Arab Saudi tahan 33 tersangka terorisme, salah satunya WNI
Merdeka.com - Kerajaan Arab Saudi mengumumkan penangkapan 33 tersangka terorisme dalam empat hari terakhir. Salah satu yang dibekuk adalah pemegang paspor Indonesia.
Surat kabar the Guardian melaporkan, Senin (1/2), informasi penangkapan itu disampaikan salah satu pejabat tinggi menolak disebut namanya. Penangkapan dilakukan militer Saudi di lokasi berbeda-beda. Semua tersangka memiliki afiliasi dengan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS).
Merdeka.com berupaya mengonfirmasi informasi ini kepada Kementerian Luar Negeri RI, namun belum ada respon. Merujuk informasi dari Saudi Gazette, lebih dari separuh tersangka adalah warga negara asing.
-
Kenapa ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan? Kelompok Negara Islam atau ISIS, mengatakan mereka melakukan serangan pada hari Jumat (22/3) di Balai Kota Crocus, dan mengunggah bukti video.
-
Siapa yang ditangkap di Arab Saudi? Aparat Keamanan Arab Saudi menangkap WNI yang menjanjikan haji tanpa antre di media sosial Beberapa waktu terakhir, Aparat Keamanan Arab Saudi menangkap Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjanjikan haji tanpa antre di media sosial.
-
Siapa yang memimpin penyerangan Masjidil Haram? Juhayman al-Otaybi adalah seorang militan Islam yang memimpin kelompok pemberontak yang merebut Masjidil Haram di Kota Makkah, Arab Saudi pada 20 November 1979.
-
Bagaimana pelaku bom bunuh diri menyerang? Pelaku menggunakan rompi berisi bahan peledak. Mengutip Al Jazeera, setidaknya 70 orang tewas dan lebih dari 300 orang lainnya terluka. Korban tewas didmoinasi oleh wanita dan anak-anak.
-
Siapa yang menjadi korban serangan udara di masjid? Serangan itu menewaskan 30 orang dan melukai puluhan lainnya, termasuk anak-anak.
-
Siapa yang ditangkap saat menempatkan bahan peledak? Sejarahnya dimulai dari peristiwa 5 November 1605 O.S., saat Guy Fawkes, seorang anggota Gunpowder Plot atau Plot Bubuk Mesiu, ditangkap saat menempatkan bahan-bahan ledak di bawah ruangan Dewan Bangsawan.
Aparat menangkap 14 warga Saudi, 3 orang Yaman, 9 warga Amerika Serikat, 2 penduduk Suriah, 1 WNI, 1 warga Filipina, 1 asal Kazakhstan, dan 1 asal Palestina.
Penangkapan beberapa pelaku hanya berselang 24 jam dari insiden peledakan bom di Masjid Imam Rida, kawasan Al Ahsa, Saudi, yang menewaskan empat orang dan melukai 18 jemaah. Masjid itu adalah tempat ibadah warga Syiah Saudi.
ISIS beroperasi di Saudi dengan cara menyerang pusat-pusat kegiatan warga Syiah. Kementerian Dalam Negeri Saudi mengatakan 33 tersangka yang ditangkap masih dicari keterkaitannya dengan insiden bom bunuh diri di Masjid Imam Rida dua hari lalu.
Negeri Petro Dollar itu telah berhasil meringkus 532 simpatisan maupun anggota sel ISIS yang berupaya melakukan aksi terorisme. Rata-rata mereka semua dihukum mati oleh Pengadilan Khusus Riyadh.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini total terjadi tiga kasus haji tanpa visa resmi dengan melibatkan puluhan orang.
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca Selengkapnya3 orang lainnya masih menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Madinah
Baca SelengkapnyaDensus 88 tangkap puluhan pendukung ISIS dalam satu hari di 3 lokasi
Baca Selengkapnya37 Warga Makassar Ditangkap Polisi Arab Saudi, Kemenag Sulsel Bentuk Tim
Baca SelengkapnyaMereka diamankan lantaran tidak bisa menunjukkan visa haji sebagai syarat masuk ke Kota Suci Mekkah.
Baca Selengkapnya5 Teroris Tersangka Bom Polsek Astana Anyar Ditangkap, Ada Anak Didik Dr Azahari & Simpatisan ISIS
Baca Selengkapnya37 WNI itu diamankan petugas saat hendak keluar hotel di Madinah.
Baca Selengkapnya24 WNI diamankan Kepolisian Arab Saudi usai ketahuan menggunakan visa ziarah
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaRamadhan belum bisa mengungkap terkait detail penangkapan dan kronologi belasan tersangka teroris.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menjelaskan terkait dua tersangka yang tewas adalah teroris di Lampung, pada 12 April 2023.
Baca Selengkapnya