Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

AS, China dan Rusia Kerjasama Kembangkan Satelit Walaupun Kerap Bersitegang

AS, China dan Rusia Kerjasama Kembangkan Satelit Walaupun Kerap Bersitegang Stasiun Luar Angkasa. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Tim ilmuwan berasal dari berbagai negara sedang mengembangkan satelit kecil seukuran kotak sepatu yang ditujukan untuk mempelajari ancaman-ancaman pada Bumi, seperti perubahan iklim hingga radiasi kosmik.

Ilmuwan-ilmuwan dari berbagai negara, seperti Amerika Serikat (AS), China, Rusia, Brasil, dan lainnya bekerja sama mengembangkan satelit kecil itu.

“Saya senang bahwa kita tidak hanya bisa melakukan sains dasar tetapi juga mengatasi masalah yang memiliki konsekuensi nyata bagi manusia. Penggunaan ganda penelitian dasar dan penelitian terapan ini adalah inti dari konstelasi satelit,” ujar Daniel Baker dari Universitas Colorado, dilansir South China Morning Post, Minggu (25/9).

Baker, pemimpin pengembangan satelit, yakin jika satelit yang sedang dikerjakan akan mengorbit pada 2025.

Untuk memperluas data dan gambaran yang besar, satelit-satelit kecil akan dikelompokkan di orbit. Pengelompokan ini diyakini mampu menangkap data lebih bagus dibanding pengamatan satu satelit yang sering digunakan.

“Pendekatan sebelumnya menyebabkan ketidakpastian dan ambiguitas tentang apakah hal-hal yang kita ukur pada satu titik tertentu mewakili karakteristik keseluruhan sistem,” ujar Baker.

Satelit-satelit itu dapat dikelompokkan di orbit Bumi karena berukuran kecil, ringan dan berbiaya rendah.

Baker juga menjelaskan jika satelit kecil itu memungkinkan negara-negara lain seperti di Amerika Selatan dan Afrika untuk ambil bagian dalam misi ruang angkasa.

Bukan hanya itu, proyek satelit kecil yang dimulai Komite Riset Ruang Angkasa (Cospar) juga terbuka untuk seluruh negara. Negara-negara yang kurang bersahabat pun dapat bekerja sama dalam proyek Cospar.

“Cospar menyediakan platform netral bagi negara-negara untuk bekerja sama dalam situasi geopolitik yang sulit,” kata Wu Ji, ilmuwan antariksa senior berbasis di Beijing dan anggota Cospar untuk proyek satelit kecil.

Wu menjelaskan jika belasan satelit kecil akan diterbangkan ke orbit untuk mengukur partikel medan magnet dan bagaimana medan magnet bervariasi dengan ruang dan waktu.

Kemudian kelompok satelit lainnya akan ditempatkan pada atmosfer tengah untuk mendeteksi elemen sistem atmosfer Bumi, seperti perubahan ozon.

Kelompok satelit selanjutnya akan digunakan untuk menganalisis ionosfer, lapisan yang dapat dipengaruhi ledakan energi kuat sehingga mampu melumpuhkan GPS hingga jaringan listrik.

Negara-negara lain, seperti Inggris, Mesir, Republik Ceko, Singapura dan lain-lain turut menunjukkan minat mereka.

Amal Chandran, wakil ketua Cospar mengungkap jika Singapura mampu bertindak sebagai jembatan antar negara Barat dan Timur.

“Sebagai negara netral yang memiliki hubungan baik dengan negara-negara Barat dan Timur, Singapura berada dalam posisi untuk memfasilitasi kolaborasi dan pengembangan bersama pesawat ruang angkasa, integrasi kendaraan peluncuran pesawat ruang angkasa, dan sebagainya,” kata Chandran.

Meski satelit kecil itu dapat menyumbang kemajuan bagi teknologi ruang angkasa, namun masalah politik antara AS dan China, dapat menghambat kerja sama itu.

“Kami berharap untuk membuat argumen bahwa peluncuran satelit ini adalah kegiatan ilmiah yang bermanfaat bagi komunitas sains dunia, dan tidak ada alasan untuk memperlakukan mereka sebagai teknologi sensitif,” ujar Baker.

Namun harapan atas proyek Cospar masih berdatangan.

“Cospar sekali lagi akan membantu dengan mengarahkan kembali peluang ilmu antariksa internasional dalam konteks perang,” ujar mantan direktur Badan Antariksa Eropa (ESA), Roger Bennet.

“Bagaimanapun, sains lebih baik daripada perang,” lanjut dia.

Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
China Mengerahkan “Manusia Bersayap” Misterius ke Luar Angkasa, Seluruh Dunia Was-was
China Mengerahkan “Manusia Bersayap” Misterius ke Luar Angkasa, Seluruh Dunia Was-was

Disebut-sebut ada upaya untuk memantau pesawat luar angkasa.

Baca Selengkapnya
AS Pantau Puing-puing Roket China yang Meledak di Orbit
AS Pantau Puing-puing Roket China yang Meledak di Orbit

Roket China yang membawa satelit orbit rendah tiba-tiba meledak. Melepaskan puing-puing yang dipantau AS.

Baca Selengkapnya
Selain Asteroid, Benda Seberat 5000 Ton Ini Juga Mengelilingi Bumi dan Bisa Berbahaya
Selain Asteroid, Benda Seberat 5000 Ton Ini Juga Mengelilingi Bumi dan Bisa Berbahaya

Tak hanya asteroid saja yang bisa membahayakan Bumi, benda ini juga punya dampak.

Baca Selengkapnya
Rusia Baru Luncurkan Satelit, AS sebut Dunia dalam Bahaya
Rusia Baru Luncurkan Satelit, AS sebut Dunia dalam Bahaya

Amerika Serikat (AS) menuding satelit yang baru diluncurkan Rusia berbahaya. Begini alasannya.

Baca Selengkapnya
Ada 5.500 Satelit Mengelilingi Bumi, Paling Banyak dari Negara Ini
Ada 5.500 Satelit Mengelilingi Bumi, Paling Banyak dari Negara Ini

Jumlah satelit yang mengorbit bumi terus bertambah seiring dengan perkembangan teknologi dan eksplorasi antariksa.

Baca Selengkapnya
Was-was Amerika Serikat Melihat Rencana Rusia Menaruh Senjata Nuklir di Luar Angkasa
Was-was Amerika Serikat Melihat Rencana Rusia Menaruh Senjata Nuklir di Luar Angkasa

Amerika Serikat (AS) cemas melihat rencana Rusia mau meletakan senjata nuklir di luar angkasa.

Baca Selengkapnya
Perlombaan Satelit Orbit Rendah Elon Musk VS Jeff Bezos Dimulai, Siapa Menang?
Perlombaan Satelit Orbit Rendah Elon Musk VS Jeff Bezos Dimulai, Siapa Menang?

Jeff Bezos mulai melirik satelit orbit rendah. Meski belakangan, pemilik Amazon juga punya ambisi.

Baca Selengkapnya
Bumi Semakin di Kelilingi Ribuan Satelit, Apakah akan Terjadi Kemacetan di Luar Angkasa?
Bumi Semakin di Kelilingi Ribuan Satelit, Apakah akan Terjadi Kemacetan di Luar Angkasa?

Semakin banyak peristiwa benda asing jatuh dari langit. Benda-benda itu kebanyakan berasal dari Stasiun Luar Angkasa.

Baca Selengkapnya
China Mulai Terusik Dominasi Satelit Starlink Milik Elon Musk
China Mulai Terusik Dominasi Satelit Starlink Milik Elon Musk

China tak mau kalah dengan satelit Starlink milik Elon Musk. Mereka kini sedang merencanakan sesuatu.

Baca Selengkapnya
Andai China Ledakan Nuklir Dekat Luar Angkasa, Satelit Elon Musk Hancur Berkeping-keping
Andai China Ledakan Nuklir Dekat Luar Angkasa, Satelit Elon Musk Hancur Berkeping-keping

Ini berdasarkan dari analisis dan simulasi yang pernah dilakukan oleh China.

Baca Selengkapnya
Tak Mau “Dijajah” Elon Musk, China Luncurkan Satelit Pesaing Lawan Dominasi Starlink
Tak Mau “Dijajah” Elon Musk, China Luncurkan Satelit Pesaing Lawan Dominasi Starlink

China mulai jengah sekaligus khawatir terhadap ribuan satelit Starlink di atas wilayah negaranya.

Baca Selengkapnya
FBI Peringatkan Perusahaan Antariksa AS Waspada dengan China dan Rusia
FBI Peringatkan Perusahaan Antariksa AS Waspada dengan China dan Rusia

Tudingan ini cukup serius karena FBI menilai dua negara itu ingin mencuri data-data rahasia AS.

Baca Selengkapnya