AS diduga menyadap Yahoo dan Google
Merdeka.com - Belum usai isu penyadapan terhadap para pemimpin negara Eropa, Dinas Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) kembali membuat heboh. Berdasarkan laporan harian Washington Post, Rabu (30/10), Dinas Keamanan Nasional Amerika Serikat telah menyadap sejumlah tautan komunikasi utama dari pusat data Yahoo dan Google di seluruh dunia.
Washington Post mengutip dokumen dari mantan kontraktor NSA Edward Snowden dan wawancara dengan sejumlah pejabat. Penyadapan itu memungkinkan NSA mengumpulkan data dari ratusan hingga jutaan akun pengguna, termasuk warga AS.
Dalam laporan itu, program penyadapan tersebut dioperasikan Dinas Keamanan Nasional Amerika Serikat bersama Dinas Keamanan Inggris (GHCQ) dengan nama MUSCULAR. Program tersebut memungkinkan kedua dinas keamanan tersebur mengambil lalu lintas data dari kabel serat optik yang digunakan oleh Yahoo dan Google.
-
Siapa yang meretas situs Mossad? Pada 2013, kelompok peretas atau hacker Anonymous mengaku telah meretas situs milik badan intelijen Israel yang terkenal sebagai agen mata-mata terbaik dunia, Mossad.
-
Siapa yang terlibat kerja sama dengan Mossad? Dia juga mengizinkan tiga orang jenderal, anak buahnya mengadakan hubungan dengan Israel dalam rangka menumpas PKI.
-
Dimana Secret Service bertugas? Dalam laman resmi Secret Service, divisi yang berada di bawah Departemen Keamanan Dalam Negeri ini dibentuk untuk memerangi mata uang palsu.
-
Siapa yang dilindungi Secret Service? Seiring berjalannya waktu, tanggung jawab secret service telah diperluas untuk mencakup perlindungan Presiden, Wakil Presiden, dan keluarga mereka, serta penyelidikan dan pencegahan kejahatan keuangan.
-
Mengapa CIA membantu penumpasan PKI? CIA Memberikan Bantuan Dana Untuk Militer dan Para Tokoh Antikomunis di Indonesia Mereka memberikan bantuan berkedok obat-obatan senilai 500.000 USD kepada pihak militer. Obat-obatan tersebut akan dijual untuk mendapatkan uang tunai guna penumpasan komunis.
-
Siapa yang dilindungi oleh Secret Service? Pemimpin dan tokoh nasional yang mendapatkan jaminan perlindungan Secret Service yaitu presiden beserta keluarga, wakil presiden beserta keluarga, tokoh terkemuka asing yang berkunjung ke Amerika.
Laporan Washington Post itu juga menyebut MUSCULAR berbeda dengan PRISM, yang membutuhkan perintah pengadilan untuk pelaksanaannya. Berdasarkan dokumen tertanggal 9 Januari 2013 yang dikutip Washington Post, 181 juta catatan berhasil dikumpulkan dalam kurun waktu 30 hari. Data tersebut meliputi metadata surat elektronik seperti teks, suara dan video.
Dokumen itu mengindikasikan bahwa pengumpulan data NSA itu berlangsung di luar Amerika Serikat dan operator telekomunikasi yang tidak disebutkan namanya berperan dalam memberikan akses kepada mereka. Gambar dalam dokumen tersebut menunjukkan bahwa pencegatan data dilakukan di saat lalu lintas data antara pengguna internet publik dan server 'cloud' milik Google.
"Dengan beroperasi di luar wilayah AS maka NSA memiliki wewenang yang lebih luas, karena pengoperasian di AS membutuhkan perintah pengadilan," tulis Washington Post.
Kepala NSA, Jenderal Keith Alexander, mengaku tidak tahu menahu soal laporan tersebut. Namun demikian, dia menegaskan tuduhan tersebut tidak akurat.
"Aktivitas seperti itu, dalam sepengetahuan saya, tidak pernah terjadi. Faktanya pada Juni ada tuduhan tentang NSA yang menyadap server Yahoo atau Google, hal itu merupakan tuduhan yang tidak benar," katanya dalam sebuah konferensi yang disponsori oleh Bloomberg TV
Dia menambahkan NSA bisa mendapatkan akses terhadap sejumlah data tertentu berdasarkan perintah pengadilan dan hal itu tidak mencakup wewenang untuk menerobos database tertentu.
Petinggi Bidang Hukum Google, David Drummond, mengatakan raksasa internet itu tidak terlibat dalam aktivitas penyadapan yang dituduhkan.
"Kami telah lama sadar tentang kemungkinan tersebut, sehingga kami terus memperluas enkripsi data dalam berbagai layanan Google, terutama tautan dalam slide," kata Drummond dalam pernyataan.
Yahoo juga membantah hal itu dengan mengatakan dalam pernyataan kepada AFP bahwa mereka memiliki akses yang ketat untuk melindungi keamanan pusat data mereka dan mereka tidak pernah memberikan akses kepada NSA atau badan pemerintah lainnya.
Laporan tersebut muncul di tengah prahara protes terkait pengintaian NSA terhadap jaringan telepon dan komunikasi internet di dalam dan luar AS.
Pada Selasa, pejabat AS mengatakan bahwa laporan tentang dinas spionase AS yang menerobos jutaan data komunikasi di Eropa merupakan hal yang tidak benar.
Namun, Alexander sempat mengatakan kepada para anggota DPR AS bahwa dalam berbagai kasus tertentu dinas intelijen Eropa menyerahkan catatan telepon dan membaginya kepada intelijen AS. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tudingan ini cukup serius karena FBI menilai dua negara itu ingin mencuri data-data rahasia AS.
Baca SelengkapnyaOrganisasi Intelijen Nasional (MIT) Turki berhasil tangkap agen Mossad yang ditugaskan jadi mata-mata.
Baca SelengkapnyaSebuah laporan menyatakan bahwa iPhone yang dimiliki oleh dua staf kampanye presiden AS telah berhasil diretas oleh peretas yang berasal dari Tiongkok.
Baca SelengkapnyaHingga kini, isi dari gedung tersebut belum diketahui secara pasti.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah beberapa hacker yang paling ditakuti di dunia. Ada juga yang paling dicari karena aksinya yang sangat merugikan.
Baca SelengkapnyaDPR sudah menghubungi Google Indonesia dan Bareskrim Polri untuk menindaklanjuti kasus ini.
Baca SelengkapnyaBocoran dokumen dari mitra pemasaran Facebook menunjukkan teknologi eavesdropping yang mendengarkan percakapan pengguna untuk menargetkan iklan.
Baca SelengkapnyaPerang intelijen antara Iran dan Israel melibatkan sejumlah agen mata-mata.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat (AS) menuding satelit yang baru diluncurkan Rusia berbahaya. Begini alasannya.
Baca SelengkapnyaDari peninjauan BSSN, alamat peretasan itu berasal dari Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAda alasan mengapa Apple menyarankan penggunanya hapus Google Chrome.
Baca SelengkapnyaInggris menyiapkan jet tempur Royal Air Force Typhoon FGR4 yang dilengkapi senjata Paveway IV.
Baca Selengkapnya