Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Australia Akan Minta Google dan Facebook Bayar Konten Berita dari Media

Australia Akan Minta Google dan Facebook Bayar Konten Berita dari Media Ilustrasi Google. ©2015 Merdeka.com/Angeline Agustine

Merdeka.com - Pemerintah Australia akan memaksa perusahaan digital Google dan Facebook membayar konten berita yang mereka tampilkan dari media-media Australia.

Menteri Keuangan Josh Frydenberg dan Menteri Komunikasi Paul Fletcher mengumumkan proses penggodokan kebijakan ini akan dirampungkan Juli nanti, maju lebih cepat dari tenggat sebelumnya November.

Kebijakan ini dilakukan karena anjloknya pendapatan iklan akibat pandemi Covid-19 yang membuat sejumlah media di daerah Australia tutup atau mengurangi beban operasional mereka.

Orang lain juga bertanya?

"Pemerintah memutuskan untuk membuat kode kebijakan khusus yang akan dirilis akhir Juli," kata Frydenberg hari ini, seperti dilansir laman 9News, Senin (20/4).

Dia mengatakan pemerintah berkomitmen meminta pertanggung jawaban kedua perusahaan digital raksasa itu di Australia, meski upaya yang sama dilakukan di negara lain sejauh ini tidak berhasil.

"Kami sangat memahami apa yang akan kami hadapi dan kami tahu sedang berhadapan dengan perusahaan kuat di dunia," kata Frydenberg.

"Di Prancis dan Spanyol serta negara lain, mereka sudah mencoba meminta kedua perusahaan teknologi ini membayar untuk konten, mereka belum berhasil."

"Kami yakin ini usaha yang pantas diperjuangkan. Kami meyakini ini penting bagi keberlangsungan masa depan sektor media kami dan ini semua soal kompetisi."

Fletcher menuturkan reformasi ini penting untuk melindungi jurnalisme Australia.

"Jurnalisme itu penting. Jurnalisme itu vital bagi demokrasi. Jurnalisme butuh uang untuk diproduksi. Perusahaan media Australia mempekerjakan jurnalis dan memproduksi berita, analisis, dan konten yang ingin dibaca publik Australia," kata dia.

Komisi Persaingan dan Konsumen Australia (ACCC) Desember lalu sudah menyerahkan laporan tentang Facebook, Google dan dampak kedua perusahaan teknologi itu di industri media.

Kebijakan baru ini nantinya akan menerapkan penegakan hukum, penalti dan bagaimana solusi ketidaksepakatan antara kedua perusahaan teknologi raksasa itu dengan perusahaan media Australia.

"Laporan yang memuat terobosan baru dari ACCC itu termasuk yang terdepan di dunia dan itu membuka jalan bagi kebijakan yang mewajibkan konten berita dibayar," kata Frydenberg.

Facebook, Google selama ini menguasai pasar iklan digital dan meraup keuntungan luar biasa dari konten berita berbagai media di sejumlah platform mereka, media sosial, dan video digital.

Ketua Eksekutif Korporasi Media Australia Michael Miller mengatakan Google dan Facebook membangun bisnis triliunan dolar memakai konten orang lain dan menolak membayar untuk itu.

"Keputusan pemerintah ini mengharuskan ada kode wajib antara perusahaan teknologi dan perusahaan media Australia. Ini langkah penting yang bisa membuat aman masa depan jurnalisme Australia," kata Miller.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tak Jadi Blokir, Google Akhirnya Patuh Bayar Perusahaan Media di Kanada, Segini Besarannya
Tak Jadi Blokir, Google Akhirnya Patuh Bayar Perusahaan Media di Kanada, Segini Besarannya

Google dikabarkan setuju untuk membayar penerbit di negara itu.

Baca Selengkapnya
Justin Trudeau Berang Gara-gara Facebook Blokir Pemberitaan Kebakaran Hutan di Kanada
Justin Trudeau Berang Gara-gara Facebook Blokir Pemberitaan Kebakaran Hutan di Kanada

Perdana Menteri Kanada ini marah kepada Facebook dan Google karena memblokir berita kebarakan.

Baca Selengkapnya
AMSI, AJI, IJTI & IDA Minta Presiden Cari Jalan Terbaik untuk Perpres Publishers Rights
AMSI, AJI, IJTI & IDA Minta Presiden Cari Jalan Terbaik untuk Perpres Publishers Rights

AMSI dan AJI merupakan dua organisasi dari Indonesia yang terlibat dalam perumusan prinsip global tersebut.

Baca Selengkapnya
Pendapatan Iklan Twitter Anjlok dan Beban Utang Meroket di Tangan Elon Musk
Pendapatan Iklan Twitter Anjlok dan Beban Utang Meroket di Tangan Elon Musk

Disebutkan bahwa banyaknya pengiklan loyal Twitter yang kabur karena khawatir tentang moderasi konten.

Baca Selengkapnya
Kerugian Rp9,1 Triliun Hingga PHK Massal Membayangi Industri Media Jika Iklan Rokok Dilarang
Kerugian Rp9,1 Triliun Hingga PHK Massal Membayangi Industri Media Jika Iklan Rokok Dilarang

Kerugian Rp9,1 Triliun Hingga PHK Massal Membayangi Industri Media Jika Iklan Rokok Dilarang

Baca Selengkapnya
Benarkah Google Bakal Berhenti Beroperasi di Indonesia Buntut Boikot Israel? Cek Faktanya
Benarkah Google Bakal Berhenti Beroperasi di Indonesia Buntut Boikot Israel? Cek Faktanya

Google akan berhenti beroperasi di Indonesia imbas boikot? Simak penelusurannya

Baca Selengkapnya
Peringatan Keras, Media Sosial yang Fasilitasi Judi Online Bakal Didenda Rp500 Juta per Konten
Peringatan Keras, Media Sosial yang Fasilitasi Judi Online Bakal Didenda Rp500 Juta per Konten

Selain platform sosial media, Menkominfo juga mengultimatum pihak Internet Service Provider (ISP) untuk aktif memberantas judi online.

Baca Selengkapnya
Segini Potensi Kerugian Dialami Industri Perikalanan Jika Iklan Rokok Dilarang
Segini Potensi Kerugian Dialami Industri Perikalanan Jika Iklan Rokok Dilarang

Rencana aturan tersebut dapat merugikan industri media digital yang tengah kena disrupsi tiada henti.

Baca Selengkapnya
Elon Musk Ngamuk Ajak Perang, Penyebabnya Bukan Masalah Sepele
Elon Musk Ngamuk Ajak Perang, Penyebabnya Bukan Masalah Sepele

Ini persoalan X yang dijauhi para pengiklan sehingga memperburuk keuangan mereka.

Baca Selengkapnya
Hadiri Acara HPN di Monas, Menteri Teten Bicara soal Pendapatan Media Tergerus Platform Global
Hadiri Acara HPN di Monas, Menteri Teten Bicara soal Pendapatan Media Tergerus Platform Global

Menkop dan UKM Teten Masduki menghadiri launching Hari Pers Nasional (HPN) 2024 di kawasan Monas, Jakarta, Minggu (12/11).

Baca Selengkapnya
Khawatir dengan Perilaku Elon Musk, Platform X Ambruk Ditinggal Pengiklan
Khawatir dengan Perilaku Elon Musk, Platform X Ambruk Ditinggal Pengiklan

Bahkan, IBM, Apple, dan Disney, yang menghentikan kampanye iklan mereka pada platform X minggu lalu.

Baca Selengkapnya
Australia Bakal Larang Anak-Anak di Bawah 16 Tahun Main Medsos, Gantinya Diajak Ikut Kegiatan Ini
Australia Bakal Larang Anak-Anak di Bawah 16 Tahun Main Medsos, Gantinya Diajak Ikut Kegiatan Ini

Perdana Menteri Australia mengumumkan akan melarang penggunaan media sosial bagi anak-anak di bawah usia 16 tahun.

Baca Selengkapnya