AS beri sanksi buat dua ahli senjata kimia ISIS
Merdeka.com - Pemerintah Amerika Serikat kemarin menjatuhkan sanksi kepada dua ahli senjata kimia kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Sanksi itu diberikan kepada Attalah Salman 'Abd Kafi al-Jaburi dan Marwan Ibrahim Hussayn tah al-Azawi, dua pentolan ISIS yang terlibat dalam pengembangan senjata kimia.
Stasiun televisi CNN melaporkan, Selasa (13/6), ISIS diketahui berulang kali menggunakan senjata kimia level rendah di Irak dan Suriah.
Menurut Departemen Keuangan AS, sanksi itu berupa larangan akses bagi dua orang tersebut terhadap segala properti atau kepentingan di bawah wilayah hukum AS. Dua orang itu diketahui terlibat dalam pengembangan senjata kimia.
-
Siapa yang ditangkap saat menempatkan bahan peledak? Sejarahnya dimulai dari peristiwa 5 November 1605 O.S., saat Guy Fawkes, seorang anggota Gunpowder Plot atau Plot Bubuk Mesiu, ditangkap saat menempatkan bahan-bahan ledak di bawah ruangan Dewan Bangsawan.
-
Kenapa senjata kimia berbahaya? Gas klorin termasuk yang pertama digunakan dalam skala besar, mengiritasi mata dan tenggorokan musuh. Kemudian, Gas mustard yang menyebabkan melepuhnya kulit. Lalu ada, Phosgene yang diam-diam menghancurkan paru-paru. Menyebabkan kematian yang menyakitkan beberapa hari kemudian.
-
Siapa tersangka ledakan Smelter PT ITSS? Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah akhirnya menetapkan dua tersangka kasus ledakan tungku smelter milik PT Indonesia Tshinshan Stainless Steel (ITTS) yang berada di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang menghancurkan senjata kimia terakhir? “Ini adalah pertama kalinya sebuah badan internasional memverifikasi penghancuran seluruh kategori senjata pemusnah massal. Ini memperkuat komitmen Amerika Serikat untuk menciptakan dunia yang bebas senjata kimia,“ Sudah lebih dari 30 tahun sejak Presiden AS George Bush dan Presiden Soviet Mikhail Gorbachev secara bilateral setuju untuk mengakhiri produksi semua senjata kimia dan menghancurkan persediaan mereka masing-masing.
Al-Jaburi adalah pentolan senior ISIS yang bertugas mengawasi pengembangan pabrik bahan peledak dan senjata kimia di Irak.
Sebagai anggota Al Qaidah sejak 2003, al-Jaburi mendapat pelatihan senjata kimia di Suriah lalu kembali ke Irak pada 2015.
Departemen Keuangan AS juga mengatakan al-Azawi terlibat dalam pengembangan senjata kimia ISIS yang selama ini digunakan dalam pertempuran melawan pasukan Irak.
"Ini adalah sanksi pertama kali menargetkan individu yang terlibat dalam pengembangan senjata kimia ISIS," kata pernyataan Direktur Pengawasan Aset Luar Negeri Departemen Keuangan John E Smith.
Sejumlah pejabat AS mengatakan kepada CNN, pihak militer meyakini ISIS kini tengah memindahkan senjata kimia mereka dan para ahli pembuatnya dari Irak ke Suriah. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terduga teroris RJ dan AM pernah mengibarkan bendera ISIS sebagai upaya melakukan propaganda menggalang dukungan.
Baca SelengkapnyaKedua terduga teroris itu berinisial RJ dan AM. Petugas melakukan penangkapan pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaSejumlah ilmuwan Suriah tewas dalam beberapa hari terakhir setelah rezim Assad jatuh.
Baca SelengkapnyaDensus 88 mengamankan beberapa komponen elektronik dan bahan peledak
Baca SelengkapnyaIsrael sampai saat ini masih memborbardir Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dua mantan personel tersebut terjadi atas laporan berbagai kejahatan militer pada September 2017.
Baca SelengkapnyaDensus 88 pastikan dua tersangka terduga teroris di Jakbar tidak ada kaitannya dengan teroris HOK yang ditangkap di Batu, Malang
Baca SelengkapnyaEksekusi dilakukan hanya beberapa hari setelah Israel membunuh komandan Garda Revolusi Iran di Damaskus, Suriah.
Baca Selengkapnya5 Teroris Tersangka Bom Polsek Astana Anyar Ditangkap, Ada Anak Didik Dr Azahari & Simpatisan ISIS
Baca SelengkapnyaMarkas Mossad ini berada di Erbil, wilayah semi otonomi Kurdish.
Baca SelengkapnyaKementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan dua warga Saudi dieksekusi di Makkah karena membunuh orang tua dan saudara mereka.
Baca SelengkapnyaAsma Mohammed adalah istri dari Abu Bakr Al-Baghdadi.
Baca Selengkapnya