AS Gelontorkan Rp22,7 Triliun per Bulan Untuk Bantu Ukraina
Merdeka.com - Semenjak konflik dimulai pada Februari lalu, pemerintah Ukraina telah menerima berbagai bantuan dari negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat (AS). Hal ini membuat Ukraina sangat bergantung pada AS.
Dalam wawancaranya dengan Margaret Brennan dalam program CBS "Face the Nation", Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy mengaku jika AS banyak membantu Ukraina untuk melawan Rusia.
“Saat ini Kiev mengalami defisit USD5 miliar (Rp75,6 triliun) dalam anggaran kami,” kata Zelensky, dilansir Russia Today, Senin (26/9).
-
Siapa yang diandalkan Ukraina? Trio serangan Mudryk, Dovbyk dan Yarmolenko akan kembali diandalkan di laga ini.
-
Apa yang ditemukan di Ukraina? Dalam publikasi baru-baru ini yang diterbitkan oleh Neue Zürcher Zeitung (NZZ) dari Swiss, para peneliti menggambarkan reruntuhan menakjubkan dari apa yang mungkin merupakan 'kota terbesar di dunia', yang saat ini hanya dapat dilihat melalui bayangan udara dan pecahan tembikar yang berserakan.
-
Bagaimana hubungan AS dan Rusia saat ini? 'Hampir tidak mungkin hubungan ini memburuk lebih jauh. Saat ini, hubungan kita berada pada titik terendah dalam sejarah.'
-
Bagaimana Amerika Serikat mendukung Israel? Setiap tahun, AS memberikan bantuan militer sebesar USD 3,8 miliar kepada Israel berdasarkan perjanjian selama 10 tahun, yang bertujuan untuk menjaga 'keunggulan militer kualitatif' Israel dibandingkan negara-negara tetangga.
-
Kenapa Amerika Serikat dukung Israel? JK juga meminta agar Amerika Serikat berhenti memberi dukungan kepada Israel.
“Amerika Serikat memberi kami USD1,5 miliar (Rp22,7 triliun) setiap bulan mendukung anggaran kami untuk berperang melawan Rusia," lanjutnya.
Bagi Zelenskiy, pemberian bantuan kepada Ukraina dapat menguntungkan AS. Zelenskiy sendiri berjanji jika Ukraina menang melawan Rusia, rakyat Ukraina akan kembali ke negaranya untuk membayar pajak dan akan mengembalikan bantuan AS.
“Bagi Amerika Serikat, ini akan menjadi penghematan yang signifikan, tetapi bagi kami, ini akan menjadi peluang untuk mengamankan wilayah kami dan membuatnya aman bagi penduduk kami,” jelas Zelensky.
Presiden AS, Joe Biden sebelumnya menyampaikan akan membantu Ukraina sepanjang diperlukan agar Rusia kalah secara strategis. Namun keinginannya berbeda dengan keinginan rakyatnya.
Dalam jajak suara yang dilakukan Rasmussen Reports, pemberian bantuan kepada Ukraina tidak masuk daftar sepuluh besar masalah yang menjadi perhatian para pemilih.
Namun Biden tetap mempertahankan keinginannya. Bahkan di awal bulan ini, Biden meminta Kongres AS untuk mengesahkan USD12 miliar atau Rp181,7 triliun untuk bantuan tambahan kepada Ukraina. Bantuan itu sudah termasuk USD4,5 miliar atau Rp68,1 triliun untuk mendukung pemerintah Ukraina dan USD2 miliar atau Rp 30,2 triliun untuk membantu Ukraina mengimbangi kenaikan harga energi.
Namun keinginan Biden juga mendapat penolakan dari anggota parlemen AS.
“Amerika tidak mampu memberikan buku cek kosong ke Ukraina ketika kita mengalami inflasi, harga gas, krisis rantai pasokan, semua hal di atas, terjadi di dalam negeri,” kata seorang anggota parlemen Partai Republik yang menolak disebutkan namanya.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Paket ini juga mencakup amunisi senjata ringan, ambulans, peralatan dan amunisi penghancur, serta suku cadang, peralatan medis.
Baca SelengkapnyaNilai belanja militer itu naik 6,8 persen dari 2022 dan mencatat lompatan paling tajam sejak 2009, demikian disebutkan dalam laporan tersebut.
Baca SelengkapnyaBantuan Amerika untuk Israel tidak hanya berbentuk uang. Negara yang dijuluki polisi dunia itu juga mengirimkan alutsista ke Israel.
Baca SelengkapnyaIsrael menyerang Gaza sejak 7 Oktober, menewaskan lebih dari 15.000 warga sipil.
Baca SelengkapnyaAmerika menganggap kalau Mesir merupakan negara yang memiliki peran signifikan dalam perdamaian di negara-negara Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat membantu negara-negara Arab dengan senjata. Tapi diam-diam membantu Israel dengan kucuran uang.
Baca SelengkapnyaDana ini juga dialokasikan untuk menjaga keamanan Kedutaan Besar Amerika Serikat yang berada di Israel.
Baca SelengkapnyaIsrael telah membunuh lebih dari 40.000 warga Palestina di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaPosisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca SelengkapnyaNaiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca SelengkapnyaDana tersebut dari RUU tambahan senilai USD 14,1 miliar (sekitar Rp224,8 triliun) yang disetujui oleh Kongres pada April.
Baca Selengkapnya