Arab Saudi nyatakan semua ateis adalah teroris
Merdeka.com - Dalam undang-undang baru disahkan pemerintah Arab Saudi menyatakan semua kaum ateis adalah teroris.
Informasi menurut lembaga pembela hak asasi Human Right Watch (HRW) itu bermaksud menghadang semua bentuk gerakan politik menentang pemerintah. Menurut Raja Abdullah segala bentuk gerakan politik bisa mengganggu ketertiban masyarakat.
Undang-undang baru itu dibuat dengan tujuan mencegah bertambah banyaknya warga Saudi yang pergi ke Suriah untuk ikut berperang, seperti dilansir surat kabar the Independent, Rabu (2/4).
-
Apa yang terjadi di Arab Saudi? Baru-baru ini dunia dihebohkan dengan fenomena salju yang turun di tengah padang pasir di wilayah Al-Jaws di Arab Saudi.
-
Apa yang dilarang AS? Amerika Serikat juga telah mengurangi pasokan chip high-end untuk perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Tiongkok. Diberitakan bahwa otoritas regulasi di AS telah melarang Samsung untuk memasok chipset Exynos dengan teknologi 7nm atau yang lebih rendah kepada perusahaan-perusahaan di Tiongkok.
-
Siapa yang dilarang AS? Amerika Serikat juga telah mengurangi pasokan chip high-end untuk perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Tiongkok. Diberitakan bahwa otoritas regulasi di AS telah melarang Samsung untuk memasok chipset Exynos dengan teknologi 7nm atau yang lebih rendah kepada perusahaan-perusahaan di Tiongkok.
-
Siapa yang berhadapan dengan Arab Saudi? Timnas Indonesia berhadapan dengan Arab Saudi pada matchday pertama Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung pada Jumat (6/9) dini hari WIB.
-
Siapa bek kanan Arab Saudi? Salah satunya adalah adu tangguh bek kanan kedua tim, antara Asnawi Mangkualam dan Saud Abdulhamid.
-
Siapa pemain Arab Saudi yang terkenal dengan provokasi? Salah satu pemain Arab Saudi yang dikenal piawai memprovokasi lawan adalah Ali Al Bulayhi.
Raja Abdullah menetapkan sebuah dekrit kerajaan yang menyebutkan semua orang yang berpartisipasi dalam kerusuhan di luar kerajaan akan dikenai hukuman penjara dari mulai tiga hingga 20 tahun.
Bulan lalu Kementerian Dalam Negeri merilis daftar kelompok yang dianggap pemerintah sebagai teroris, termasuk Ikhwanul Muslimin di Mesir.
"Pemerintah Saudi tidak pernah memberi ruang kritik terhadap kebijakan mereka, tapi peraturan baru ini membuat semua pandangan kritis dan organisasi independen dianggap kejahatan terorisme," kata Joe Stark, perwakilan HRW wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara.
HRW menilai aturan baru itu menjadi bentuk kemunduran dari kampanye perlindungan dan pembebasan sejumlah pegiat hak asasi yang kini dipenjara di Saudi.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arab Saudi menghukum mati seorang kritikus pemerintah yang mengungkap dugaan korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaSpekulasi mencuat terkait kemungkinan perjanjian normalisasi antara Riyadh dan Tel Aviv.
Baca SelengkapnyaAksi pembakaran Alquran kembali terjadi di Swedia, dilakukan di depan masjid saat hari raya Iduladha.
Baca SelengkapnyaSaudi Tangkapi Warga yang Kritik Israel Soal Gaza di Dunia Maya
Baca SelengkapnyaKementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan dua warga Saudi dieksekusi di Makkah karena membunuh orang tua dan saudara mereka.
Baca SelengkapnyaPemerintah Prancis akan melarang pakaian abaya yang dikenakan perempuan muslim di sekolah.
Baca SelengkapnyaPresiden Iran mengutuk keras tindak pembakaran Alquran di Swedia dan Denmark yang dibiarkan begitu saja dengan mengatasnamakan kebebasan berpendapat.
Baca SelengkapnyaDewan HAM PBB kemarin menyetujui resolusi tentang kebencian agama setelah insiden pembakaran Alquran di Swedia bulan lalu
Baca SelengkapnyaAS menyatakan siap pasang badan untuk Israel jika Iran membalas.
Baca SelengkapnyaSaudi, UEA dan 7 Negara Islam Lain Tolak Putus Hubungan dengan Israel
Baca SelengkapnyaVideo mengklaim Arab Saudi memboikot ibadah haji masyarakat Palestina, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaPresiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengecam Swedia atas tindakan pembakaran Alquran di depan masjid pada hari raya Iduladha.
Baca Selengkapnya