Asteroid "Penghancur Planet" Bersembunyi di Balik Sinar Matahari, Bisa Mengancam Bumi
Merdeka.com - Sekelompok tim astronom internasional berhasil menemukan tiga near-Earth asteroid atau asteroid dekat Bumi yang tersembunyi di balik cahaya Matahari tanpa terdeteksi. Salah satu asteroid yang ditemukan pun berpotensi berbahaya bagi Bumi.
Astronom menjelaskan tiga asteroid itu berasal dari kelompok asteroid yang mengorbit antara planet Bumi dan Venus. Karena berada di antara Bumi dan Venus serta tersembunyi karena cahaya Matahari, maka tiga asteroid itu sulit terdeteksi.
Tetapi karena gerhana Matahari, para astronom berhasil mendeteksi keberadaan tiga asteroid itu.
-
Di mana asteroid berada saat berada dekat Bumi? 'Catatan penting di sini adalah para ilmuwan planet dapat mendefinisikan asteroid yang berada dalam jarak 30 juta mil dari orbit Bumi sebagai pendekatan jarak dekat,'
-
Mengapa planet baru di tata surya sulit dideteksi? “Akan sangat sulit untuk dideteksi,“ Sementara itu menurut, astronom MIT Malena Rice mengatakan, jika planet neptunus ada di awan Oort, ada kemungkinan besar planet baru itu belum ditemukan.
-
Dimana asteroid berada? Kebanyakan dari asteroid lain yang diidentifikasi berada di sabuk asteroid utama yang berada di antara orbit Mars dan Jupiter. Terdapat pula benda luar angkasa yang berada di orbit Jupiter (Trojan) dan luar orbit Neptunus (sabuk Kuiper).
-
Di mana asteroid itu berada? Dikutip dari the Times of India, Selasa (28/5), klasifikasi ini disebabkan oleh jarak terdekatnya yang diperkirakan sekitar 7 juta km dari Bumi, atau lebih dari 17 kali jarak ke Bulan.
-
Bagaimana asteroid dideteksi? Alih-alih menggunakan teleskop untuk memindai langit dalam mencari asteroid, para ilmuwan tersebut menulis algoritma yang bisa memilah-milah foto-foto langit malam yang dahulu telah diambil.
-
Mengapa galaksi ini sulit dilihat? Sebab, galaksi ini diselimuti dengan begitu banyak debu, sehingga sulit untuk dilihat, namun ia terus membentuk banyak bintang baru di dalamnya.
Tim astronom pun mendeteksi tiga asteroid itu menggunakan Kamera Energi Gelap (DECam) yang terpasang pada Teleskop Victor M. Blanco. Teleskop sepanjang empat meter yang terletak di Cerro Tololo Inter-American Observatory Chili itu berhasil mendeteksi keberadaan asteroid-asteroid itu.
Salah satu asteroid yang dinamakan 2022 AP7 memiliki ukuran sebesar 1.5 kilometer. Ilmuwan yakin kalau asteroid itu akan melewati orbit Bumi di masa depan.
“Survei gerhana kami menjelajahi area di dalam orbit Bumi dan Venus untuk mencari asteroid. Sejauh ini kami telah menemukan dua asteroid besar dekat Bumi yang lebarnya sekitar 1 kilometer, ukuran yang kami sebut pembunuh planet,” jelas penulis utama penelitian Scott S. Sheppard, astronom Laboratorium Bumi & Planet dari Carnegie Institution for Science, dikutip dari CNN, Selasa (1/11).
Asteroid-asteroid itu diyakini akan melewati orbit Bumi dalam beberapa abad ke depan. Meski melewati orbit Bumi, namun Sheppard mengatakan asteroid itu tetap berada jauh dari Bumi.
Sheppard menjelaskan asteroid yang besarnya 1 kilometer atau lebih besar akan memiliki dampak kehancuran besar bagi Bumi. Jika asteroid sebesar itu menghantam Bumi, maka debu dan polutan akan memenuhi atmosfer Bumi selama bertahun-tahun. Kepunahan massal akan terjadi setelah hantaman itu.
Dua asteroid lainnya, yaitu 2021 LJ4 dan 2021 PH27 berada di orbit yang jauh lebih aman. Bumi pun tidak terancam dengan keberadaan dua asteroid itu.
Sebelumnya para astronom sering mencari asteroid-asteroid tersembunyi di wilayah tata surya dalam, yaitu pada orbit Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Para astronom pun hanya memiliki waktu 10 menit untuk menghindari cahaya Matahari saat mencari asteroid di wilayah itu.
Teleskop juga harus ditempatkan mengarah ke cakrawala Bumi untuk menangkap asteroid-asteroid tersembunyi.
Pencarian asteroid tersembunyi tidak dapat dilakukan teleskop-teleskop luar angkasa, seperti Hubble dan James Webb sebab sinar Matahari yang berbahaya dapat merusak instrumen-instrumen teleskop. Namun Kamera Energi Gelap mampu membantu astronom untuk mendeteksi asteroid-asteroid tersembunyi itu.
“DECam dapat mencakup area langit yang luas hingga kedalaman yang tidak dapat dicapai pada teleskop yang lebih kecil, memungkinkan kita untuk masuk lebih dalam, menutupi lebih banyak langit, dan menyelidiki Tata Surya bagian dalam dengan cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya,” jelas Sheppard.
Sebelumnya asteroid dekat Bumi adalah asteroid yang berada sekitar 48.4 juta kilometer dari Bumi. Upaya untuk menyelamatkan Bumi dari ancaman asteroid-asteroid itu sudah dilakukan Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA).
Kini tim berharap untuk menemukan lebih banyak asteroid pembunuh planet dalam penelitian-penelitian mereka. Para ilmuwan yakin ada sekitar 1.000 asteroid dekat Bumi yang berukuran lebih dari 1 kilometer.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mars lebih dekat ke sabuk asteroid, sumber utama puing-puing batuan di tata surya.
Baca SelengkapnyaBulan yang satunya bukanlah sungguhan. Itu adalah asteroid yang mengelilingi Bumi.
Baca SelengkapnyaTahukah Anda bahwa Bumi saat ini memiliki dua bulan? Asteroid kecil 2024 PT5 tertangkap gravitasi Bumi dan menjadi satelit sementara.
Baca SelengkapnyaSejumlah masyarakat yang mengira bahwa fenomena tersebut adalah kejadian astronomis langka yang memperlihatkan dua bulan di langit secara bersamaan.
Baca SelengkapnyaAda ragam cara Bumi hancur menurut beberapa sumber.
Baca SelengkapnyaApa itu Hujan Meteor Geminid? ini penjelasan lengkapnya.
Baca SelengkapnyaRuang angkasa merupakan tempat hampa yang tidak memiliki atmosfer untuk menyebarkan cahaya bintang atau matahari.
Baca SelengkapnyaEmpat asteroid besar mendekati Bumi pada 24 Oktober, dengan jarak terdekat sekitar 1,5 juta mil. Salah satunya, sebesar gedung pencakar langit.
Baca SelengkapnyaQ & A : Mengapa Ruang Angkasa Gelap Meski Ada Matahari?
Baca SelengkapnyaIndonesia yang merupakan negara khatulistiwa terbilang lebih minim terkena dampak.
Baca SelengkapnyaAsteroid sebesar itu bila menghantam Bumi, juga dikhawatirkan. Namun ini respons ilmuwan.
Baca Selengkapnya5 asteroid diperkirakan akan melintasi Bumi antara 27 Agustus dan 1 September.
Baca Selengkapnya