Arab Saudi Serukan Muslim di Seluruh Dunia Tunda Haji dan Umrah karena Pandemi Corona
Merdeka.com - Arab Saudi menyerukan seluruh muslim di dunia untuk bersabar dan menunda rencana mereka berangkat ibadah haji dan umrah tahun ini di tengah ketidakpastian situasi karena pandemi corona. Kabar itu disampaikan Menteri Urusan Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi Muhammad Saleh bin Taher Benten.
Saleh bin Taher Benten mengatakan Saudi tetap siap menerima dan melayani warga muslim kapan saja namun prioritas utama saat ini adalah demi keselamatan semua orang.
"Arab Saudi saat ini tengah merawat 1.200 jemaah yang tidak bisa pulang ke negara asalnya. Kami juga memulangkan jemaah umrah yang sudah mendapat visa umrah tapi tidak bisa melaksanakan ibadahnya," kata Benten kepada stasiun televisi al-Ekhbariyah, seperti dilansir laman Al Arabiya, Kamis (2/4).
-
Apa yang disampaikan Menaker kepada PMI di Arab Saudi? Menteri Ketengakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah kembali menemui Pekerja Migran Indonesia (PMI) di sela-sela kunjungan kerjanya di Arab Saudi. Kompetensi itu menjadi salah satu ukuran agar tenaga kerja kita bisa diterima di luar negeri,“ ucap Menaker di Jeddah, Arab Saudi, Jumat (25/8) malam.
-
Siapa yang mengumumkan kuota haji 2024? Hal ini disampaikan Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi VIII DPR RI, pada Rabu (13/3).
-
Kenapa jemaah haji meninggal di Arab Saudi? Lebih dari 50 persen jemaah haji asal Jateng dan DIY yang meninggal dunia disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler.
-
Apa yang dimaksud dengan haji? Haji secara istilah adalah menyengaja berkunjung ke Baitullah, di Makkah untuk melakukan ibadah pada waktu dan cara tertentu serta dilakukan dengan tertib.
-
Kenapa Arab Saudi perketat visa haji tahun ini? 'Ketentuan dari Arab Saudi memastikan bahwa visa yang bisa masuk ke Mekkah dan ke Masyair, ke Armuzna itu adalah visa haji. Baik visa haji reguler maupun haji khusus, termasuk visa haji mujamalah,' kata Kepala Daerah Kerja Madinah, Ali Machzumi di kantor Daker Madinah, dikutip Rabu (29/5).
-
Apa yang terjadi di Arab Saudi? Baru-baru ini dunia dihebohkan dengan fenomena salju yang turun di tengah padang pasir di wilayah Al-Jaws di Arab Saudi.
Arab Saudi sebelumnya sudah melarang jemaah beribadah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi sebagai langkah pencegahan meluasnya penyebaran virus corona. Pemerintah juga melarang semua warga dari berbagai negara dan penduduk Saudi untuk menjalankan ibadah umrah ke Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Kota Madinah.
Pandemi covid-19 berdampak terhadap semua peribadatan keagamaan di seluruh dunia. Banyak kegiatan agama harus dibatalkan atau ditunda untuk menghindari penularan virus corona antarumat beragama.
Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia Muhammad al-Issa sebelumnya menyebut penutupan sejumlah masjid di berbagai negara Islam sebagai "kewajiban agama".
"Langkah ini adalah tugas agama sesuai dengan syariat Islam dan ketentuan umum. Semua orang tahu pandemi ini harus ditangani dengan berbagai langkah kewaspadaan, termasuk mencegah kegiatan berkumpul tanpa kecuali," kata al-Issa dalam sebuah cuplikan video kepada Al Arabiya.
KemarinKerajaan Arab Saudi juga meminta umat Islam di seluruh dunia untuk menunggu kepastian status pandemi virus corona. Hal ini terkait pelaksanaan ibadah haji 2020 yang akan berlangsung sekitar bulan Juli mendatang. Semua pihak diminta menunggu, termasuk para kontraktor yang melayani jemaah haji.
"Tetapi di bawah keadaan saat ini, ketika kita berbicara tentang pandemi global, kerajaan fokus untuk melindungi kesehatan umat Muslim dan warga negara. Dan oleh karena itu kami telah meminta saudara lelaki kami Muslim di semua negara untuk menunggu sebelum melakukan kontrak haji hingga situasinya jelas," kata Benten seperti dilansir Aljazeera, Rabu (1/4).
Sejak awal Maret, Arab Saudi telah menghentikan ibadah umrah hingga batas waktu yang belum ditentukan demi mencegah penyebaran virus corona. Penutupan ini belum pernah terjadi sebelumnya, dan sejumlah pihak mengkhawatirkan pelaksanaan ibadah haji tahun ini.
Setiap tahun ada sekitar 2,5 juta jemaah haji dari seluruh dunia yang akan memenuhi kota Makkah dan Madinah selama musim haji.
Selain menutup umrah, Arab Saudi juga telah menghentikan semua penerbangan penumpang internasional tanpa batas waktu dan pekan lalu memblokir masuk dan keluar ke beberapa kota, termasuk Makkah dan Madinah.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Surat Edaran itu ditandatangani Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha pada 11 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah Arab Saudi meminta jemaah pemegang visa umrah 1445 H harus meninggalkan Arab Saudi sebelum 29 Zulkaidah atau 6 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaSyarat wajib vaksinasi meningitis mulai dilakukan ketat oleh otoritas penerbangan Kementerian Perhubungan Arab
Baca SelengkapnyaJemaah yang menggunakan visa umrah diminta meninggalkan Kota Mekkah menjelang ibadah haji
Baca SelengkapnyaSebanyak 20.000 pemegang visa nonhaji masih berada di wilayah Kerajaan Arab Saudi. Mereka disinyalir berencana melaksanakan ibadah haji tanpa visa haji.
Baca SelengkapnyaKementerian Agama mengingatkan agar masyarakat tidak tergiur dengan tawaran haji tanpa antre yang beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaMenteri Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah telah mengeluarkan fatwa terkait visa resmi tersebut.
Baca SelengkapnyaCatat! Nekad Berhaji Tanpa Visa Haji Bisa Dideportasi dari Arab Saudi
Baca SelengkapnyaJemaah Indonesia Diminta Tidak Keluar Kota Mekkah Jelang Puncak Haji, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaAnna meminta kepada Asosiasi PPIU agar memberikan pembinaan yang lebih gencar kepada anggota melalui berbagai media.
Baca SelengkapnyaPemerintah Arab Saudi menegaskan hanya visa resmi dari kerajaan Arab Saudi yang bisa digunakan untuk berhaji.
Baca SelengkapnyaArab saudi Umumkan 1.301 Jemaah Haji Meninggal Tahun Ini, Sebagian Tidak Terdaftar Resmi
Baca Selengkapnya