Arab Saudi Luncurkan Identitas Digital Penduduk di Aplikasi “Tawakkalna”
Merdeka.com - Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, bekerja sama dengan Badan Data dan Kecerdasan Buatan (AI) Saudi (SDAIA), meluncurkan proyek identitas digital penduduk di aplikasi “Tawakkalna”, yang bisa digunakan untuk mengurus dokumen resmi. Demikian dilaporkan media pemerintah Saudi, Saudi Press Agency (SPA) pada Rabu.
Proyek ini mencakup identitas nasional untuk penduduk warga negara Saudi dan identitas kependudukan untuk warga non-Saudi di dalam aplikasi tersebut. Proyek ini menjadi bagian upaya negara kerajaan tersebut untuk mendigitalisasi dokumen identifikasi pemerintah.
Aplikasi Tawakkalna diluncurkan pada Mei 2020 oleh Arab Saudi untuk mengatasi pandemi Covid-19. Aplikasi ini dikembangkan atas kerjasama Kementerian Kesehatan dan SDAIA. Tahun lalu, aplikasi ini berfungsi untuk memantau pergerakan warga di sektor publik dan swasta selama pemberlakuan jam malam yang diberlakukan di tengah pandemi virus corona.
-
Apa yang dilakukan teknologi AI? Mengutip DailyMail, Jumat (6/9), dokumen ini menunjukkan bahwa perusahaan seperti Facebook, Google, dan Amazon mungkin menggunakan teknologi ini untuk menargetkan iklan kepada konsumen. Menurut presentasi yang bocor ini, perangkat lunak tersebut mampu menangkap data niat konsumen secara real-time dan mencocokkannya dengan data perilaku untuk membuat iklan yang lebih relevan.
-
Siapa yang mengembangkan aplikasi data ini? Kepala Dinas Sosial Bantul, Gunawan Budi Santoso, mengatakan bahwa pengembangan aplikasi tersebut sesuai dengan amanat misi kelima Kabupaten Bantul, yaitu menanggulangi masalah kesejahteraan sosial secara terpadu.
-
Bagaimana cara memanfaatkan AI di Ramadan? Berdasar sebuah kajian oleh Statista, pasar Kecerdasan Buatan Generatif diperkirakan akan mencapai US$328,40 juta pada tahun 2024, dengan tingkat pertumbuhan tahunan yang mengesankan sebesar 23,14 persen (CAGR 2024-2030). Selanjutnya diperkirakan volume pasar akan jadi sebesar US$1.145,00 juta pada tahun 2030.
-
Apa yang sedang disusun Kominfo mengenai AI? Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah menyiapkan pengaturan mengenai Tata Kelola Teknologi Kecerdasan Artifisial atau Artificial Intelligence (AI).
-
Dimana AI diterapkan? 'Ada AI terhadap healthcare, ada AI terhadap kosmetik, [AI terhadap] transportasi, dan lain-lain.
-
Apa yang diusulkan Kemenkominfo terkait AI? 'Kita mengusulkan agar bagaimana digital divide bisa dihilangkan dengan mengedepankan inklusivitas dari semua negara yang mengembangkan AI,' tutur Wamenkominfo Nezar Patria dalam Ministerial Session Regional Approach to Advance Ethical Governance of Artificial Intelligence, di Brdo Congress Centre, Slovenia, Senin (5/2).
SPA melaporkan, dikutip dari Al Arabiya, Kamis (25/3), proyek identitas digital ini bertujuan untuk memperkuat integrasi antara badan-badan pemerintah sebagai bagian upaya transformasi digital, sejalan dengan Program Visi 2030 Arab Saudi.
Kementerian Dalam Negeri menyampaikan, identitas digital Tawakkalna berlaku sebagai dokumen resmi yang disetujui untuk identifikasi warga dan penduduk. Kementerian menambahkan, hal ini identik dengan identitas digital dalam aplikasi "Absher" Kementerian Dalam Negeri.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alasan lain pembagian smart card dilakukan di Arab Saudi karena penggunanya akan lebih banyak ketika jemaah haji memasuki puncak haji.
Baca SelengkapnyaKartu identitas resmi ini sangat dibutuhkan jemaah haji untuk bisa mengikuti rangkaian ibadah puncak haji.
Baca SelengkapnyaIKD telah terintegrasi dengan baik dengan Mal Pelayanan Publik (MPP) Digital. Untuk itu dunia perbankan diharapkan juga memanfaatkannya.
Baca SelengkapnyaPemerintah Arab Saudi Bagikan Smart Card kepada Jemaah Haji untuk Akses Rangkaian Ibadah
Baca SelengkapnyaPresiden RI Joko Widodo menerbitkan sertifikat tanah elektronik pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaMenteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah memberikan sejumlah kemudahan khusus kepada jemaah haji Indonesia.
Baca SelengkapnyaTahun ini, Kemenag mulai rekrutmen petugas haji dengan memanfaatkan teknologi digital.
Baca SelengkapnyaPUSAKA Superapps merupakan bagian dari transformasi digital Kemenag. Sehingga, daftar sertifikasi halal saat ini lebih mudah.
Baca SelengkapnyaDengan akses yang lebih mudah ini, masyarakat tidak lagi terhambat oleh jarak atau waktu untuk mendapatkan informasi penting mengenai status perkawinan mereka.
Baca SelengkapnyaPencarian jemaah dilakukan berbasis sinyal ponsel.
Baca SelengkapnyaINA Digital bertujuan untuk mengintegrasikan berbagai layanan pemerintah dalam satu portal.
Baca SelengkapnyaCakupan layanan ini masih terbatas untuk dilakukan evaluasi terlebih dahulu.
Baca Selengkapnya