AS dan China saling tuduh biang keributan di Laut China Selatan
Merdeka.com - Amerika Serikat menuduh China sebagai penyebab tensi yang meninggi di Laut China Selatan. Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, John Kirby, penempatan rudal milik China di pulau buatan di Laut China Selatan menjadi penyebabnya.
"Kami melihat ada indikasi upaya militerisasi di Laut China Selatan yang dilakukan China," ungkap Kirby, seperti dilansir dari Channel News Asia, Jumat (19/2).
Bagi pihak Negeri Paman Sam, China telah melanggar perjanjian perdamaian mengenai tak adanya militerisasi di Laut China Selatan. Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, menegaskan AS akan melakukan pembicaraan sangat serius dengan China terkait hal tersebut.
-
Apa yang dikhawatirkan AS tentang stasiun luar angkasa China? NASA berisiko menyerahkan lahan penelitian luar angkasa kepada Tiongkok jika tidak ada pengganti yang siap untuk Stasiun Luar Angkasa Internasional, kata anggota parlemen dalam sidang pada Rabu, (14/2).
-
Apa yang dilarang AS investasikan ke China? AS akan melarang investasi perusahaan Amerika Serikat (AS) di beberapa bidang sektor teknologi tinggi ke China, termasuk kecerdasan buatan.
-
Bagaimana China menghadapi pembatasan teknologi dari AS? China sebagai negara yang memiliki kapasitas komputasi terbesar kedua di dunia masih tetap mengembangkan teknologi di negaranya untuk meningkatkan ekonomi digital serta menangkal pembatasan teknologi dari Amerika.
-
Kenapa AS melarang investasi teknologi di China? AS mengatakan tindakan tersebut akan ditargetkan secara sempit. Namun, hal ini akan semakin memperburuk hubungan ekonomi antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia.
-
Mengapa AS khawatir dengan program luar angkasa China? Program luar angkasa Tiongkok yang sedang berkembang dan stasiun luar angkasa Tiangong-nya berulang kali dikemukakan dalam sambutannya pada sidang subkomite DPR AS yang disiarkan langsung mengenai masa depan penelitian luar angkasa dan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), yang diperkirakan akan dihentikan pada tahun 2030.
-
Bagaimana AS menggunakan agama untuk mencampuri urusan China? 'Washington didesak untuk berhenti menggunakan apa yang disebut isu agama untuk mencampuri urusan dalam negeri China,' tegas seorang juru bicara Kedutaan Besar CLaporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai 'rezim yang represif,' dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.
Sementara itu, pihak Negeri Tirai Bambu malah balik mencurigai ada motif terselubung dibalik isu yang dibesar-besarkan AS akan Laut China Selatan. Mereka pun dengan tegas mengatakan, rudal milik China sudah ditempatkan di Pulau Spratly sejak beberapa tahun lalu.
Sistem rudal itu pun ditempatkan di Pulau Woody, yang menjadi objek konflik di Laut China Selatan. Melalui media, Pemerintah China menegaskan ucapan dari Kementerian Pertahanan China jika sistem rudal itu sudah ada sejak lama.
"Kami tegaskan, rudal di Kepulauan Spratly sudah ada sejak beberapa tahun lalu," tulis Kementerian Pertahanan China dalam pernyataan tertulis mereka.
Beberapa hari yang lalu, sebuah foto yang diambil oleh perusahaan ImageSat Internasional menunjukkan adanya dua sistem rudal yang sedang dipersiapkan di Pulau Woody. Dari gambar, terlihat dua sistem itu terdiri atas delapan peluncur roket dan sebuah radar.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Negeri Tirai Bambu bersikukuh jika penempatan sistem rudal itu sebagai bentuk klaim kedaulatan China. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi Manila ini sering memicu konflik terbuka dengan penjaga pantai China.
Baca SelengkapnyaKonflik Laut China Selatan kembali memanas. Kapal China Coast Guard menembakkan meriam air dan memblokade kapal Filipina.
Baca SelengkapnyaKasal menilai Presiden Prabowo berupaya mencegah segala bentuk pertikaian di kawasan, dengan tetap menjunjung tinggi Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS).
Baca SelengkapnyaSejumlah pengamat mengkhawatirkan kerja sama Indonesia-China dalam sektor maritim di Laut China Selatan.
Baca SelengkapnyaChina benar-benar nekat membangun pangkalan udara di sana.
Baca SelengkapnyaMiliter Filipina dan China kembali memanas di Laut China Selatan.
Baca SelengkapnyaTerkait masalah Laut China Selatan, pihak pemerintah China membantah pernyataan Kemenhan AS.
Baca SelengkapnyaResponden mengharapkan bentuk kerja sama dengan negara Asean sebanyak 47,0 persen untuk membuat aliansi Pertahanan.
Baca SelengkapnyaKetegangan ini membuat Korsel memerintahkan seluruh warganya di dua pulau terpencil untuk mengungsi ke tempat perlindungan bom.
Baca SelengkapnyaPutin dan Xi Jinping kompak mengutuk rival mereka Amerika Serikat sebagai penabur kekacauan di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaMahfud menilai, kesepakatan Prabowo dan Xi Jinping bisa menjadi masalah baru di kawasa
Baca SelengkapnyaTema debat berkaitan dengan pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.
Baca Selengkapnya