AS bikin pasukan keamanan di perbatasan, Turki dan Suriah berang
Merdeka.com - Koalisi pimpinan Amerika Serikat bersama pasukan oposisi Suriah (SDF) membentuk pasukan keamanan perbatasan dengan anggota 30.000 personel di sebelah utara Suriah.
Pengumuman ini langsung membuat Turki marah karena sebagian besar personel itu adalah etnis Kurdi. Ankara sangat menentang SDF yang didominasi oleh milisi Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG). Pemerintah Turki menganggap mereka sebagai kelompok teroris.
"Alih-alih mengakhiri dukungan terhadap PYD-YPG, langkah AS ini akan melegitimasi organisasi teror dan menjadikannya permanen di wilayah yang mengkhawatirkan ini," kata Ibrahim Kalin, juru bicara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, seperti dilansir dari Al Araby, Selasa (16/1).
-
Dimana tentara muslim AS bertugas? Pria 43 tahun ini bertugas di bagian pelayanan sipil Batalion ke-96 dan Brigadir urusan sipil ke-95 di Fort Bragg, California Utara.
-
Siapa yang memimpin pasukan Amerika? Pasukan Amerika sendiri dipimpin oleh Mayor Jenderal William F. Dean, seorang veteran Perang Dunia II.
-
Apa yang dilakukan tentara Turki di Israel? Stasiun televisi Aljazeera berbahasa Arab melaporkan ada sekitar 10.000 tentara Turki di Israel.
-
Siapa yang pimpin pasukan? Tim Sparta yang dipimpin langsung oleh Kapolresta Surakarta Kombes Pol Iwan Saktiadi langsung melakukan pengadangan.
-
Siapa yang membangun struktur militer di Hasankeyf? Konstantinus II, putra kaisar Kristen pertama, adalah seorang Kaisar Romawi Timur yang memerintah pada abad keempat. Dia juga yang membangun struktur militer ini.
-
Siapa yang terlibat dalam koalisi? Koalisi dibentuk oleh beberapa partai agar dapat mengusulkan pasangan calon presiden dan wakil presiden berdasarkan Pasal 222 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu
Juru bicara pasukan koalisi AS Kolonel Ryan Dillon mengatakan kepada kantor berita AFP, setelah militan ISIS dikalahkan, pasukan Kurdi dan Washington kini mengalihkan fokus mereka ke keamanan perbatasan.
"Ada misi untuk mencapai sekitar 30 ribu personel pasukan, sekitar separuhnya akan menjalani pelatihan SDF," kata Dillon.
Pasukan Kurdi dan Arab kini menguasai wilayah berbatasan dengan Turki di utara, Irak di timur, dan Suriah di barat.
Pejabat media SDF Mustefa Bali membenarkan pembentukan pasukan perbatasan itu dan mengatakan pelatihan sudah dimulai.
"Kami beralih ke fase koordinasi baru antara kami dan koalisi internasional," kata Bali kepada AFP.
Tak hanya Turki, rezim Suriah juga mengancam keras pengumuman tersebut. Mereka menyatakan langkah tersebut sebagai pelanggaran terang-terangan atas kedaulatan dan integritas teritorial Suriah.
"Kementerian menganggap warga Suriah yang ambil bagian dalam milisi yang didukung AS tersebut sebagai pengkhianat negara dan rakyat Suriah dan mereka akan diperlakukan seperti itu," kata kementerian luar negeri Suriah, seperti dikutip kantor berita Suriah, SANA.
Aliansi Angkatan Bersenjata Suriah adalah tentara yang didukung AS yang memimpin perang melawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah.
Menurut juru bicara koalisi pimpinan AS Kolonel Ryan Dillon, karena hampir semua militan kalah, maka pasukan pemimpin Kurdi dan Washington mulai mengalihkan fokus mereka ke keamanan perbatasan.
"Ada tujuan dari kekuatan sekitar 30.000 militan. Setengah dari mereka akan dilatih oleh pejuang SDF," kata Dillon.
Menurutnya, akan ada 230 militan yang berlatih dengan pasukan keamanan perbatasan. Mereka masih berada di kelas perdana.
SDF berhasil menggulingkan ISIS di wilayah timur laut Suriah karena bantuan serangan udara koalisi pimpinan AS, penasihat pasukan khusus, dan senjata.
Saat ini, anggota Kurdi dan Arab menguasai wilayah yang berbatasan dengan Turki di utara, Irak ke timur dan pasukan pemerintah Suriah di barat.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komando berseragam Turki serta artileri dalam jumlah besar kini terkonsentrasi di dekat Kobani, perbatasan Suriah dan Turki.
Baca SelengkapnyaPenambahan jumlah tentara dilakukan sebelum tumbangnya rezim Bashar Al-Assad.
Baca SelengkapnyaSetelah pemberontak merebut ibu kota Damaskus, pemerintah dikuasai kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS).
Baca SelengkapnyaKelompok pemberontak mengumumkan mereka telah menggulingkan Presiden Bashar al-Assad dan menguasai Ibu Kota Damaskus.
Baca SelengkapnyaBashar Al-Assad digulingkan dari kekuasaan pada Minggu (8/12) oleh kelompok pemberontak.
Baca SelengkapnyaPentagon meminta 2.000 pasukan bersiap untuk dikerahkan ke Timur Tengah untuk mendukung Israel.
Baca SelengkapnyaAl-Julani mengatakan Israel tidak perlu lagi menyerang Suriah karena iran dan Hizbullah sudah tidak ada.
Baca SelengkapnyaAS mengirim bantuan senjata ke kelompok pemberontak Suriah sejak demonstrasi pecah pada 2011.
Baca SelengkapnyaPemimpin spiritual tertinggi Iran Ali Khamenei dalam pidatonya kemarin menanngapi apa yang sedang terjadi di Suriah.
Baca SelengkapnyaPerang baru kembali pecah di Negara Arab. Pasukan pemberontak antipemerintah berhasil mengambil alih Aleppo di Suriah dari rezim Bashar Al Assad.
Baca SelengkapnyaKelompok pemberontak Suriah akhirnya berhasil menggulingkan rezim Bashar al-Assad setelah upaya dilakukan sejak 2011.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan udara terhadap 36 sasaran Houthi di Yaman, pada Sabtu kemarin.
Baca Selengkapnya