Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

AS Tahan Ratusan Anak Migran di Hotel Saat Berkobarnya Pandemi Covid-19

AS Tahan Ratusan Anak Migran di Hotel Saat Berkobarnya Pandemi Covid-19 aksi demo kebijakan anti-imigran Donald Trump. ©AFP/OMAR MARTINEZ

Merdeka.com - Sebagai sistem rahasia baru yang mana menempatkan anak-anak dalam bahaya, kini ratusan anak migran telah ditahan serta dijaga di hotel oleh kontraktor pemerintah dalam beberapa bulan terakhir. Pemerintah AS kini dituduh telah menggunakan pandemi sebagai sistem imigrasi bayangan yang melanggar hukum.

Dikutip dari CNN, Jumat (4/9) sebanyak 570 anak di bawah umur tanpa pendamping dan lebih dari 80 anak yang berpergian dengan anggota keluarga telah ditahan di hotel, sejak para pejabat menerapkan UU Kesehatan masyarakat guna membatasi imigrasi pada Maret.

Kelompok imigran dan hak-hak sipil menuduh pemerintah AS menciptakan pandemi untuk menciptakan sistem imigrasi yang melanggar hukum, dengan pihak berwenang menolak perlindungan anak-anak rentan yang menjadi hak mereka dan segera mengusir mereka keluar dari negara itu.

"Anak-anak ini ditahan di tempat yang pada dasarnya merupakan tempat gelap tanpa akses ke dunia luar, dan bukan hanya tanpa akses ke dunia luar tetapi juga tidak ada akses ke sistem imigrasi,” jelas Karla Marisol Vargas, pengacara senior di Proyek Hak Sipil Texas.

"Seluruh proses ini mengerikan, titik, ini adalah pelanggaran dari setiap perlindungan yang dimiliki anak-anak,” tambahnya.

Proyek Hak Sipil Texas mengatakan tidak ada yang ditahan di dalam hotel yang menelepon mereka, tetapi beberapa orang tua melihat berita tentang protes tersebut dan melaporkan anak-anak mereka yang hilang.

Ini bukan pertama kalinya otoritas imigrasi menahan anak-anak dan keluarga di hotel. Hal tersebut telah menuai kritik dari kelompok advokasi sebelumnya, namun masalah itu menarik perhatian baru dari anggota parlemen dan kelompok hak-hak imigran pada Juli setelah laporan merinci dari The Associated Press dan pemantau independen.

Anak-anak migran yang ditahan tidak diizinkan keluar, mereka terkadang bermain di area kolam tertutup untuk waktu yang singkat serta diawasi. Bahkan mereka kekurangan akses ke pendidikan ataupun terapi atau konseling.

Para Advokat berpendapat, ini melanggar persyaratan untuk penempatan anak yang aman dan pantas dalam perawatan pemerintah. Tidak mendapat akses ke fasilitas tersebut, kondisi hotel kini belum diketahui.

"Berbeda dengan fasilitas berizin yang dipantau secara teratur, perlakuan dan kondisi yang dialami anak-anak di hotel dan penempatan tidak berlisensi lainnya sebagian besar diselimuti kerahasiaan," kata pengacara dalam gugatan pengadilan baru-baru ini.

Reporter Magang: Galya Alezia (mdk/pan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Penyakit Misterius Mirip Influenza Melonjak di China: RS Penuh, Banyak Anak Terinfeksi
FOTO: Penyakit Misterius Mirip Influenza Melonjak di China: RS Penuh, Banyak Anak Terinfeksi

Lonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Sandiaga Khawatir Pengungsi Rohingya Bagian TPPO dan Ganggu Pariwisata Aceh
Sandiaga Khawatir Pengungsi Rohingya Bagian TPPO dan Ganggu Pariwisata Aceh

Dia akan berkunjung ke Aceh untuk melihat langsung kondisi pariwisata.

Baca Selengkapnya
Penampungan Pekerja Migran Ilegal Dibongkar Polisi di Dekat Bandara Soekarno-Hatta, Begini Kronologinya
Penampungan Pekerja Migran Ilegal Dibongkar Polisi di Dekat Bandara Soekarno-Hatta, Begini Kronologinya

AWS berperan sebagai pemilik penampungan dan juga penyalur pekerja migran Indonesia secara ilegal atau non prosedural.

Baca Selengkapnya
Mahfud Endus Mafia Sengaja Selundupkan Etnis Rohingnya karena Manfaatkan Kebaikan Warga Indonesia
Mahfud Endus Mafia Sengaja Selundupkan Etnis Rohingnya karena Manfaatkan Kebaikan Warga Indonesia

Mahfud mengatakan jumlah pengungsi etnis Rohingya terus bertambah karena adanya jaringan mafia tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Baca Selengkapnya
Pengungsi Bangun Tenda Depan Kantor UNHCR Ditertibkan, Kini Ditampung di Ditjen Imigrasi
Pengungsi Bangun Tenda Depan Kantor UNHCR Ditertibkan, Kini Ditampung di Ditjen Imigrasi

"Menampung mereka di rumah detensi yang ada di Direktorat Jenderal imigrasi," kata Camat Setiabudi Iswahyudi

Baca Selengkapnya
Modus Pemberian Kerja di Luar Negeri, 2.238 Orang Terindikasi Perdagangan Orang
Modus Pemberian Kerja di Luar Negeri, 2.238 Orang Terindikasi Perdagangan Orang

Ribuan orang tersebut, terpengaruh iming-iming pemberian kerja di luar negeri secara ilegal atau non prosedural.

Baca Selengkapnya
Aksi Mahasiswa Aceh Usir Paksa Pengungsi Rohingya dari Tempat Penampungan Sementara
Aksi Mahasiswa Aceh Usir Paksa Pengungsi Rohingya dari Tempat Penampungan Sementara

Mahasiswa memaksa pengungsi naik ke truk yang telah disediakan. Semua barang milik pengungsi ikut diangkut

Baca Selengkapnya
Mahfud: Pengungsi Rohingya Ditampung Sementara, Karena Itu Menjadi Beban
Mahfud: Pengungsi Rohingya Ditampung Sementara, Karena Itu Menjadi Beban

Permasalahan etnis Rohingnya memilki persoalan dari perdagangan manusia hingga diplomasi.

Baca Selengkapnya
Puluhan Calon Pekerja Migran Ilegal Batal Berangkat, LBH Ansor Nilai Butuh Perlindungan Secara Komprehensif
Puluhan Calon Pekerja Migran Ilegal Batal Berangkat, LBH Ansor Nilai Butuh Perlindungan Secara Komprehensif

Para calon pekerja migran tersebut sedianya akan diberangkatkan ke negara-negara Timur Tengah, Kamboja, Thailand, dan China.

Baca Selengkapnya
Mulai Ramai Wisatawan Asing, Tim Pora Langkat Tingkatkan Pengawasan
Mulai Ramai Wisatawan Asing, Tim Pora Langkat Tingkatkan Pengawasan

Tim Pengawasan Orang Asing (Tim Pora) Kabupaten Langkat meningkatkan pengawasan terhadap wisatawan mancanegara (Wisman) di Langkat.

Baca Selengkapnya
Pengungsi Rohingya dan Penolakan Warga Aceh
Pengungsi Rohingya dan Penolakan Warga Aceh

Pengungsi Rohingya kini mendapat penolakan dari warga Aceh. Pemerintah diminta bertindak tegas.

Baca Selengkapnya
Kabar Terbaru Belasan Pencari Suaka di Setiabudi Jakarta Selatan, Ada dari Sudan hingga Yaman
Kabar Terbaru Belasan Pencari Suaka di Setiabudi Jakarta Selatan, Ada dari Sudan hingga Yaman

Pencari suaka itu dibawa ke gedung Direktorat Jenderal Imigrasi untuk didata.

Baca Selengkapnya