AS Berang karena Vatikan & China Bersiap Perbarui Perjanjian Bersejarah
Merdeka.com - Vatikan dan China sedang mempersiapkan untuk memperbarui perjanjian bersejarah terkait penunjukan uskup yang secara perlahan mencairkan hubungan yang beku, tapi membuat Amerika Serikat (AS) meradang.
Paus Fransiskus menyetujui pembaruan perjanjian ini, yang disebut masih dalam tahap "percobaan", selama dua tahun, demikian dilaporkan AFP pada Selasa.
Paus Fransiskus telah berupaya keras untuk memperbaiki hubungan dengan negara komunis tersebut, tapi langkahnya tak sejalan dengan upaya Presiden AS Donald Trump mendorong kebebasan beragama di China yang menjadi tema kampanyenya untuk periode kedua.
-
Bagaimana AS menggunakan agama untuk mencampuri urusan China? 'Washington didesak untuk berhenti menggunakan apa yang disebut isu agama untuk mencampuri urusan dalam negeri China,' tegas seorang juru bicara Kedutaan Besar CLaporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai 'rezim yang represif,' dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.
-
Siapa bos China yang membuat pernyataan kontroversial? Dalam perkembangan terbaru, ia telah meminta maaf atas komentarnya yang kontroversial.
-
Apa yang dilarang AS investasikan ke China? AS akan melarang investasi perusahaan Amerika Serikat (AS) di beberapa bidang sektor teknologi tinggi ke China, termasuk kecerdasan buatan.
-
Apa yang dikhawatirkan AS tentang stasiun luar angkasa China? NASA berisiko menyerahkan lahan penelitian luar angkasa kepada Tiongkok jika tidak ada pengganti yang siap untuk Stasiun Luar Angkasa Internasional, kata anggota parlemen dalam sidang pada Rabu, (14/2).
-
Apa yang AS larang dari China di kendaraan? Pemerintah Amerika Serikat (AS) sedang mengevaluasi kemungkinan untuk melarang penggunaan perangkat keras dan perangkat lunak yang berasal dari China dalam kendaraan seperti mobil, truk, dan bus, terutama yang berkaitan dengan teknologi otonom.
-
Kenapa AS menuduh China dengan genosida? Laporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai 'rezim yang represif,' dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengecam China dalam sebuah artikel pekan lalu di majalah religius First Things, menyinggung "perlakukan menyeramkan" China terhadap penganut semua agama di negara tersebut.
Perpanjangan perjanjian China-Vatikan diperkirakan akan ditandatangani bulan depan, menurut salah satu sumber yang dekat dengan isu ini.
Pekan lalu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin mengindikasikan hubungan Beijing dengan Vatikan meningkat.
'Kesepakatan Sementara'
Sekitar 12 juta umat Katolik China selama beberapa dekade telah terpecah antara asosiasi yang dikelola pemerintah, yang pendetanya dipilih oleh Partai Komunis ateis, dan gereja bawah tanah tidak resmi yang setia kepada Vatikan, yang mana kelompok terakhir ini mengakui otoritas paus dan sering dipersekusi.
Setelah bertahun-tahun negosiasi yang lambat, Vatikan menandatangani perjanjian "sementara" bersejarah dengan Beijing pada 22 September 2018.
Isi perjanjian belum pernah dipublikasikan, tetapi poin kuncinya adalah bahwa baik Beijing maupun Vatikan diberi hak suara dalam menunjuk uskup Katolik di China.
Paus Fransiskus segera mengakui delapan uskup China yang telah ditunjuk oleh Beijing tanpa persetujuannya.
Sejak itu, dua uskup baru telah diangkat di China, dengan persetujuan dari pemimpin 1,3 miliar umat Katolik dunia tersebut.
Dan dalam langkah bersejarah awal tahun ini, menteri luar negeri China dan Vatikan bertemu secara terbuka di acara internasional untuk pertama kalinya dalam 70 tahun.
Hubungan diplomatik antara Beijing dan Tahta Suci Vatikan putus pada tahun 1951, dua tahun setelah komunis berkuasa.
Upaya untuk membangun kembali hubungan terhalang oleh keputusan Vatikan untuk menjaga hubungan diplomatik dengan Taiwan. Pulau berpemerintahan sendiri, dengan populasi 23 juta, dianggap sebagai bagian dari wilayahnya oleh Beijing.
Vatikan adalah satu-satunya mitra diplomatik Taiwan di Eropa.
Seorang juru bicara kementerian luar negeri China mengatakan pada Kamis, kesepakatan sementara dengan Vatikan telah "dilaksanakan dengan sukses", dan telah terjadi peningkatan dalam "saling percaya dan konsensus".
Tangan kanan Paus Fransiskus, Kardinal Pietro Parolin, mengatakan pada pertengahan September, "kepentingan Gereja Katolik saat ini dengan China adalah untuk menormalisasi kehidupan gereja sebanyak mungkin".
Dia mengakui hasilnya sejauh ini "tidak terlalu mencolok".
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Laporan AS mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu serta menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring.
Baca SelengkapnyaPutin dan Xi Jinping kompak mengutuk rival mereka Amerika Serikat sebagai penabur kekacauan di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaChina Salip AS, Jadi Negara dengan Kekuatan Diplomatik Nomor 1 di Dunia
Baca SelengkapnyaDewan HAM PBB kemarin menyepakati adanya perbedaan resolusi soal kasus kebencian agama setelah terjadi insiden pembakaran kitab suci Alquran di Swedia.
Baca SelengkapnyaDewan HAM PBB kemarin menyetujui resolusi tentang kebencian agama setelah insiden pembakaran Alquran di Swedia bulan lalu
Baca SelengkapnyaSanksi yang diberikan kepada perusahaan maupun individu asal Amerika Serikat (AS) susah sesuai dengan aturan.
Baca SelengkapnyaBeredar tangkapan layar yang mengeklaim PM Singapura menyebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama
Baca SelengkapnyaAksi Manila ini sering memicu konflik terbuka dengan penjaga pantai China.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat dilaporkan telah melarang Samsung untuk mengirimkan stok chipset 7nm atau yang lebih kecil kepada perusahaan-perusahaan asal Tiongkok.
Baca SelengkapnyaPembatasan yang dilakukan pemerintah China memang belum diumumkan secara resmi, namun sudah menimbulkan kekhawatiran.
Baca SelengkapnyaPersaingan teknologi antar kedua negara makin sengit.
Baca SelengkapnyaSebelumnya China telah melarang para pejabatnya menggunakan iPhone. Alasannya keamanan siber.
Baca Selengkapnya