Arab Saudi Penjarakan Puluhan Warga Palestina & Yordania, Termasuk Perwakilan Hamas
Merdeka.com - Pengadilan di Arab Saudi menjatuhkan vonis terhadap 69 warga Palestina dan Yordania, menjatuhkan hukuman penjara sampai 22 tahun kepada beberapa orang, dan juga membebaskan sejumlah orang pada Minggu.
Sekelompok warga Palestina dan Yordania itu ditangkap pada Maret 2018 lalu selama gelombang penangkapan oleh aparat Saudi terhadap warga Palestina dan Yordania yang telah lama tinggal di negara kerajaan itu atas dugaan keterkaitan dengan kelompok “teroris” yang tidak disebutkan, menurut laporan Human Rights Watch (HRW) pada 2020.
Pihak berwenang Arab Saudi belum mengomentari vonis tersebut.
-
Siapa saja tahanan Palestina yang dipenjara? Mereka yang ditangkap setelah 7 Oktober ini termasuk 37 jurnalis. Asosiasi dukungan tahanan Palestina dan hak asasi manusia Palestina, Addameer, melaporkan sebagian besar jurnalis ini menjalani tahanan administratif, yang berarti mereka ditahan tanpa batas waktu tanpa menghadapi pengadilan atau dakwaan.
-
Dimana warga Palestina ditahan? Investigasi selama tiga bulan yang dilakukan oleh New York Times yang diterbitkan pada 6 Juni mengungkapkan pelecehan seksual dan penyiksaan sistematis yang dilakukan terhadap warga Palestina yang ditahan di pangkalan militer Sde Teiman di Israel selatan.
-
Siapa yang ditangkap di Arab Saudi? Aparat Keamanan Arab Saudi menangkap WNI yang menjanjikan haji tanpa antre di media sosial Beberapa waktu terakhir, Aparat Keamanan Arab Saudi menangkap Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjanjikan haji tanpa antre di media sosial.
-
Apa yang terjadi pada tahanan Palestina? Dikutip dari The Guardian (27/11), menurut Masyarakat Tahanan Palestina, ada 7.200 tahanan yang ditahan Israel, termasuk 88 wanita dan 250 anak-anak berusia di bawah 17 tahun.
-
Siapa yang gunakan tahanan Palestina? Peristiwa tersebut terdokumentasi oleh Al Jazeera saat para tentara kependudukan Israel melakukan kejahatan dengan memakai manusia sebagai alat perang.
-
Mengapa tahanan Palestina dipenjara? 'Kejahatan utama yang diduga dilakukan oleh tahanan ini adalah melempar batu, yang dapat dikenakan hukuman penjara 20 tahun bagi anak-anak Palestina,' demikian laporan yang diterbitkan pada Juli oleh organisasi hak anak, Save the Children.
Dilansir Al Jazeera, Senin (9/8), para terpidana bisa mengajukan banding atas hukuman tersebut setelah 40 hari.
Beberapa warga Palestina telah ditangkap sejak Februari 2019 dan disidang di pengadilan terorisme.
Pengadilan Saudi menjatuhkan hukuman 15 tahun penjara terhadap perwakilan Hamas di Arab Saudi, Mohammed Al-Khudairi. Putra Khudairi, Hani, juga dijatuhkan hukuman tiga tahun penjara, seperti dilaporkan Anadolu, vonis itu termasuk "pengampunan selama setengah masa tahanan”.
Al-Khudairi (81), merupakan seorang veteran pemimpin Hamas yang bertanggung jawab mengatur hubungan dengan Arab Saudi selama dua dekade.
Pada Februari, Amnesty International mengatakan Khudairi menjalani operasi dan dirawat karena kanker prostat ketika pihak berwenang Saudi menangkapnya dan putranya pada April 2019. Amnesty meminta raja Saudi untuk memastikan "tuduhan tidak berdasar" terhadap Khudairi dan putranya dibatalkan dan mereka dibebaskan.
Sementara itu Hamas mengecam vonis yang diputuskan pada Minggu itu, menyebutnya tidak adil dan mereka yang dihukum tidak pernah melakukan kegiatan yang merugikan Saudi.
“Kami kaget oleh vonis yang dijatuhkan pengadilan Saudi terhadap sejumlah besar orang Palestina dan Yordania yang tinggal di kerajaan itu,” jelas Hamas dalam sebuah pernyataan.
“Kami menyesalkan hukuman yang berat dan tidak pantas terhadap sebagian besar dari mereka. Yang mereka lakukan hanyalah mendukung tujuan mereka dan rakyat mereka, di mana mereka berasal, tanpa menyinggung kerajaan dan rakyatnya,” lanjut Hamas.
Dalam pernyataannya, Hamas juga menyambut baik pembebasan beberapa tahanan, dan meminta pihak berwenang Saudi untuk "segera membebaskan mereka dan mengakhiri penderitaan mereka dan penderitaan keluarga mereka".
Gerakan Jihad Islam di Palestina juga mengutuk putusan tersebut.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Negara-Negara Arab dan Muslim Kumpul di Saudi, Serukan Sanksi Bagi Israel atas Kejahatan Perang di Gaza
Baca SelengkapnyaKenapa sejumlah negara Arab selama ini tidak bergerak membantu Palestina karena mereka di belakang bersekongkol dengan Israel.
Baca SelengkapnyaJemaah umrah asal Aljazair dan Inggris mengaku ditangkap oleh otoritas Saudi ketika menunjukkan solidaritas dan berdoa untuk warga Gaza di Palestina.
Baca SelengkapnyaArab Saudi menjadi salah satu negara yang dicemooh karena memilih sikap tidak acuh atas penderitaan warga Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaKapal kargo Galaxy Leader yang dibajak pasukan bersenjata Houthi pada November lalu sampai saat ini masih ditahan di lepas pantai Al-Saif, Yaman.
Baca SelengkapnyaSaudi Tangkapi Warga yang Kritik Israel Soal Gaza di Dunia Maya
Baca SelengkapnyaPasukan penjaga perbatasan Arab Saudi terlibat dalam kematian "ratusan" migran dan pencari suaka asal Ethiopia di perbatasan Yaman.
Baca SelengkapnyaAgresi brutal Israel di Jalur Gaza dimulai sejak 7 Oktober 2023 dan sejumlah pihak menyebutnya genosida terhadap rakyat Palestina.
Baca SelengkapnyaRibuan Warga Palestina Masih Ditahan di Penjara Israel, Ini Datanya
Baca SelengkapnyaPejuang yang baru direkrut menjadi bagian dari pasukan militer Houthi menyatakan siap berperang di Gaza.
Baca SelengkapnyaVideo kebiadaban tentara penjajah Israel ini menyebar luas di internet.
Baca SelengkapnyaPengepungan ini dilakukan setelah Israel menyerbu wilayah Tepi Barat pada Sabtu (25/11) sehingga menewaskan 7 warga Palestina.
Baca Selengkapnya