Arab Saudi Bantah Setujui Penggunaan Vaksin Sinovac dan Sinopharm Buatan China
Merdeka.com - Arab Saudi belum menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 Sinopharm atau Sinovac buatan China. Hal ini disampaikan juru bicara Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi, Mohammed Al-Abd Al-Ali pada Minggu, membantah rumor yang beredar di dunia maya.
Namun, penduduk atau pelancong yang telah menerima salah satu vaksin buatan China itu bisa mengambil suntikan booster dari salah satu vaksin yang telah disetujui Arab Saudi.
Saat ini Saudi baru menyetujui empat vaksin yaitu Moderna, Pfizer-BioNTech, Johnson & Johnson, dan AstraZeneca-Oxford.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Kapan Bio Farma mulai meneliti vaksin? Pada 1902 lembaga tersebut mulai meneliti berbagai vaksin yang diperuntukkan bagi kesehatan masyarakat.
-
Siapa yang mengumumkan penemuan vaksin kanker? Presiden Vladimir Putin mengungkapkan bahwa mereka kini selangkah lebih dekat untuk penemuan vaksin kanker.
-
Kapan vaksin Mpox mulai digunakan di Indonesia? Pelaksanaan vaksinasi Mpox dengan MVA-BN sudah dilakukan sejak 2023, setelah ditemukannya kasus konfirmasi Mpox di Indonesia.
-
Apa jenis vaksin cacar api? Ada dua jenis utama vaksin cacar api yang digunakan untuk mencegah herpes zoster, yaitu vaksin Zostavax dan vaksin Shingrix.
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
Dikutip dari Al Arabiya, Senin (9/8), Mohammed Al-Abd Al-Ali juga membantah rumor ada orang yang meninggal di Arab Saudi setelah divaksinasi. Dia meminta warga jangan mempercayai rumor yang mereka dengar dari sumber-sumber tidak resmi.
Dia juga mendorong warga untuk mendaftar vaksinasi, karena sebagian besar kasus virus corona sekarang ini menginfeksi warga yang belum divaksinasi.
Pekan lalu, portal e-visa negara kerajaan ini mengatakan Arab Saudi hanya akan mengizinkan pelancong yang telah divaksinasi dengan Sinopharm atau Sinovac masuk ke negara tersebut jika mereka telah menerima suntikan booster salah satu dari empat vaksin yang telah disetujui Arab Saudi tersebut.
“Tamu yang telah mendapatkan dua dosis vaksin Sinopharm atau Sinovac akan diterima jika mereka telah menerima dosis tambahan satu dari empat vaksin yang disetujui di Kerajaan,” jelas Kementerian Pariwisata dalam sebuah pernyataan di portal e-visa tersebut.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaBadan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar vaksin Mpox yang dipersiapkan adalah vaksin eksperimental.
Baca SelengkapnyaCalon jemaah haji asal Jawa Timur dan Jawa Tengah wajib divaksin polio sebelum keberangkatan ke Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaSaudi Abaikan Normalisasi dengan Israel Imbas Gaza, Malah Perkuat Hubungan dengan AS
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Etana berhasil kembangkan produk bioteknologi dan vaksin.
Baca SelengkapnyaSaudi, UEA dan 7 Negara Islam Lain Tolak Putus Hubungan dengan Israel
Baca SelengkapnyaSyarat wajib vaksinasi meningitis mulai dilakukan ketat oleh otoritas penerbangan Kementerian Perhubungan Arab
Baca SelengkapnyaSurat Edaran itu ditandatangani Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha pada 11 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca Selengkapnya