Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

AS membujuk ASEAN jadi sekutu dalam isu Laut China Selatan

AS membujuk ASEAN jadi sekutu dalam isu Laut China Selatan Presiden Jokowi disambut Presiden Barack Obama saat hadiri KTT ASEAN-AS. ©REUTERS/Kevin Lamarque

Merdeka.com - Pemerintah Amerika Serikat menyarankan ASEAN bersikap lebih tegas terkait sengketa wilayah di Laut China Selatan. Presiden Barack Hussein Obama menjamin militer negaranya siap mendukung negara-negara Asia Tenggara menegakkan kedaulatan dan kebebasan berlayar di perairan yang kerap diklaim oleh Republik Rakyat China itu.

Pidato Obama ini disampaikan di sela-sela pembukaan KTT AS-ASEAN di Sunnylands, California, tadi malam. "Dalam KTT ini, kita dapat meningkatkan visi kerja sama kedua kawasan dalam rangka menegakkan norma, kebebasan berlayar, serta mengedepankan solusi hukum yang damai untuk menyelesaikan sengketa wilayah," kata Obama seperti dilaporkan Channel News Asia, Selasa (16/2).

Obama tidak langsung menyebut China atau Laut China Selatan. Namun dia secara tegas menyatakan AS merupakan sekutu yang bisa dipercaya serta akan mempriotaskan kerja sama militer seperti selama ini telah dijalin dengan Filipina dan Malaysia.

"Kami dengan sengaja meningkatkan kerja sama keamanan maritim dengan sekutu kami di kawasan, untuk menjaga jalur perdagangan internasional yang sah," ujarnya.

Obama sekaligus menegaskan pada pemimpin ASEAN yang hadir, bahwa fokus pemerintahannya sekarang adalah mengembangkan hubungan yang erat dengan negara-negara Asia Pasifik. Pernyataan presiden negeri adi daya itu mengonfirmasi analisis para pengamat yang sejak awal menduga KTT ini adalah upaya AS mengurangi pengaruh China yang dominan di Asia Tenggara.

"Amerika Serikat sekarang akan memainkan peran jangka panjang di Asia Pasifik," kata Obama.

Selama dua tahun terakhir, Obama telah mengunjungi tujuh dari 10 negara anggota ASEAN. Dalam waktu yang sama, militer AS mengirim beberapa kali kapal perang ke Kepulauan Spratly, yang diperebutkan oleh China, Filipina, serta Vietnam.

Salah satu manuver AS yang nyaris memicu insiden adalah kehadiran Menteri Pertahan Ash Carter di atas Kapal Induk USS Theodore Roosevelt di Laut China Selatan pada November 2015. Beijing menuding tindakan Washington sebagai provokasi terang-terangan terhadap kedaulatan mereka di perairan kaya sumber daya alam itu.

Kapal perang AS juga sempat dibuntuti kapal militer China beberapa pekan sebelumnya karena mendekati pulau-pulau buatan milik China di Spratly. AS berkukuh tindakan mereka tidak menyalahi aturan apapun, sebab Laut China Selatan adalah zona bebas berlayar.

(mdk/ard)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Tekankan soal 'Trust' saat pertemuan dengan China, Begini Respon PM Li Qiang
Jokowi Tekankan soal 'Trust' saat pertemuan dengan China, Begini Respon PM Li Qiang

Hal tersebut diungkapkan Jokowi dalam pertemuan ASEAN-China Summit yang dihadiri Perdana Menteri China, PM Li Qiang.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ajak AS Jaga Kekuatan Positif Demi Perdamaian Kawasan Indo-Pasifik
Jokowi Ajak AS Jaga Kekuatan Positif Demi Perdamaian Kawasan Indo-Pasifik

Pernyataan itu muncul di tengah persaingan dua kekuatan besar dunia AS dan China, untuk berebut pengaruh di Indo-Pasifik.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pernyataan Jokowi Depan PM China Bicara Cuan & Saling Percaya di KTT ASEAN
VIDEO: Pernyataan Jokowi Depan PM China Bicara Cuan & Saling Percaya di KTT ASEAN

Pertemuan tersebut membahas isu penting. Salah satunya kerja sama antar-negara.

Baca Selengkapnya
China Geram, Amerika Serikat Beri Dana Bantuan Militer Rp8,1 Triliun ke Filipina
China Geram, Amerika Serikat Beri Dana Bantuan Militer Rp8,1 Triliun ke Filipina

Aksi Manila ini sering memicu konflik terbuka dengan penjaga pantai China.

Baca Selengkapnya
Ke Filipina, Jokowi Bertemu Presiden Marcos Bahas Konflik Laut China Selatan
Ke Filipina, Jokowi Bertemu Presiden Marcos Bahas Konflik Laut China Selatan

Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Filipina.

Baca Selengkapnya
Survei ISDS dan Litbang Kompas: Publik Anggap China Ancaman Bagi Asean di Laut China Selatan
Survei ISDS dan Litbang Kompas: Publik Anggap China Ancaman Bagi Asean di Laut China Selatan

Responden mengharapkan bentuk kerja sama dengan negara Asean sebanyak 47,0 persen untuk membuat aliansi Pertahanan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ibaratkan ASEAN Kapal di Samudra: Jangan Menghancurkan Tapi Berlayar untuk Saling Menguntungkan
Jokowi Ibaratkan ASEAN Kapal di Samudra: Jangan Menghancurkan Tapi Berlayar untuk Saling Menguntungkan

ASEAN sepakat bekerja sama dengan siapapun demi perdamaian dan kemakmuran.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bicara di Depan Wapres AS: Asia Tenggara akan Jadi Urat Nadi Perdagangan Internasional
Jokowi Bicara di Depan Wapres AS: Asia Tenggara akan Jadi Urat Nadi Perdagangan Internasional

Jokowi mengajak Amerika ikut menciptakan Indo Pasifik yang damai dan stabil, melalui kerja sama konkret yang inklusif.

Baca Selengkapnya
Jokowi: ASEAN dan Australia Mitra yang Saling Menguntungkan
Jokowi: ASEAN dan Australia Mitra yang Saling Menguntungkan

Jokowi menyebut, bagi ASEAN Australia bukan hanya sekadar tetangga, melainkan mitra komprehensif strategis.

Baca Selengkapnya
Jokowi: ASEAN Sepakat Tak jadi Proxy Kekuatan Manapun
Jokowi: ASEAN Sepakat Tak jadi Proxy Kekuatan Manapun

Jokowi mengatakan ASEAN akan menjalin kerja sama dengan siapapun bagi perdamaian dan kemakmuran di kawasan.

Baca Selengkapnya
Jokowi: ASEAN Tidak Imun dari Rivalitas Geopolitik yang Tajam
Jokowi: ASEAN Tidak Imun dari Rivalitas Geopolitik yang Tajam

Menurut Jokowi, ASEAN merupakan pasar yang potensial dengan peluang investasi yang menjanjikan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ingin Pemimpin Negara ASEAN Lebih Kerja Keras dan Gesit Hadapi Tantangan Global
Jokowi Ingin Pemimpin Negara ASEAN Lebih Kerja Keras dan Gesit Hadapi Tantangan Global

Presiden Jokowi membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN.

Baca Selengkapnya