Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Asal Usul Nama Omicron, Varian Baru Covid-19 yang Terdeteksi di Afrika Selatan

Asal Usul Nama Omicron, Varian Baru Covid-19 yang Terdeteksi di Afrika Selatan Ilustrasi Virus Corona. ©2020 Merdeka.com/ cdc

Merdeka.com - Pasar saham anjlok pada Jumat, harapan dapat menjinakkan virus corona meredup, dan istilah baru menambah kosakata pandemi: Omicron.

Varian Covid-19 yang muncul di Afrika Selatan itu dinamai berdasarkan huruf ke-15 alfabet Yunani.

Sistem penamaan, yang diumumkan WHO pada Mei, membuat komunikasi publik soal berbagai varian virus menjadi lebih mudah dan mengurangi keragu-raguan, menurut badan PBB tersebut dan para ahli.

Contohnya, varian yang muncul di India tidak dikenal secara populer sebagai B.1.617.2. Tapi lebih dikenal sebagai Delta, huruf keempat dalam huruf Yunani.

Sekarang ada tujuh "variant of interest" (varian yang menjadi perhatian) atau "variant of concern" (varian yang mengkhawatirkan) dan setiap varian dinamai berdasarkan huruf Yunani, menurut halaman penelusuran WHO.

Beberapa varian lainnya dengan huruf Yunani tidak sampai pada tingkat klasifikasi tersebut (variant of concern atau variant of interest), dan WHO juga melompati dua huruf sebelum Omicron yaitu "Nu" dan "Xi", memicu spekulasi "Xi" dihindari untuk menghormati Presiden China, Xi Jinping.

Dikutip dari New York Times, Minggu (28/11), juru bicara WHO Tarik Jasarevik menyampaikan pada Sabtu, "Nu" gampang dikecohkan dengan "new", sementara "Xi" tidak digunakan karena "nama terakhir yang umum".

Selain itu, sistem penamaan penyakit juga menghindari hal yang dapat menyinggung kelompok budaya, sosial, nasional, regional, profesional, atau etnis mana pun.

Beberapa varian yang lebih dikenal, seperti Delta, meningkat menjadi varian yang mengkhawatirkan. Varian lainnya dalam kategori itu dinamakan Alpha, Beta, dan Gamma. Varian lain yang muncul, yang dikategorikan varian yang menjadi perhatian dinamai Lambda dan Mu. Huruf Yunani lainnya digunakan untuk varian yang tidak memenuhi ambang batas tersebut tetapi Nu dan Xi adalah satu-satunya yang dilewati.

WHO menggalakkan sistem penamaan yang sederhana dan mudah diakses, tidak seperti nama ilmiah variannya, yang “sulit untuk diucapkan dan diingat, dan rentan terhadap kesalahan pelaporan,” katanya.

Beberapa peneliti setuju.

Angela Rasmussen, seorang ahli virologi di Universitas Saskatchewan, mengatakan dia melakukan banyak wawancara dengan wartawan tahun ini, sebelum sistem penamaan Yunani diumumkan, dan dia menemukan penjelasan yang membingungkan tentang varian B.1.1.7 dan B.1.351. Mereka sekarang dikenal sebagai Alpha, yang muncul di Inggris, dan Beta, yang muncul di Afrika Selatan.

“Itu membuatnya sangat rumit untuk dibicarakan," ujarnya.

“Pada akhirnya orang-orang menyebutnya varian Inggris atau varian Afrika Selatan.”

Itulah alasan besar lainnya mengapa WHO beralih ke ke sistem penamaan Yunani.

Menurut Rasmussen, konvensi penamaan yang lebih lama tidak adil bagi orang-orang di mana virus itu muncul. Badan tersebut menyebut praktik menggambarkan varian berdasarkan tempat mereka terdeteksi sebagai "stigmatisasi dan diskriminatif."

Menurut Rasmussen, praktik penamaan virus untuk wilayah juga secara historis menyesatkan. Ebola, misalnya, dinamai untuk sungai yang sebenarnya jauh dari tempat virus itu muncul.

“Sejak awal pandemi, saya ingat orang-orang berkata: 'Kami menyebutnya flu Spanyol. Mengapa kita tidak menyebutnya sebagai virus corona Wuhan?’” kata Rasmussen.

“Flu Spanyol bukan berasal dari Spanyol. Kami tidak tahu dari mana asalnya, tetapi ada kemungkinan besar itu muncul dari AS.”

WHO mendorong otoritas nasional dan media untuk mengadopsi label baru. Mereka tidak menggantikan nama teknis, yang menyampaikan informasi penting kepada para ilmuwan dan akan terus digunakan dalam penelitian.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura

Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya
Data Kasus Covid-19 di Indonesia Sepekan Terakhir
Data Kasus Covid-19 di Indonesia Sepekan Terakhir

Terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya
Gejala Covid Pirola yang Wajib Dikenali, Varian Baru Corona yang Tengah Berkembang
Gejala Covid Pirola yang Wajib Dikenali, Varian Baru Corona yang Tengah Berkembang

Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Alasan WHO Naikkan Status Mpox Jadi Darurat Kesehatan
Menkes Ungkap Alasan WHO Naikkan Status Mpox Jadi Darurat Kesehatan

WHO menaikkan status Mpox menjadi darurat kesehatan pada 14 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya
Analisis Pakar Penyebab Kasus Pneumonia Misterius Meningkat
Analisis Pakar Penyebab Kasus Pneumonia Misterius Meningkat

Kasus pneumonia misterius baru-baru ini menghebohkan China.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat

Tjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya
Varian Covid Eris Masuk Indonesia: Gejala Pilek, Sakit Tenggorokan hingga Kelelahan
Varian Covid Eris Masuk Indonesia: Gejala Pilek, Sakit Tenggorokan hingga Kelelahan

Mohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Melonjak di Jepang, Pemerintah Diminta Keluarkan Aturan Larangan Berlibur
Kasus Covid-19 Melonjak di Jepang, Pemerintah Diminta Keluarkan Aturan Larangan Berlibur

Kepala sebuah klinik di Tokyo, Ando Sakuro mengatakan bahwa sepuluh orang telah teruji positif setiap hari sejak akhir Juni.

Baca Selengkapnya
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Melonjak, Ini Stategi Kemenkes Cegah Penyebaran
Kasus Covid-19 Melonjak, Ini Stategi Kemenkes Cegah Penyebaran

Kemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.

Baca Selengkapnya