Argentina Berencana Tuntut Pangeran bin Salman dengan Kejahatan Perang dan Penyiksaan
Merdeka.com - Jaksa Argentina mempertimbangkan untuk menuntut Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman (MBS), dengan tuduhan melakukan kejahatan perang dan penyiksaan. Pangeran MBS rencananya akan tiba di Buenos Aires untuk menghadiri KTT G20 pekan ini.
Langkah itu muncul setelah kelompok pembela hak asasi Human Rights Watch menulis kepada jaksa federal yang menyatakan bahwa pengadilan Argentina harus meminta undang-undang yurisdiksi universal dalam hukum Argentina, guna mencari penuntutan terhadap Putra Mahkota atas korban sipil massal yang disebabkan oleh kampanye koalisi pimpinan Saudi di Yaman.
Gugatan itu juga mencakup tuduhan bahwa Pangeran Salman melakukan penyiksaan terhadap warga Saudi, termasuk membunuh Jamal Khashoggi di Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu.
-
Siapa yang bertemu Pangeran Abdul Mateen di KTT ASEAN? Kesempatan Mateen untuk menghadiri KTT ASEAN memberinya peluang untuk bertemu dengan Jokowi dan Iriana.
-
Siapa yang mendampingi Sultan Brunei di KTT ASEAN? Nama Prince Mateen kini memang kembali mencuri perhatian publik. Kali ini, ia mencuri perhatian usai mendampingi ayahnya, Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah saat menghadiri acara KTT ASEAN 2023 yang digelar di Jakarta.
-
Dimana KTT BRICS akan diadakan? Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, dijadwalkan untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS yang akan diselenggarakan di Kazan, Rusia, pada tanggal 22 hingga 24 Oktober 2024.
-
Siapa Pangeran Brunei Abdul Mateen? Pangeran Abdul Mateen sudah lama pacaran dengan Anisha
-
Siapa yang akan bertemu Paus Fransiskus? “Direncanakan begitu, nanti akan ada pertemuan dengan Presiden terpilih dalam satu pertemuan. Untuk teknis ditanya ke protokol negara,“ kata Yaqut Cholil Qoumas di Tangerang, Selasa (3/9).
-
Kapan Paus Fransiskus bermisa di GBK? PT MRT Jakarta (Perseroda) menyatakan layanan beroperasi normal saat berlangsung misa akbar Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada 5 September 2024.
Dokumen yang berisi gagasan penuntutan itu disajikan oleh Human Rights Watch kepada Hakim Agung Argentina Ariel Lijo dan diteruskan kepada Jaksa Agung Ramiro Gonzales, demikian seperti dikutip dari The Guardian, Selasa (27/11/2018).
Jaksa sekarang harus memutuskan apakah prinsip yurisdiksi universal, yang diabadikan dalam konstitusi Argentina, berlaku dalam kasus putra mahkota.
Sumber peradilan Argentina mengatakan, upaya untuk menindaklanjuti gugatan itu akan "sangat sulit", surat kabar Clarín melaporkan, menambahkan bahwa pembunuhan Khashoggi mungkin tidak memenuhi syarat sebagai "kejahatan terhadap hak asasi manusia."
Namun, HRW mendasarkan gagasan penuntutan pada kasus yang lebih luas, yakni pola penyiksaan serta operasi militer di Yaman. Dua tuduhan itu, mungkin bisa dijadikan landasan untuk menggugat Pangeran Salman, kata sumber peradilan Argentina.
"Sejak Maret 2015, koalisi pimpinan Arab Saudi telah melakukan sejumlah serangan udara acak dan tidak proporsional pada warga sipil dan benda-benda sipil di Yaman, menghantam rumah, sekolah, rumah sakit, pasar, dan masjid," kata pernyataan HRW.
"Banyak dari serangan ini --jika dilakukan dengan maksud kriminal-- mengindikasikan kemungkinan kejahatan perang. Koalisi juga telah memberlakukan dan mempertahankan blokade laut dan udara di Yaman yang telah sangat membatasi aliran makanan, bahan bakar, dan obat-obatan kepada warga sipil. Jutaan warga sipil menghadapi kelaparan dan penyakit."
Harus Menyelidiki Kemungkinan Terlibat Kejahatan Perang
Kenneth Roth, direktur eksekutif HRW, mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis bahwa "pihak berwenang Argentina harus menyelidiki peran Muhammad bin Salman dalam kemungkinan kejahatan perang yang dilakukan oleh koalisi pimpinan Saudi sejak 2015 di Yaman."
"Kehadiran putra mahkota di KTT G20 di Buenos Aires bisa membuat pengadilan Argentina menjadi jalan ganti rugi bagi para korban pelanggaran yang tidak dapat mencari keadilan di Yaman atau Arab Saudi."
Sumber dari kantor Presiden Mauricio Macri, pada Senin 26 November, menolak berkomentar mengenai permintaan penangkapan Muhammad bin Salman jika dia mendarat di tanah Argentina.
"Kami tidak bisa membuat komentar tentang itu. Yang bisa kami katakan adalah bahwa kehadiran Muhammad bin Salman tetap dikonfirmasi, kami belum menerima informasi yang bertentangan sejauh ini," kata sumber dari kantor kepresidenan Argentina kepada The Guardian.
Pangeran Salman berada di daftar tamu untuk KTT G20, yang berlangsung dua hari yang dimulai pada Jumat, 30 November.
Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump mengatakan dia siap untuk menemuinya, meskipun tumbuh kritik di Kongres atas dukungan militer AS terhadap Arab Saudi, dan kampanye pemboman udara dan pencekikan ekonomi di Yaman.
Lebih dari 50.000 orang diperkirakan tewas dalam perang itu sejauh ini, dan badan amal Save the Children telah mengatakan lebih dari 85.000 anak mungkin telah mati karena kelaparan.
Reporter: Rizki Akbar Hasan
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) mengancam akan memblokade Uni Emirat Arab. Ternyata ini pemicunya.
Baca SelengkapnyaPresiden Argentina, Javier Milei, telah menyerukan penghancuran Masjid Al-Aqsa.
Baca SelengkapnyaPemalsuan tanda tangan ini diduga dilakukan terkait persetujuan pengerahan pasukan darat ke Yaman untuk memerangi Houthi.
Baca SelengkapnyaPrabowo tiba di Pangkalan Angkatan Udara Galeão, Rio de Janeiro, Brasil pukul 23.25 waktu setempat.
Baca SelengkapnyaPrabowo kemungkinan juga hadir mewakili Indonesia dalam KTT G7.
Baca SelengkapnyaPresiden RI Prabowo Subianto menjelaskan agenda lengkapnya dalam lawatan perdana ke luar negeri sebagai Kepala Negara RI
Baca SelengkapnyaPuter Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman akhirnya menyatakan Israel pelaku genosida di Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaPrabowo ingin menjaga hubungan baik dengan negara-negara yang disambangi.
Baca SelengkapnyaJokowi dan rombongan diperkirakan akan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Sabtu, 21 Oktober 2023 pagi.
Baca SelengkapnyaJavier Milei Terpilih Jadi Presiden Baru Argentina, Dikenal Sangat Pro-Israel
Baca SelengkapnyaPrabowo sudah menyampaikan undangan saat melakukan lawatan ke luar negeri.
Baca Selengkapnya