AS berencana beri bantuan dana ke pengungsi Rohingya senilai Rp 2,7 triliun
Merdeka.com - Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Nikki Haley, mengungkapkan bahwa negaranya berencana menggandakan bantuan dana untuk pengungsi Rohingya di Bangladesh.
Pengumuman itu diungkapkan Haley dalam pertemuan tingkat menteri di New York jelang Sidang Umum PBB, ketika dia mendorong para penyelidik PBB untuk memberi penjelasan singkat kepada Dewan Keamanan PBB tentang krisis tersebut.
Haley mengatakan, AS akan memberikan tambahan USD 185 juta (Rp 2,7 triliun) untuk bantuan kemanusiaan, dengan sekitar USD 156 juta akan disisihkan kepada pengungsi dan negara tuan rumah Bangladesh yang wilayahnya dijadikan kamp pengungsian bagi lebih dari setengah juta etnis Rohingya.
-
Apa itu Rohingya? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Apa yang dilakukan Pengungsi Rohingya di Aceh? 'Disana sudah ada pengaturannya, berapa lama di negara transit dan berapa lama sampai di negara tujuan,' sambungnya.
-
Apa tujuan Rohingya? Menurut Andi, pengungsi etnis Rohingya itu berangkat dari Bangladesh dengan tujuan Malaysia.
-
Siapa yang mengkoordinasikan Pengungsi Rohingya di Aceh? Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, sejumlah warga yang mengungsi tersebut sudah adanya kesepakatan sebelumnya.'(Rohingya) Sebelumnya ada kesepakatan ya, bahwa terkait dengan pengungsi-pengungsi yang masuk ke negara transit dan akan ke negara tujuan, maka mau tidak mau kita harus menerima.
-
Dimana Rohingya tinggal? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Kenapa Pengungsi Rohingya datang ke Indonesia? Kapolda Aceh Irjen Achmad Kartiko menyebut, para pengungsi itu kabur dari Cox's Bazar di Bangladesh, tempat penampungan terbesar warga Rohingya yang kabur dari Myanmar.
Rencana bantuan terbaru menjadikan total sumbangan AS untuk Rohingya mencapai USD 389 juta yang telah digelontorkan secara bertahap sejak tahun lalu, demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (25/9).
Pengumuman Haley muncul beberapa pekan setelah Tim Pencari Fakta PBB untuk Urusan Myanmar (TPF Myanmar) yang bernaung di bawah badan HAM PBB, mengumumkan bahwa Rohingya menjadi korban kekerasan dan kejahatan HAM dengan tendensi genosida yang dilakukan oleh militer Myanmar (Tatmadaw) dalam sebuah operasi.
Pihak militer Myanmar pun membantah tuduhan tersebut, berdalih, bahwa laporan PBB bersifat 'satu sisi' dan operasi militer yang dilakukan adalah misi kontra-pemberontakan.
Namun demikian, Haley mempercayai temuan PBB tersebut.
"Pihak militer bersalah, misi pencarian fakta keluar dan memberikan contoh yang jelas tentang apa yang terjadi," kata Haley kepada wartawan pada hari Senin ketika meninggalkan pertemuan tingkat menteri di New York jelang Sidang Umum PBB.
"Mereka (pengungsi Rohingya) bukanlah teroris. Mereka hanya ingin tempat untuk tinggal," lanjutnya.
Reporter: Rizki Akbar Hasan
Sumber: Liputan6.com
(mdk/ias)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menyebut, pemerintah Indonesia akan menindak tegas pelaku TPPO.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya yang selamat mengatakan kapal tersebut sebenarnya mengangkut 151 orang, sedangkan yang sudah berhasil diselamatkan baru 75 orang.
Baca SelengkapnyaMenurut Kapolri sejumlah warga Rohingya yang mengungsi sudah adanya kesepakatan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaMahfud MD sedang mencari jalan keluar mengenai pengungsi Rohingya yang terus bertambah datang ke Indonesia
Baca SelengkapnyaNelayan Aceh melakukan penyelamatan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka saat cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaJokowi memastikan bantuan tersebut akan mengutamakan kepentingan masyarakat lokal.
Baca Selengkapnya"Saya sampaikan bahwa sementara, sementara kita tampung, sementara," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaPolres Langsa, Aceh menetapkan tiga warga Bangladesh sebagai tersangka dalam kasus penyelundupan pengungsi Rohingya.
Baca SelengkapnyaJumlah minoritas Muslim Myanmar yang tiba di Aceh mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaPemerintah beri bantuan karena kenaikan harga beras menjadi masalah global, tidak hanya terjadi di Indonesia saja.
Baca SelengkapnyaDana tersebut dari RUU tambahan senilai USD 14,1 miliar (sekitar Rp224,8 triliun) yang disetujui oleh Kongres pada April.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap agar bantuan ini dapat membangkitkan semangat masyarakat di Papua Nugini dan Afghanistan
Baca Selengkapnya