AS Selidiki Kemungkinan Vaksin Moderna Terkait Risiko Peradangan Jantung
Merdeka.com - Pejabat kesehatan Amerika Serikat sedang menyelidiki laporan bahwa vaksin COVID-19 Moderna kemungkinan terkait dengan risiko yang lebih tinggi kondisi jantung langka pada orang dewasa muda dari yang diperkirakan sebelumnya.
Washington Post melansir soal Moderna pada Kamis malam (19/8) mengutip orang yang mengetahui tinjauan tersebut.
Laporan yang mengutip salah satu sumber mengatakan terlalu dini bagi regulator obat untuk mengambil kesimpulan, dan bahwa perlu dilakukan usaha ekstra sebelum membuat rekomendasi.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
-
Kapan waktu terbaik untuk melakukan imunisasi susulan? Dokter akan menilai waktu yang paling tepat untuk memberikan vaksin selanjutnya tanpa mengurangi efektivitasnya.
-
Siapa yang beri saran itu? Laporan terbaru dari Tiongkok, salah satu pasar terbesar Apple, menyoroti kekhawatiran yang diajukan oleh beberapa toko resmi Apple.
-
Kenapa Zaskia menyarankan vaksin pneumonia? Zaskia mengungkapkan momen tersebut sebagai pengalaman yang sangat menakutkan dalam hidupnya, sehingga ia mengimbau semua orang untuk segera memberikan vaksin pneumonia kepada anak-anak.
-
Bagaimana cara orang tua melanjutkan imunisasi anak yang terlambat? Orang tua tetap bisa melanjutkan imunisasi anak dengan langkah-langkah yang tepat sesuai panduan dokter. Dengan demikian, menjaga kesehatan anak tetap menjadi prioritas utama, dan imunisasi adalah salah satu cara efektif untuk mencapainya.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
Regulator kesehatan pada Juni lalu menambahkan satu peringatan pada literatur yang menyertai vaksin mRNA buatan Moderna dan Pfizer untuk menandai risiko langka peradangan jantung yang lebih terlihat pada pria muda. Demikian dilansir Antara mengutip Reuters, Jumat (20/8).
Namun menurutnya, manfaat vaksin dalam mencegah COVID-19 masih lebih besar ketimbang risikonya.
Kemungkinan terjadi peristiwa miokarditis 2,5 lebih tinggi pada penerima vaksin Moderna dibanding dengan vaksin Pfizer, tulis Washington Post mengutip sumber.
Penyelidikan yang berfokus pada data Kanada menunjukkan bahwa risiko miokarditis khususnya mungkin lebih tinggi bagi kaum pria di bawah usia 30 atau lebih, menurut laporan itu.
Moderna dan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) tidak langsung menanggapi permintaan Reuters untuk dimintai komentar.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaKemendag juga menekankan pentingnya penelitian yang solid dalam mengimplementasikan aturan tersebut di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKebijakan kemasan polos ini juga dinilai dapat menciptakan kekhawatiran akan inkonsistensi dalam pandangan Indonesia.
Baca Selengkapnya