Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

AS Hentikan Penggunaan Vaksin Johnson & Johnson Setelah 6 Kasus Penggumpalan Darah

AS Hentikan Penggunaan Vaksin Johnson & Johnson Setelah 6 Kasus Penggumpalan Darah Ilustrasi Vaksin Covid-19. ©2020 REUTERS

Merdeka.com - Pada Selasa, badan kesehatan federal Amerika Serikat merekomendasikan penghentian sementara penggunaan vaksin Covid-19 Johnson & Johnson selama beberapa hari setelah enam perempuan berusia di bawah 50 tahun mengalami penggumpalan atau pembekuan darah setelah divaksinasi.

Johnson & Johnson menyampaikan pihaknya akan menunda pengiriman vaksin ke Eropa, sepekan setelah regulator di sana menyampaikan sedang mengkaji kasus penggumpalan darah yang langka pada empat penerima vaksin di AS. Afrika Selatan juga menunda penggunaan vaksin ini.

Dilansir Reuters, Rabu (14/4), penjabat Komisioner Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS (FDA), Janet Woodcock menyampaikan pihaknya diperkirakan menghentikan penggunaan vaksin ini selama beberapa hari dan akan menyiapkan informasi kepada penyedia jasa kesehatan bagaimana mendiagnosis dan mengatasi penggumpalan darah.

Orang lain juga bertanya?

Langkah ini dilaksanakan setelah regulator Eropa menyampaikan awal bulan ini mereka menemukan kemungkinan keterkaitan antara vaksin Covid-19 AstraZeneca dan masalah penggumpalan darah yang langka yang menyebabkan beberapa kematian.

Pejabat FDA, Peter Marks menyampaikan sangat jelas kasus Johnson & Johnson sangat mirip dengan AstraZeneca. Dia menyampaikan, tidak ada kasus penggumpalan darah yang sama yang dilaporkan di antara penerima vaksin Moderna atau Pfizer/BioNTec, yang menggunakan teknologi berbeda dan digunakan meluas di AS.

Tetapi dosis tunggal vaksin Johnson & Johnson dan vaksin murah AstraZeneca dipandang sebagai senjata penting untuk melawan pandemi, yang telah menewaskan lebih dari 3 juta orang.

Menurut pakar imunologi, risiko efek samping vaksin Johnson & Johnson nampaknya sangat rendah.

“Bahkan jika penyebabnya dikaitkan dengan vaksin: enam kasus dalam sekitar 7 juta dosis, bukan sesuatu yang perlu membuat panik,” ujar Dr Amesh Adalja, pakar penyakit menular di Johns Hopkins Center for Health Security di Baltimore, melalui surel, menggarisbawahi bahwa risiko tampaknya lebih rendah daripada penggumpalan darah karena kontrasepsi oral.

Dia khawatir penghentian ini bisa meningkatkan keraguan masyarakat untuk divaksinasi.

Satu kasus kematian

FDA menyampaikan ada satu laporan kematian akibat penggumpalan darah yang langka di antara para penerima vaksin Johnson & Johnson, sementara yang lainnya dalam kondisi kritis.

Komite penasihat Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) akan bertemu hari ini untuk mengkaji kasus penggumpalan darah ini dan akan menentukan rekomendasi penggunaan vaksin ini di masa yang akan datang. FDA kemudian akan mengkaji analisis tersebut.

Keenam kasus melibatkan perempuan berusia antara 18 dan 48 tahun, dengan gejala yang muncul enam hingga 13 hari setelah vaksinasi. FDA mengatakan pasien harus memperhatikan gejala hingga tiga minggu termasuk sakit kepala parah, sakit perut, sakit kaki atau sesak napas.

Johnson & Johnson menyampaikan, pihaknya bekerja sama dengan regulator dan menyatakan tidak ada hubungan sebab akibat yang jelas antara pembekuan darah dan vaksinnya.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM

Belakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.

Baca Selengkapnya
Punya Efek Samping Berbahaya, AstraZeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia
Punya Efek Samping Berbahaya, AstraZeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia

Badan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.

Baca Selengkapnya
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi

Hinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran

Komnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Baca Selengkapnya
Vaksin Covid-19 Mulai Berbayar, Ini Kelompok yang Bisa Dapat Gratis
Vaksin Covid-19 Mulai Berbayar, Ini Kelompok yang Bisa Dapat Gratis

Maxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.

Baca Selengkapnya
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.

Baca Selengkapnya
Manfaat Vaksin HPV yang Penting Dipahami, Ketahui Efek Sampingnya
Manfaat Vaksin HPV yang Penting Dipahami, Ketahui Efek Sampingnya

Penjelasan mengenai manfaat dan efek samping dan efek samping vaksin HPV.

Baca Selengkapnya
Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Picu Kasus TTS, Begini Penjelasan Ilmiahnya
Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Picu Kasus TTS, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia

Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p

Baca Selengkapnya
Viral Vaksin HPV Bikin Mandul, Ini Penjelasan Kemenkes
Viral Vaksin HPV Bikin Mandul, Ini Penjelasan Kemenkes

Viral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.

Baca Selengkapnya
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah

Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca

Baca Selengkapnya
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember

Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.

Baca Selengkapnya