AS dan India Telah Peringatkan Ancaman Serangan Teror di Sri Lanka
Merdeka.com - Badan Intelijen Amerika Serikat (AS) dan India telah memperingatkan pemerintah Sri Lanka tentang ancaman teror. Akibat teror beruntun 290 orang menjadi korban tewas dalam aksi biadab tersebut.
Menteri Reformasi Ekonomi dan Distribusi Publik Sri Lanka, Harsha de Silva mengatakan, pemerintah Sri Lanka memang menerima informasi dari luar negeri bahwa sesuatu yang mengerikan akan terjadi.
"Tetapi perdana menteri tidak tahu tentang kabar itu," kata de Silva, sebagaimana dikutip dari CNN pada Selasa (23/4).
-
Siapa yang terkena dampak ancaman bom terhadap penerbangan India? Maskapai penerbangan Air India dan IndiGo masing-masing menerima ancaman untuk 21 penerbangan, sedangkan Vistara mengalami gangguan pada 20 penerbangannya.
-
Bagaimana ancaman bom terhadap penerbangan India disebarkan? Sebagian besar ancaman tersebut disampaikan melalui media sosial.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan ini? SOPHOS menyebut serangan ini sebagai 'SEO poisoning,' sebuah teknik di mana peretas memanipulasi hasil pencarian untuk menempatkan situs mereka di posisi teratas.
-
Siapa yang menembak jatuh 5 pesawat India? Tanggal 7 September 1965, jet tempur F-86 milik MM Alam mencegat konvoi jet Hawker Hunter India yang akan menyerang Pangkalan Udara Pakistan. Dari Kokpit Jet Tempurnya, MM Alam Melepaskan Tembakan Meriam dan Roket Bertubi-tubi Kurang dari satu menit, lima jet tempur Hawker Hunter India dirontokkan.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan? Seorang juru bicara Qualcomm menyatakan bahwa patch telah dikirimkan, namun kini tanggung jawab ada di tangan pengguna.
De Silva, sekutu Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe, berpendapat bahwa, "itu bukan kegagalan aparat intelijen, tetapi kegagalan dalam mengimplementasikan respons yang tepat".
Di lain pihak, pada Minggu sore, PM Wickremesinghe tidak menampik bahwa mungkin ada informasi sebelumnya tentang serangan itu.
Namun, dia mengatakan bahwa tidak semua diberi informasi (tentang intelijen), dan itu adalah salah satu masalah yang harus diperhatikan sekarang. "Untuk saat ini prioritasnya adalah menangkap para pelaku teror," tambahnya.
Sementara itu, kepolisian Sri Lanka, yang menyelidiki teror bom beruntun pada 21 April 2019, telah menemukan 87 detonator di sebuah halte bus di Ibu Kota pada Senin 22 April 2019 sore waktu lokal.
Juru Bicara Kepala Kepolisian Sri Lanka, Ruwan Gunasekara mengatakan bahwa halte bus yang dimaksud adalah Central Bus Stand (CTB) Colombo, demikian seperti dikutip dari CNN.
Belum segera jelas apakah detonator itu berkaitan dengan rangkaian ledakan pada 21 Maret 2019 atau akan hendak digunakan dalam aksi teror berikutnya.
Pada pagi hari yang sama, otoritas Sri Lanka menemukan sebuah bom pipa rakitan (IED) di jalan yang mengarah ke Bandaranaike International atau Bandara Internasional Kolombo pada Minggu 21 April 2019 malam waktu lokal.
Penemuan terjadi dalam durasi jam malam yang berlakukan di Sri Lanka sejak pukul 18.00 kemarin hingga 06.00 hari ini (waktu lokal).
Belum ada penjelasan merinci apakah bahan peledak rakitan itu berkaitan dengan rangkaian teror bom beruntun yang menghantam tujuh lokasi di Kolombo dan satu lainnya di Batticaloa, timur Sri Lanka.
Penyelidikan atas salah satu insiden mematikan dalam sejarah Sri Lanka itu masih berlangsung, dengan setidaknya satu kelompok bernama National Thowheed Jamath (NTJ) telah menjadi fokus utama investigasi.
Serangan teror pada hari Minggu itu merusak satu dekade perdamaian di Sri Lanka, pasca-berakhirnya perang saudara pada 2009 lalu. Sejak negara itu memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada 1948, konflik sporadis telah meletus antara kelompok minoritas dan pemerintah.
Periode kekerasan yang paling merusak terjadi pada medio 1983 hingga 2009, dengan pertempuran besar-besaran antara pemberontak separatis Tamil dan militer setempat.
Meskipun Kolombo sebagian besar tetap bebas dari kekerasan sejak perang berakhir, namun tercatat beberapa ketegangan antara kelompok-kelompok Muslim dan mayoritas penganut Buddhis Sinhala.
Pada Maret 2018, keadaan darurat sempat diberlakukan di seluruh wilayah Sri Lanka untuk pertama kalinya sejak perang saudara.
Kebijakan itu ditetapkan berselang beberapa hari setelah insiden kekerasan antara komunitas Budha dan Muslim di pusat kota Kandy.
Kekerasan itu, yang dipicu oleh kematian seorang pemuda Budha Sinhala, yang diduga berada di tangan sekelompok pria Muslim, mengakibatkan kerusuhan dan aksi pembakaran terhadap sejumlah masjid dan usaha bisnis milik komunitas Muslim.
Reporter: Happy Ferdian Syah Utomo
Sumber: Liputan6.com
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serangan tersebut dikonfirmasi menewaskan seorang polisi yang mengawal konvoi.
Baca SelengkapnyaTeror pertama bermula dari baku tembak yang menewaskan Bripda Alfandi Steve Karamoy.
Baca SelengkapnyaRentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan KKB Papua terjadi sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1). Lima anggota KKB tewas dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaPasukan separatis bersenjata di Pakistan menyerang kantor polisi, jalur kereta api, dan jalan raya hingga menewaskan 73 orang.
Baca SelengkapnyaMenteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memastikan Indonesia tidak akan gentar dengan upaya teror tentara Israel di Lebanon
Baca SelengkapnyaTentara penjajah Israel bersembunyi dalam truk bantuan kemanusiaan lalu menembak warga dengan membabi buta.
Baca SelengkapnyaMenurut JK, serangan itu sebagai balasan dari ulah Israel yang menyerang konsulat Iran di Damaskus.
Baca SelengkapnyaTeror pager di Lebanon pekan lalu membunuh lebih dari 30 orang dan melukai 3.000 orang.
Baca SelengkapnyaSerangan bom terjadi ketika banyak orang berkumpul untuk memperingati empat tahun kematian Qassim Sulaimani, yang dibunuh Amerika Serikat di Irak.
Baca SelengkapnyaImbauan itu sebagai bentuk antisipasi penembakan yang dilakukan KKB
Baca SelengkapnyaJokowi mengajak semua negara dan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk merespons cepat serangan Israel ke Lebanon.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menjelaskan terkait dua tersangka yang tewas adalah teroris di Lampung, pada 12 April 2023.
Baca Selengkapnya