AS Hentikan Penggunaan Vaksin Johnson & Johnson Setelah 6 Kasus Penggumpalan Darah
Merdeka.com - Pada Selasa, badan kesehatan federal Amerika Serikat merekomendasikan penghentian sementara penggunaan vaksin Covid-19 Johnson & Johnson selama beberapa hari setelah enam perempuan berusia di bawah 50 tahun mengalami penggumpalan atau pembekuan darah setelah divaksinasi.
Johnson & Johnson menyampaikan pihaknya akan menunda pengiriman vaksin ke Eropa, sepekan setelah regulator di sana menyampaikan sedang mengkaji kasus penggumpalan darah yang langka pada empat penerima vaksin di AS. Afrika Selatan juga menunda penggunaan vaksin ini.
Dilansir Reuters, Rabu (14/4), penjabat Komisioner Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS (FDA), Janet Woodcock menyampaikan pihaknya diperkirakan menghentikan penggunaan vaksin ini selama beberapa hari dan akan menyiapkan informasi kepada penyedia jasa kesehatan bagaimana mendiagnosis dan mengatasi penggumpalan darah.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang harus melakukan vaksinasi di musim hujan? Vaksinasi adalah salah satu cara terpenting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh anak. Orang tua dapat berbicara dengan dokter mengenai vaksinasi yang tepat untuk anak.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
-
Apa yang terjadi jika anak mengalami keterlambatan imunisasi lebih dari 6 bulan? Meskipun sudah cukup lama terlewat, Anda masih memiliki peluang untuk melakukan imunisasi susulan. Terdapat berbagai jenis vaksin yang aman diberikan, asalkan tidak melebihi batas usia tertentu, seperti sebelum bayi mencapai usia satu tahun.
Langkah ini dilaksanakan setelah regulator Eropa menyampaikan awal bulan ini mereka menemukan kemungkinan keterkaitan antara vaksin Covid-19 AstraZeneca dan masalah penggumpalan darah yang langka yang menyebabkan beberapa kematian.
Pejabat FDA, Peter Marks menyampaikan sangat jelas kasus Johnson & Johnson sangat mirip dengan AstraZeneca. Dia menyampaikan, tidak ada kasus penggumpalan darah yang sama yang dilaporkan di antara penerima vaksin Moderna atau Pfizer/BioNTec, yang menggunakan teknologi berbeda dan digunakan meluas di AS.
Tetapi dosis tunggal vaksin Johnson & Johnson dan vaksin murah AstraZeneca dipandang sebagai senjata penting untuk melawan pandemi, yang telah menewaskan lebih dari 3 juta orang.
Menurut pakar imunologi, risiko efek samping vaksin Johnson & Johnson nampaknya sangat rendah.
“Bahkan jika penyebabnya dikaitkan dengan vaksin: enam kasus dalam sekitar 7 juta dosis, bukan sesuatu yang perlu membuat panik,” ujar Dr Amesh Adalja, pakar penyakit menular di Johns Hopkins Center for Health Security di Baltimore, melalui surel, menggarisbawahi bahwa risiko tampaknya lebih rendah daripada penggumpalan darah karena kontrasepsi oral.
Dia khawatir penghentian ini bisa meningkatkan keraguan masyarakat untuk divaksinasi.
Satu kasus kematian
FDA menyampaikan ada satu laporan kematian akibat penggumpalan darah yang langka di antara para penerima vaksin Johnson & Johnson, sementara yang lainnya dalam kondisi kritis.
Komite penasihat Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) akan bertemu hari ini untuk mengkaji kasus penggumpalan darah ini dan akan menentukan rekomendasi penggunaan vaksin ini di masa yang akan datang. FDA kemudian akan mengkaji analisis tersebut.
Keenam kasus melibatkan perempuan berusia antara 18 dan 48 tahun, dengan gejala yang muncul enam hingga 13 hari setelah vaksinasi. FDA mengatakan pasien harus memperhatikan gejala hingga tiga minggu termasuk sakit kepala parah, sakit perut, sakit kaki atau sesak napas.
Johnson & Johnson menyampaikan, pihaknya bekerja sama dengan regulator dan menyatakan tidak ada hubungan sebab akibat yang jelas antara pembekuan darah dan vaksinnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaBadan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaPenjelasan mengenai manfaat dan efek samping dan efek samping vaksin HPV.
Baca SelengkapnyaEpidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaViral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca Selengkapnya