masih dapat digunakan.

Brandenburg juga mengatakan kepada pihak berwenang dia mengalami stres karena proses perceraian yang sedang berlangsung dengan istrinya, yang telah mengajukan hak asuh tunggal atas dua anak mereka, menurut media lokal.

Brandenburg dibebaskan dengan jaminan dan diperintahkan untuk menyerahkan senjatanya.

Teori konspirasi tak berdasar tentang pandemi, terutama vaksin, merajalela di media sosial meskipun ada upaya dari perusahaan teknologi raksasa untuk menangkalnya.

Pihak berwenang dan ahli mengatakan informasi yang salah seperti itu menimbulkan ancaman serius bagi perang melawan virus dengan mempromosikan keraguan terhadap vaksin dan bahkan penolakan langsung.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Punya Efek Samping Berbahaya, AstraZeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia
Punya Efek Samping Berbahaya, AstraZeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia

Badan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Daftar Eksperimen Paling Gila Dilakukan Ilmuwan Dunia, Ada yang Memasukan Jarum ke Mata
Daftar Eksperimen Paling Gila Dilakukan Ilmuwan Dunia, Ada yang Memasukan Jarum ke Mata

Berikut ilmuwan yang nekat melakukan eksperimen membahayakan nyawanya.

Baca Selengkapnya
2 April 1979: Laboratorium Soviet Tak Sengaja Lepaskan Spora Antraks, Tewaskan 66 Orang
2 April 1979: Laboratorium Soviet Tak Sengaja Lepaskan Spora Antraks, Tewaskan 66 Orang

Menariknya, pihak Soviet membantah melakukan aktivitas apa pun yang berkaitan dengan senjata biologis.

Baca Selengkapnya
Dua Ilmuwan Penemu Vaksin mRNA Covid-19 Raih Nobel Kedokteran 2023, Hadiahnya Fantastis
Dua Ilmuwan Penemu Vaksin mRNA Covid-19 Raih Nobel Kedokteran 2023, Hadiahnya Fantastis

Pengumuman penerima penghargaan Nobel adalah salah satu yang dinantikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional

Produksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kasus Covid-19 Meningkat Signifikan, Warga Antre Vaksin Booster saat Car Free Day Jakarta
FOTO: Kasus Covid-19 Meningkat Signifikan, Warga Antre Vaksin Booster saat Car Free Day Jakarta

Beberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Dharma Berapi-api Saat Ditanya Ridwan Kamil Soal Covid-19: Semua Itu Hanya Omong Kosong
Dharma Berapi-api Saat Ditanya Ridwan Kamil Soal Covid-19: Semua Itu Hanya Omong Kosong

Calon Gubernur Jakarta Dharma Pongrekun berapi-api saat menjelaskan badai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Melihat Sejarah Perkembangan Vaksin di Gedung Heritage Bio Farma Bandung, Ada Alat Medis Lawas hingga Berbagai Sampel Ular Berbisa
Melihat Sejarah Perkembangan Vaksin di Gedung Heritage Bio Farma Bandung, Ada Alat Medis Lawas hingga Berbagai Sampel Ular Berbisa

Gedung heritage Bio Farma Bandung menyimpan perkembangan vaksin di Indonesia

Baca Selengkapnya
Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Picu Kasus TTS, Begini Penjelasan Ilmiahnya
Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Picu Kasus TTS, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM

Pemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.

Baca Selengkapnya