AS Jatuhkan Sanksi untuk Polisi Syariat Iran Terkait Kematian Mahsa Amini
Merdeka.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi kepada polisi syariat Iran karena "perlakuan kejam dan kekerasan" terhadap perempuan dan demonstran Iran. Sanksi ini dijatuhkan setelah kematian Mahsa Amini, perempuan 22 tahun yang ditangkap polisi syariat karena dinilai melanggar aturan berpakaian.
Mahsa diduga dipukul oleh polisi syariat saat penangkapannya, yang menyebabkan dia jatuh koma dan meninggal pekan lalu. Insiden ini memicu unjuk rasa di seluruh Iran. Namun pemerintah Iran menerjunkan pasukannya dan diduga melakukan tindakan kekerasan yang menyebabkan enam demonstran tewas.
Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi kepada polisi syariat serta tujuh pemimpin organisasi keamanan Iran.
-
Siapa yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Siapa yang ditangkap di Iran? Pemerintah Iran menangkan puluhan pejabat militer dan intelijen menyusul peristiwa pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran awal pekan ini.
-
Bagaimana Asma Mohammed ditangkap? Setelah dipenjara di Turki, Asma Mohammed diekstradisi ke Irak pada Februari 2024 dan ditahan sembari dilakukan penyelidikan atas dugaan keterlibatannya dalam aksi terorisme.
-
Bagaimana penampilan Maryam saat pakai hijab? Maryam, putri dari Oki Setiana Dewi, sudah akrab dengan penggunaan hijab dalam kehidupan sehari-harinya. Penampilan Maryam terlihat manis dan semakin mirip dengan ibunya! Ia selalu tampil dengan gaya hijab yang beragam dalam hal gaya dan warna.
-
Mengapa Asma Mohammed dihukum mati? Dewan Kehakiman Tertinggi menyampaikan, pengadilan Pidana Karkh menyatakan perempuan tersebut bekerja sama dengan ISIS dan menangkap para perempuan Yazidi, seperti dilansir BBC, Kamis (11/7).
-
Siapa yang memakai hijab? Putri Isnari mengenakan hijab saat menghadiri acara yang diadakan oleh mertuanya, Haji Alwi.
Departemen itu memandang jika organisasi keamanan Iran "secara rutin menggunakan kekerasan untuk menekan pengunjuk rasa damai dan anggota masyarakat sipil Iran, pembangkang politik, aktivis hak perempuan, dan anggota komunitas Baha’I Iran."
“Mahsa Amini adalah seorang wanita pemberani yang kematiannya dalam tahanan Polisi Moralitas adalah tindakan kebrutalan oleh pasukan keamanan Iran terhadap rakyatnya sendiri," kata Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, dikutip dari Aljazeera, Kamis (22/9).
“Kami mengecam tindakan tidak berbudi ini dalam istilah yang paling keras dan menyerukan kepada pemerintah Iran untuk mengakhiri kekerasannya terhadap perempuan dan tindakan keras yang sedang berlangsung terhadap kebebasan berekspresi dan berkumpul,” lanjut Janet.
Sanksi yang dijatuhkan ini bertujuan untuk membekukan aset individu dan organisasi Iran sehingga ilegal bagi warga AS untuk berurusan dengan mereka.
Sementara itu, dalam sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Presiden AS Joe Biden menyatakan dukungannya untuk rakyat Iran.
"Saya bersama dengan warga negara pemberani dan wanita pemberani Iran yang saat ini berdemonstrasi untuk mengamankan hak-hak asasi mereka," ujarnya.
Pemerintah Iran membantah Amini dianiaya dalam tahanan.
Menurut Kepala Kepolisian Teheran, Brigadir Jenderal Hossein Rahimi, Amini ditahan karena memakai celana ketat dan menggunakan jilbab dengan tidak benar.
“Tuduhan pengecut telah dilontarkan kepada polisi, yang akan kita hormati sampai hari penghakiman, tetapi apakah mungkin untuk menutup keamanan masyarakat?” kata Rahimi.
Karena banyak “tuduhan palsu” yang beredar, Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) meminta pengadilan Iran untuk mengadili orang yang menyebarkan berita palsu dan rumor.
“Kami telah meminta pengadilan untuk mengidentifikasi mereka yang menyebarkan berita palsu dan desas-desus di media sosial serta di jalan dan yang membahayakan keselamatan psikologis masyarakat dan untuk menangani mereka secara tegas,” ungkap IRGC.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Parlemen Iran mengesahkan undang-undang yang melarang perempuan berpakaian tidak pantas di tempat umum.
Baca SelengkapnyaSeorang pembimbing umrah asal Indonesia ditangkap oleh petugas keamanan Arab Saudi saat di Madinah karena kedapatan memakai atribut bendera Palestina.
Baca SelengkapnyaMenanggapi hal ini, sosok anggota DPR RI memberi atensi.
Baca SelengkapnyaAmnesty International mengecam keras keputusan ini, menyebutnya sebagai pelanggaran HAM.
Baca SelengkapnyaJasad pria asal Tepi Barat ini dipenuhi tanda bekas penyiksaan.
Baca SelengkapnyaMajelis Ulama Indonesia (MUI) tegaskan menolak aturan pelarangan hijab bagi anggota Paskibraka putri nasional usai BPIP terbitkan aturan terbaru.
Baca SelengkapnyaPPI mengatakan terdapat 18 dari 76 anggota Paskibra 2024 harus melepaskan hijabnya
Baca SelengkapnyaCholil mengatakan, pelarangan pemakaian jilbab bagi anggota Paskibraka justru malah melanggar aturan konstitusi dan Pancasila.
Baca SelengkapnyaRazia dilakukan sebagai upaya penegakan syariat Islam di Aceh. Sebanyak 20 orang laki-laki bercelana pendek dan 7 perempuan berbaju ketat diamankan.
Baca SelengkapnyaAS menyatakan siap pasang badan untuk Israel jika Iran membalas.
Baca SelengkapnyaNarges Mohammadi saat ini sedang dipenjara oleh rezim karena aktivismenya.
Baca SelengkapnyaPemerintah Prancis akan melarang pakaian abaya yang dikenakan perempuan muslim di sekolah.
Baca Selengkapnya