ASEAN berupaya meredam ketegangan terkait Laut China Selatan
Merdeka.com - Sepanjang akhir pekan lalu, para menteri luar negeri anggota ASEAN hadir dalam rapat bersama di Vientiane, Laos. Para Menlu ASEAN secara khusus menyatakan keprihatinan terkait dengan perkembangan di Laut Cina Selatan dan menekankan pentingnya menjaga keamanan, perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, mengatakan sikap untuk meredam ketegangan disetujui oleh semua delegasi. Indonesia berharap negara-negara, termasuk anggota ASEAN, yang terlibat sengketa wilayah di perairan itu agar mengedepankan penyelesaian hukum.
"Isu yang kita minta dikedepankan untuk mengambil dua langkah, yakni melalui positif diplomasi dan menghormati hukum internasional," ujarnya dalam pernyataan tertulis diterima merdeka.com, Senin (29/2).
-
Siapa yang prihatin tentang konflik Laut China Selatan? Para menteri luar negeri di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) pada Sabtu, 30 Desember 2023 menyatakan keprihatinan mereka atas meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan.
-
Apa yang dibahas Menaker dengan Dubes Indonesia untuk Laos? Pertemuan keduanya dalam rangka peluang kerja sama antara Indonesia dan Laos di bidang ketenagakerjaan, khususnya terkait pelatihan dan pemagangan kerja.
-
Mengapa Jokowi meminta ASEAN untuk menjadikan lautan sebagai sea of cooperation? Jokowi meminta ASEAN harus mampu menjadikan lautan sebagai a sea of cooperation, bukan a sea of confrontation.
-
Apa yang dilakukan pemimpin ASEAN di Labuan Bajo? Di kesempatan yang sama, mereka juga tampak asyik bercengkrama begitu kapal lepas sauh. Sambil menikmati minuman segar, Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) yang mengajak mereka 'vakansi', bercerita dan mempromosikan destinasi wisata Labuan Bajo.
-
Siapa yang ikut KTT ASEAN di Labuan Bajo? Presiden Filipina, Ferdinand R. Marcos Jr juga dibuat takjub melihat langsung keindahan Labuan Bajo dari atas kapal pinisi Ayana Lako Di'a.
-
Dimana kapal Pinisi mengantar para pemimpin ASEAN? Kapal Pinisi tidak hanya berhenti di satu tempat. Demi mendapatkan pengalaman yang tidak terlupakan, kapal Pinisi pun berjalan mengitari perairan Labuan Bajo yang berangkat dari Marina Labuan Bajo.
Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi dalam forum di Laos secara terbuka merasa khawatir melihat perkembangan Laut China Selatan. Beberapa bulan terakhir, aktivitas menjurus militerisasi terjadi di perairan tersebut. China menempatkan rudal dan jet tempur. Sebaliknya, Amerika Serikat, dengan dalih mendukung sekutunya seperti Taiwan, Filipina, dan Jepang, beberapa kali mengirim kapal perang.
Oleh sebab itu, RI berharap semua negara dapat menahan diri, karena stabilitas kawasan akan langsung terganggu jika konflik benar-benar muncul di sekitar wilayah sengketa.
"Intinya isu Laut China Selatan merupakan isu utama untuk menjaga stabilitas keamanan di sana. Isu ini penting, tidak hanya untuk ASEAN tapi negara Asia lainnya,' imbuh jubir akrab disapa Tata itu.
Pekan lalu, Presiden Barack Hussein Obama menolak anggapan bahwa negaranya memiliki agenda memiliterisasi kawasan Laut China Selatan, untuk mengambil hati negara-negara ASEAN yang bersengketa wilayah dengan China.
"Kami tidak ingin berandai-andai berperang dengan China. Faktanya pemerintahan saya membangun hubungan sangat baik dengan pemerintah China," kata Obama.
Kementerian Pertahanan AS (Pentagon) beberapa kali mengirim kapal perang ke Laut China Selatan, menurut Obama itu merupakan upaya AS menjamin perairan ini bisa dilewati siapapun, seperti termaktub di hukum internasional.
Selain itu, AS risih melihat China memakai pendekatan klasik menakut-nakuti negara lain untuk mempertahankan klaim di perairan kaya SDA tersebut
"Kami tidak menginginkan ada negara melakukan tindakan sepihak, entah itu China atau negara lain, yang mengganggu kelancaran arus pelayaran barang dan jasa yang sangat penting di perairan itu," imbuhnya.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Perlu kehati-hatian dalam menangani konflik dan menyikapi dinamika situasi yang berkembang," kata Menko Polhukam
Baca SelengkapnyaTema debat berkaitan dengan pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.
Baca SelengkapnyaIrvansyah juga mengusulkan Kota Ranai di Natuna dibuat seperti stasiun atau pangkalan untuk titik kumpul anggota.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Filipina.
Baca SelengkapnyaSigit menegaskan, karena memiliki kedekatan geografis, negara di ASEAN saat ini, sama-sama menghadapi musuh bersama yakni kejahatan lintas negara.
Baca SelengkapnyaKasal menilai Presiden Prabowo berupaya mencegah segala bentuk pertikaian di kawasan, dengan tetap menjunjung tinggi Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS).
Baca SelengkapnyaAcara yang telah diselenggarakan sejak Selasa (1/8) akan dilanjutkan kembali yang direncanakan di Kota Vientiane, Laos.
Baca SelengkapnyaDia mendorong negara-negara ASEAN untuk mencari solusi bersama untuk mengatasi konflik Myanmar
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Subianto menyerahkan dokumen Jakarta Joint Declaration itu kepada Sekjen ASEAN.
Baca SelengkapnyaSetiap negara juga memiliki kewajiban untuk memastikan terciptanya stabilitas keamanan.
Baca SelengkapnyaNegara-negara ASEAN mengerahkan angkatan bersenjatanya untuk merapat di Natuna, Kepulauan Riau.
Baca Selengkapnya"Pada prinsipnya ASEAN tidak ingin ikut campur di dalam masalah negara lain, tapi kita ingin gunakan pengaruhnya," kata Prabowo.
Baca Selengkapnya