Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

AS Peringatkan Aplikasi Zoom Rentan Digunakan Sebagai Alat Mata-Mata Asing

AS Peringatkan Aplikasi Zoom Rentan Digunakan Sebagai Alat Mata-Mata Asing Mengenal Zoom Meetings Basic, Aplikasi Video Conference untuk Meeting Selama WFH. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Aplikasi video konferensi Zoom, menjadi populer saat ini di tengah kebijakan kerja dari rumah karena pandemi virus corona, bisa rentan terhadap intrusi layanan mata-mata pemerintah asing, termasuk China, menurut analisis intelijen federal yang diperoleh ABC News. Analisis ini mendesak berbagai organisasi atau lembaga pemerintah untuk mempertimbangkan risiko dengan cermat jika mereka harus terus bekerja dengan sistem tersebut.

Laporan tersebut diterbitkan atas kerjasama Misi Siber Departemen Keamanan Dalam Negeri dan pusat-pusat Misi Kontraintelijen, dan didistribusikan untuk biro-biro pemerintah dan lembaga penegak hukum di seluruh negeri.

Laporan ini muncul kurang dari sebulan setelah kantor FBI Boston memperingatkan peretas bisa membajak atau mengacaukan video konferensi atau disebut “Zoom-bombing.”

Orang lain juga bertanya?

Peretas “kemungkinan akan mengidentifikasi atau menggunakan kerentanan yang ada di Zoom untuk mengkompromikan perangkat dan akun pengguna untuk eksploitasi lebih lanjut dari jaringan perusahaan,” kata pemberitahuan itu, dilansir dari ABC News, Rabu (29/4).

Bahkan perbaikan keamanan tidak menghilangkan kekhawatiran, kata para analis, karena "proses perbaikan dirusak oleh ... aktor yang sering memanfaatkan penundaan dan mengembangkan eksploitasi berdasarkan kerentanan dan hasil perbaikan yang tersedia."

Juru bicara Zoom kepada ABC News membantah analisis intelijen. Dia mengatakan pernyataan itu sebagai misinfomasi. Menurutnya penulis dalam laporan itu juga memiliki tingkat kepercayaan rendah terhadap laporan mereka.

"Kami kecewa penulis tidak terlibat dengan Zoom untuk memverifikasi keakuratan klaim ini dan memahami fakta sebenarnya tentang Zoom," jelasnya.

Mengenai masalah keamanan yang dilaporkan sebelumnya, perusahaan ini mengatakan, "Kami secara aktif dan cepat menangani masalah keamanan tertentu ketika hal itu dimunculkan selama beberapa pekan terakhir."

Para pakar intelijen Departemen Keamanan Dalam Negeri mencatat popularitas Zoom meroket dengan meningkatnya basis pengguna harian aplikasi itu, menurut statistik perusahaan, dari 10 juta per hari menjadi 200 juta sejak Desember. Sementara dalam enam pekan terakhir, perintah agar warga tetap di rumah telah memaksa sistem pembelajaran, operasi pemerintah dan bisnis untuk bermigrasi dari ruang fisik ke internet.

"Organisasi apa pun yang saat ini menggunakan - atau mempertimbangkan untuk menggunakan - Zoom harus mengevaluasi risiko penggunaannya," pesan pemberitahuan intelijen.

Di antara kekhawatiran yang dikemukakan analis adalah risiko yang ditimbulkan oleh beberapa pekerjaan pengembangan untuk Zoom yang dilakukan di China. Karena aturan ketat intelijen dan kekayaan intelektual China, "Akses China ke server Zoom menjadikan Beijing diposisikan secara unik untuk menargetkan pengguna sektor publik dan swasta AS," menurut dokumen itu.

"Posisi unik China tidak mencegah negara-bangsa lain menggunakan kerentanan Zoom untuk mencapai tujuannya."

Peretas dapat menggunakan sistem Zoom untuk menyebarkan malware yang kemudian dapat membuat sistem komputer pihak ketiga rentan terhadap pelanggaran keamanan.

Juru bicara Zoom mengatakan pihaknya "memiliki perlindungan berlapis, perlindungan keamanan siber yang kuat, dan kontrol internal untuk mencegah akses ilegal ke data" dan bahwa "pengembang di China tidak memiliki akses ke lingkungan produksi Zoom, daya atau akses untuk membuat perubahan substantif ke platform kami atau sarana untuk mengakses konten rapat apa pun. "

Juru bicara ini mengatakan sistem Zoom "dirancang untuk mempertahankan geo-fencing di sekitar China memastikan bahwa pengguna di luar China tidak memiliki data pertemuan mereka dialihkan melalui server di China." Selain itu, pelanggan Zoom berbayar "sekarang dapat menyesuaikan lebih lanjut wilayah pusat data mana yang dapat digunakan akun mereka untuk traffic rapat real-time," yang memungkinkan mereka untuk "memilih masuk atau keluar dari lokasi pusat data tertentu," kata juru bicara tersebut.

Selain penggunaan pusat data cloud secara global, Zoom memiliki 17 pusat data "di seluruh dunia," tetapi hanya satu yang ada di China. "Semua kode sumber Zoom disimpan dan dialihkan di Amerika Serikat," ujarnya.

John Cohen, mantan penjabat wakil menteri Departemen Keamanan Dalam Negeri yang biasa mengawasi operasi intelijen departemen itu, mengatakan secara umum, “China, Rusia dan negara-negara yang bermusuhan lainnya memandang virus corona sebagai peluang untuk memperluas upaya pengumpulan intelijen mereka dan mereka secara aktif menargetkan komunikasi pribadi dari mereka yang berada di pemerintahan, sektor swasta, akademisi dan lainnya, yang semakin beralih ke komunikasi online."

"Percakapan pribadi menggunakan komunikasi online dan aplikasi konferensi video rentan disadap oleh penjahat dan agen intelijen asing," kata Cohen, kontributor ABC News saat ini.

"Mengamankan platform ini harus menjadi prioritas terutama karena mereka digunakan lebih sering selama krisis kesehatan masyarakat saat ini."

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rusia Baru Luncurkan Satelit, AS sebut Dunia dalam Bahaya
Rusia Baru Luncurkan Satelit, AS sebut Dunia dalam Bahaya

Amerika Serikat (AS) menuding satelit yang baru diluncurkan Rusia berbahaya. Begini alasannya.

Baca Selengkapnya
3 Hal Ini yang Dikhawatirkan AS soal Bahaya Tiktok, Salah Satunya Bisa Cuci Otak
3 Hal Ini yang Dikhawatirkan AS soal Bahaya Tiktok, Salah Satunya Bisa Cuci Otak

Berikut bahaya TikTok menurut pemerintah AS jika benar-benar tidak ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya
Negara-negara Ini Jadi Sasaran Empuk Disikat Hacker
Negara-negara Ini Jadi Sasaran Empuk Disikat Hacker

Berikut daftar negara-negara yang kerap diserang hacker.

Baca Selengkapnya
FBI Peringatkan Perusahaan Antariksa AS Waspada dengan China dan Rusia
FBI Peringatkan Perusahaan Antariksa AS Waspada dengan China dan Rusia

Tudingan ini cukup serius karena FBI menilai dua negara itu ingin mencuri data-data rahasia AS.

Baca Selengkapnya
Hati-hati Kamera HP Bisa Rekam Aktivitas Penggunanya, Ini Dampaknya Jika Jadi Target
Hati-hati Kamera HP Bisa Rekam Aktivitas Penggunanya, Ini Dampaknya Jika Jadi Target

Mudah bagi hacker meretas kamera ponsel atau laptop dan merekam aktivitas penggunanya secara diam-diam.

Baca Selengkapnya
PBNU Ingatkan Masyarakat Waspadai Kelompok Teror Lakukan Propaganda Gunakan AI
PBNU Ingatkan Masyarakat Waspadai Kelompok Teror Lakukan Propaganda Gunakan AI

Menyiapkan diri, bangsa, dan negara memanfaatkan AI dan menanggulangi dampak buruknya bukan lagi suatu pilihan, namun menjadi keharusan.

Baca Selengkapnya
Dampak Parah Gangguan IT Software CrowdStrike: 3.000 Penerbangan di Amerika Serikat Dibatalkan, 11.000 Penerbangan Ditunda
Dampak Parah Gangguan IT Software CrowdStrike: 3.000 Penerbangan di Amerika Serikat Dibatalkan, 11.000 Penerbangan Ditunda

Dampak Parah Gangguan IT Software CrowdStrike: 3.000 Penerbangan di Amerika Serikat Dibatalkan, 11.000 Penerbangan Ditunda

Baca Selengkapnya
China Peringatkan Warganya Hati-Hati Terhadap Pria Tampan dan Perempuan Cantik, Alasannya Bisa Membahayakan Negara
China Peringatkan Warganya Hati-Hati Terhadap Pria Tampan dan Perempuan Cantik, Alasannya Bisa Membahayakan Negara

Pemerintah China memperingatkan warganya, terutama kaum muda, agar berhati-hati dengan lelaki tampan dan permepuan cantik.

Baca Selengkapnya
3 Serangan Siber Ini Paling Disukai Hacker
3 Serangan Siber Ini Paling Disukai Hacker

Laporan Microsoft ini menyoroti tiga perubahan signifikan dalam karakteristik ancaman dan serangan siber yang terjadi di berbagai negara.

Baca Selengkapnya
Pilpres Amerika Diwarnai Ancaman Bom di TPS, FBI Ungkap Lokasi Pelaku di Negara Kuat
Pilpres Amerika Diwarnai Ancaman Bom di TPS, FBI Ungkap Lokasi Pelaku di Negara Kuat

"Sejauh ini tidak ada ancaman yang dianggap kredibel," kata FBI, Rabu (6/11).

Baca Selengkapnya
Tahun Pemilu Disebut Paling Disukai Hacker, Ini Buktinya
Tahun Pemilu Disebut Paling Disukai Hacker, Ini Buktinya

Berikut fakta mengenai jelang tahun pemilu yang disukai hacker.

Baca Selengkapnya
Perhatian Pengguna Apple, Segera Update Software Sekarang Ada Celah Keamanan Berbahaya
Perhatian Pengguna Apple, Segera Update Software Sekarang Ada Celah Keamanan Berbahaya

Apple baru saja mengeluarkan Rapid Security Response. Artinya pengguna harus update software.

Baca Selengkapnya