Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

AS dan India Telah Peringatkan Ancaman Serangan Teror di Sri Lanka

AS dan India Telah Peringatkan Ancaman Serangan Teror di Sri Lanka Serangan bom di Sri Lanka. ©REUTERS/Dinuka Liyanawatte

Merdeka.com - Badan Intelijen Amerika Serikat (AS) dan India telah memperingatkan pemerintah Sri Lanka tentang ancaman teror. Akibat teror beruntun 290 orang menjadi korban tewas dalam aksi biadab tersebut.

Menteri Reformasi Ekonomi dan Distribusi Publik Sri Lanka, Harsha de Silva mengatakan, pemerintah Sri Lanka memang menerima informasi dari luar negeri bahwa sesuatu yang mengerikan akan terjadi.

"Tetapi perdana menteri tidak tahu tentang kabar itu," kata de Silva, sebagaimana dikutip dari CNN pada Selasa (23/4).

De Silva, sekutu Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe, berpendapat bahwa, "itu bukan kegagalan aparat intelijen, tetapi kegagalan dalam mengimplementasikan respons yang tepat".

Di lain pihak, pada Minggu sore, PM Wickremesinghe tidak menampik bahwa mungkin ada informasi sebelumnya tentang serangan itu.

Namun, dia mengatakan bahwa tidak semua diberi informasi (tentang intelijen), dan itu adalah salah satu masalah yang harus diperhatikan sekarang. "Untuk saat ini prioritasnya adalah menangkap para pelaku teror," tambahnya.

Sementara itu, kepolisian Sri Lanka, yang menyelidiki teror bom beruntun pada 21 April 2019, telah menemukan 87 detonator di sebuah halte bus di Ibu Kota pada Senin 22 April 2019 sore waktu lokal.

Juru Bicara Kepala Kepolisian Sri Lanka, Ruwan Gunasekara mengatakan bahwa halte bus yang dimaksud adalah Central Bus Stand (CTB) Colombo, demikian seperti dikutip dari CNN.

Belum segera jelas apakah detonator itu berkaitan dengan rangkaian ledakan pada 21 Maret 2019 atau akan hendak digunakan dalam aksi teror berikutnya.

Pada pagi hari yang sama, otoritas Sri Lanka menemukan sebuah bom pipa rakitan (IED) di jalan yang mengarah ke Bandaranaike International atau Bandara Internasional Kolombo pada Minggu 21 April 2019 malam waktu lokal.

Penemuan terjadi dalam durasi jam malam yang berlakukan di Sri Lanka sejak pukul 18.00 kemarin hingga 06.00 hari ini (waktu lokal).

Belum ada penjelasan merinci apakah bahan peledak rakitan itu berkaitan dengan rangkaian teror bom beruntun yang menghantam tujuh lokasi di Kolombo dan satu lainnya di Batticaloa, timur Sri Lanka.

Penyelidikan atas salah satu insiden mematikan dalam sejarah Sri Lanka itu masih berlangsung, dengan setidaknya satu kelompok bernama National Thowheed Jamath (NTJ) telah menjadi fokus utama investigasi.

Serangan teror pada hari Minggu itu merusak satu dekade perdamaian di Sri Lanka, pasca-berakhirnya perang saudara pada 2009 lalu. Sejak negara itu memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada 1948, konflik sporadis telah meletus antara kelompok minoritas dan pemerintah.

Periode kekerasan yang paling merusak terjadi pada medio 1983 hingga 2009, dengan pertempuran besar-besaran antara pemberontak separatis Tamil dan militer setempat.

Meskipun Kolombo sebagian besar tetap bebas dari kekerasan sejak perang berakhir, namun tercatat beberapa ketegangan antara kelompok-kelompok Muslim dan mayoritas penganut Buddhis Sinhala.

Pada Maret 2018, keadaan darurat sempat diberlakukan di seluruh wilayah Sri Lanka untuk pertama kalinya sejak perang saudara.

Kebijakan itu ditetapkan berselang beberapa hari setelah insiden kekerasan antara komunitas Budha dan Muslim di pusat kota Kandy.

Kekerasan itu, yang dipicu oleh kematian seorang pemuda Budha Sinhala, yang diduga berada di tangan sekelompok pria Muslim, mengakibatkan kerusuhan dan aksi pembakaran terhadap sejumlah masjid dan usaha bisnis milik komunitas Muslim.

Reporter: Happy Ferdian Syah Utomo

Sumber: Liputan6.com

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kronologi Diplomat Indonesia Diserang Bom di Pakistan, Satu Polisi Tewas
Kronologi Diplomat Indonesia Diserang Bom di Pakistan, Satu Polisi Tewas

Serangan tersebut dikonfirmasi menewaskan seorang polisi yang mengawal konvoi.

Baca Selengkapnya
Rentetan Teror KKB di Intan Jaya Papua, Polisi Ditembak, Pos Jaga Diserang & Rumah Warga Dibakar
Rentetan Teror KKB di Intan Jaya Papua, Polisi Ditembak, Pos Jaga Diserang & Rumah Warga Dibakar

Teror pertama bermula dari baku tembak yang menewaskan Bripda Alfandi Steve Karamoy.

Baca Selengkapnya
TNI-Polri Respons Serangan di Intan Jaya, 5 Anggota KKB Papua Tewas
TNI-Polri Respons Serangan di Intan Jaya, 5 Anggota KKB Papua Tewas

Rentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan KKB Papua terjadi sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1). Lima anggota KKB tewas dalam peristiwa itu.

Baca Selengkapnya
FOTO: Horor! Serangan Pasukan Separatis Bersenjata di Pakistan Tewaskan 73 Orang
FOTO: Horor! Serangan Pasukan Separatis Bersenjata di Pakistan Tewaskan 73 Orang

Pasukan separatis bersenjata di Pakistan menyerang kantor polisi, jalur kereta api, dan jalan raya hingga menewaskan 73 orang.

Baca Selengkapnya
Anggota TNI jadi Korban di Lebanon, Indonesia Tegaskan Tak Gentar dengan Serangan Israel
Anggota TNI jadi Korban di Lebanon, Indonesia Tegaskan Tak Gentar dengan Serangan Israel

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memastikan Indonesia tidak akan gentar dengan upaya teror tentara Israel di Lebanon

Baca Selengkapnya
Tentara Amerika Terbukti Dikerahkan ke Gaza, Ikut Bantai 210 Warga Palestina Demi Selamatkan 4 Tawanan Israel
Tentara Amerika Terbukti Dikerahkan ke Gaza, Ikut Bantai 210 Warga Palestina Demi Selamatkan 4 Tawanan Israel

Tentara penjajah Israel bersembunyi dalam truk bantuan kemanusiaan lalu menembak warga dengan membabi buta.

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla soal Iran Balas Serang Israel: Mudah-mudahan Damai
Jusuf Kalla soal Iran Balas Serang Israel: Mudah-mudahan Damai

Menurut JK, serangan itu sebagai balasan dari ulah Israel yang menyerang konsulat Iran di Damaskus.

Baca Selengkapnya
Tanpa Sebut Pelakunya Israel, PBB Akhirnya Buka Suara Soal Ledakan Pager di Lebanon
Tanpa Sebut Pelakunya Israel, PBB Akhirnya Buka Suara Soal Ledakan Pager di Lebanon

Teror pager di Lebanon pekan lalu membunuh lebih dari 30 orang dan melukai 3.000 orang.

Baca Selengkapnya
95 Orang Tewas Karena Dua Serangan Bom di Makam Qassim Sulaimani, Iran Sebut Israel Pelakunya
95 Orang Tewas Karena Dua Serangan Bom di Makam Qassim Sulaimani, Iran Sebut Israel Pelakunya

Serangan bom terjadi ketika banyak orang berkumpul untuk memperingati empat tahun kematian Qassim Sulaimani, yang dibunuh Amerika Serikat di Irak.

Baca Selengkapnya
TNI Tegas Tidak Rekomendasikan Pesawat Terbang ke Sugapa Papua di Tengah Teror KKB
TNI Tegas Tidak Rekomendasikan Pesawat Terbang ke Sugapa Papua di Tengah Teror KKB

Imbauan itu sebagai bentuk antisipasi penembakan yang dilakukan KKB

Baca Selengkapnya
Telepon Menlu Retno, Jokowi Bahas Proses Kepulangan WNI Lebanon Usai Serangan Israel
Telepon Menlu Retno, Jokowi Bahas Proses Kepulangan WNI Lebanon Usai Serangan Israel

Jokowi mengajak semua negara dan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk merespons cepat serangan Israel ke Lebanon.

Baca Selengkapnya
Sepanjang 2023, Densus 88 Tangkap 142 Teroris dan 2 Ditembak Mati
Sepanjang 2023, Densus 88 Tangkap 142 Teroris dan 2 Ditembak Mati

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menjelaskan terkait dua tersangka yang tewas adalah teroris di Lampung, pada 12 April 2023.

Baca Selengkapnya