AS Peringatkan Aplikasi Zoom Rentan Digunakan Sebagai Alat Mata-Mata Asing
Merdeka.com - Aplikasi video konferensi Zoom, menjadi populer saat ini di tengah kebijakan kerja dari rumah karena pandemi virus corona, bisa rentan terhadap intrusi layanan mata-mata pemerintah asing, termasuk China, menurut analisis intelijen federal yang diperoleh ABC News. Analisis ini mendesak berbagai organisasi atau lembaga pemerintah untuk mempertimbangkan risiko dengan cermat jika mereka harus terus bekerja dengan sistem tersebut.
Laporan tersebut diterbitkan atas kerjasama Misi Siber Departemen Keamanan Dalam Negeri dan pusat-pusat Misi Kontraintelijen, dan didistribusikan untuk biro-biro pemerintah dan lembaga penegak hukum di seluruh negeri.
Laporan ini muncul kurang dari sebulan setelah kantor FBI Boston memperingatkan peretas bisa membajak atau mengacaukan video konferensi atau disebut “Zoom-bombing.”
-
Kapan Observatorium di AS diserang hacker? Laboratorium Penelitian Astronomi Inframerah Optik Nasional (NOIRLab NFS), Amerika Serikat (AS), mendeteksi adanya serangan siber pada sistem komputernya pada pagi hari tanggal 1 Agustus 2023.
-
Apa yang dilakukan FBI? Dalam pernyataan bersama, FBI dan Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (Cybersecurity and Infrastructure Security Agency/CISA) mengungkapkan bahwa mereka tengah menyelidiki akses ilegal ke infrastruktur telekomunikasi komersial yang dilakukan oleh pelaku yang berhubungan dengan Republik Rakyat China (hacker China).
-
Kenapa Observatorium di AS diserang hacker? Setelah serangan siber terjadi pada kedua teleskop tercanggih ini, Pusat Keamanan Nasional AS memperingat agar memperkuat dan memperluas keamanan siber agar tidak merugikan keamanan nasional yang dapat berdampak pada ekonomi AS.
-
Bagaimana cara hacker mengutak-atik pelaporan? Daripada mencoba mengubah jumlah suara yang sebenarnya, peretas juga dapat menargetkan mereka yang melaporkan total suara pada malam pemilu—dengan mencoba memanipulasi hasil di situs web Menteri Luar Negeri. Serangan semacam itu, jika dilakukan secara halus, dapat melemahkan kepercayaan terhadap hasil akhir.
-
Kapan serangan siber meningkat? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia. Dilansir dari Jurist, Senin (11/12), laporan tersebut menyatakan bahwa proporsi pemilu yang menjadi sasaran serangan siber ini telah meningkat, dari 10 persen pada tahun 2015 menjadi 26 persen pada tahun 2022.
-
Dimana lokasi observatorium yang diserang hacker? Dua observatorium astronomi tercanggih di dunia, Teleskop Gemini Utara di Hawaii dan Teleskop Gemini Selatan di Chili, terpaksa menghentikan operasinya karena terkena serangan siber yang menyebabkan tertundanya pekerjaan serta mematikan teleskop kecil lainnya.
Peretas “kemungkinan akan mengidentifikasi atau menggunakan kerentanan yang ada di Zoom untuk mengkompromikan perangkat dan akun pengguna untuk eksploitasi lebih lanjut dari jaringan perusahaan,” kata pemberitahuan itu, dilansir dari ABC News, Rabu (29/4).
Bahkan perbaikan keamanan tidak menghilangkan kekhawatiran, kata para analis, karena "proses perbaikan dirusak oleh ... aktor yang sering memanfaatkan penundaan dan mengembangkan eksploitasi berdasarkan kerentanan dan hasil perbaikan yang tersedia."
Juru bicara Zoom kepada ABC News membantah analisis intelijen. Dia mengatakan pernyataan itu sebagai misinfomasi. Menurutnya penulis dalam laporan itu juga memiliki tingkat kepercayaan rendah terhadap laporan mereka.
"Kami kecewa penulis tidak terlibat dengan Zoom untuk memverifikasi keakuratan klaim ini dan memahami fakta sebenarnya tentang Zoom," jelasnya.
Mengenai masalah keamanan yang dilaporkan sebelumnya, perusahaan ini mengatakan, "Kami secara aktif dan cepat menangani masalah keamanan tertentu ketika hal itu dimunculkan selama beberapa pekan terakhir."
Para pakar intelijen Departemen Keamanan Dalam Negeri mencatat popularitas Zoom meroket dengan meningkatnya basis pengguna harian aplikasi itu, menurut statistik perusahaan, dari 10 juta per hari menjadi 200 juta sejak Desember. Sementara dalam enam pekan terakhir, perintah agar warga tetap di rumah telah memaksa sistem pembelajaran, operasi pemerintah dan bisnis untuk bermigrasi dari ruang fisik ke internet.
"Organisasi apa pun yang saat ini menggunakan - atau mempertimbangkan untuk menggunakan - Zoom harus mengevaluasi risiko penggunaannya," pesan pemberitahuan intelijen.
Di antara kekhawatiran yang dikemukakan analis adalah risiko yang ditimbulkan oleh beberapa pekerjaan pengembangan untuk Zoom yang dilakukan di China. Karena aturan ketat intelijen dan kekayaan intelektual China, "Akses China ke server Zoom menjadikan Beijing diposisikan secara unik untuk menargetkan pengguna sektor publik dan swasta AS," menurut dokumen itu.
"Posisi unik China tidak mencegah negara-bangsa lain menggunakan kerentanan Zoom untuk mencapai tujuannya."
Peretas dapat menggunakan sistem Zoom untuk menyebarkan malware yang kemudian dapat membuat sistem komputer pihak ketiga rentan terhadap pelanggaran keamanan.
Juru bicara Zoom mengatakan pihaknya "memiliki perlindungan berlapis, perlindungan keamanan siber yang kuat, dan kontrol internal untuk mencegah akses ilegal ke data" dan bahwa "pengembang di China tidak memiliki akses ke lingkungan produksi Zoom, daya atau akses untuk membuat perubahan substantif ke platform kami atau sarana untuk mengakses konten rapat apa pun. "
Juru bicara ini mengatakan sistem Zoom "dirancang untuk mempertahankan geo-fencing di sekitar China memastikan bahwa pengguna di luar China tidak memiliki data pertemuan mereka dialihkan melalui server di China." Selain itu, pelanggan Zoom berbayar "sekarang dapat menyesuaikan lebih lanjut wilayah pusat data mana yang dapat digunakan akun mereka untuk traffic rapat real-time," yang memungkinkan mereka untuk "memilih masuk atau keluar dari lokasi pusat data tertentu," kata juru bicara tersebut.
Selain penggunaan pusat data cloud secara global, Zoom memiliki 17 pusat data "di seluruh dunia," tetapi hanya satu yang ada di China. "Semua kode sumber Zoom disimpan dan dialihkan di Amerika Serikat," ujarnya.
John Cohen, mantan penjabat wakil menteri Departemen Keamanan Dalam Negeri yang biasa mengawasi operasi intelijen departemen itu, mengatakan secara umum, “China, Rusia dan negara-negara yang bermusuhan lainnya memandang virus corona sebagai peluang untuk memperluas upaya pengumpulan intelijen mereka dan mereka secara aktif menargetkan komunikasi pribadi dari mereka yang berada di pemerintahan, sektor swasta, akademisi dan lainnya, yang semakin beralih ke komunikasi online."
"Percakapan pribadi menggunakan komunikasi online dan aplikasi konferensi video rentan disadap oleh penjahat dan agen intelijen asing," kata Cohen, kontributor ABC News saat ini.
"Mengamankan platform ini harus menjadi prioritas terutama karena mereka digunakan lebih sering selama krisis kesehatan masyarakat saat ini."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Amerika Serikat (AS) menuding satelit yang baru diluncurkan Rusia berbahaya. Begini alasannya.
Baca SelengkapnyaBerikut bahaya TikTok menurut pemerintah AS jika benar-benar tidak ditindaklanjuti.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar negara-negara yang kerap diserang hacker.
Baca SelengkapnyaTudingan ini cukup serius karena FBI menilai dua negara itu ingin mencuri data-data rahasia AS.
Baca SelengkapnyaMudah bagi hacker meretas kamera ponsel atau laptop dan merekam aktivitas penggunanya secara diam-diam.
Baca SelengkapnyaMenyiapkan diri, bangsa, dan negara memanfaatkan AI dan menanggulangi dampak buruknya bukan lagi suatu pilihan, namun menjadi keharusan.
Baca SelengkapnyaDampak Parah Gangguan IT Software CrowdStrike: 3.000 Penerbangan di Amerika Serikat Dibatalkan, 11.000 Penerbangan Ditunda
Baca SelengkapnyaPemerintah China memperingatkan warganya, terutama kaum muda, agar berhati-hati dengan lelaki tampan dan permepuan cantik.
Baca SelengkapnyaLaporan Microsoft ini menyoroti tiga perubahan signifikan dalam karakteristik ancaman dan serangan siber yang terjadi di berbagai negara.
Baca Selengkapnya"Sejauh ini tidak ada ancaman yang dianggap kredibel," kata FBI, Rabu (6/11).
Baca SelengkapnyaBerikut fakta mengenai jelang tahun pemilu yang disukai hacker.
Baca SelengkapnyaApple baru saja mengeluarkan Rapid Security Response. Artinya pengguna harus update software.
Baca Selengkapnya