AS gelontorkan dana Rp 60 miliar buat bantu korban gempa Sulawesi Tengah

Merdeka.com - Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R. Donovan Jr., menyampaikan pemerintah AS memberikan bantuan senilai USD 4 juta atau sekitar Rp 60 miliar kepada pemerintah Indonesia untuk membantu korban gempa di Sulawesi Tengah.

"Akan tetapi, jumlah ini belum termasuk donasi dari perusahaan-perusahaan swasta (AS) dan biaya untuk mendatangkan pesawat C-130," tutur Donovan ketika memberikan keterangan di kediamannya di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/10).

Sejak Presiden Donald Trump menelepon Presiden Jokowi pada 2 Oktober, Donovan menyampaikan, Trump kembali menegaskan komitmen AS untuk membantu rakyat Indonesia dalam menghadapi musibah ini --gempa Donggala, tsunami Palu dan Mamuju.

Ia juga menambahkan bahwa sejak peristiwa tragis itu terjadi pada 28 September, AS telah menghubungi Indonesia setiap hari untuk menentukan kebutuhan prioritas dan bagaimana AS bisa membantu secara efektif.

"Pemerintah Indonesia mengutarakan kepada kami bahwa kebutuhan mereka saat ini adalah keperluan untuk mengangkut barang-barang melalui udara, agar bisa mengangkut barang-barang dari Balikpapan ke Palu,"

Selanjutnya, pria yang menjabat sebagai dubes AS untuk Indonesia sejak Januari 2017 ini menyebut akan ada tiga pesawat Hercules C-130 yang dikirim oleh AS untuk Indonesia dan mendarat di Balikpapan, Kalimantan Timur.

"Ketiganya akan siap beroperasi untuk membantu para korban di Palu, paling cepat besok pagi. Kami siap untuk memberikan bantuan transportasi udara, jika dibutuhkan oleh pemerintah Indonesia," Donovan memaparkan.

Sementara itu, AS juga menerjunkan tim ahli bencana dari United States Agency for International Development (USAID) dan Office of Foreign Disaster Assistance (OFDA).

Tugas mereka yakni melakukan penilaian kerusakan dan berkoordinasi dengan otoritas lokal untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat setempat.

"Timnya ada 8 orang, termasuk 2 dari disaster specialist (spesialis bencana) yang akan melihat kondisi di lapangan dan bekerja sama dengan mitra-mitra kami dan juga dengan pihak pemerintah yang ada di Palu dan Balikpapan," kata Senior Regional Advisor OFDA, Harlan Hale.

"Juga ada 2 koordinator civil military yang bertindak untuk menyiapkan kedatangan C-130, agar pesawat ini bisa diisi (barang-barang yang hendak diangkut) dan beroperasi di sini," lanjutnya.

Lalu, ada 2 orang petugas logistik yang bertindak untuk memantau kedatangan bantuan.

"Dan yang terpenting adalah 2 orang staf dari USAID --staf lokal dan merupakan warga negara Indonesia-- yang datang bersama tim ke lokasi bencana dan bertugas sebagai penghubung dan penerjemah," ucap Hale menambahkan.

Saat ditanya mengenai bentuk koordinasi yang dilakukan oleh timnya, Hale menjabarkan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat terlebih dahulu sebelum menyalurkan bantuan kemanusiaan dan mengangkut barang-barang ke lokasi terdampak di Sulawesi Tengah.

USAID --bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan mitra-mitra USAID-- telah mendistribusikan perangkat tempat pengungsi darurat, selimut, perangkat kebersihan atau hygiene kit, lampu tenaga surya dan persediaan-persediaan pemulihan bencana lainnya, serta peluang aman untuk membantu anak-anak dalam mengatasi dan menghadapi bencana.

Reporter: Afra Augesti

Sumber: Liputan6.com