Australia Tidak Akan Lockdown Meski Kasus Covid-19 Melonjak karena Omicron
Merdeka.com - Australia harus bergerak melewati “tangan berat pemerintah” dan pihak berwenang harus berhenti mematikan kehidupan orang-orang dengan penguncian atau lockdown, kata Perdana Menteri Australia Scott Morrison, Selasa.
Pernyataan itu menyusul kasus infeksi COVID-19 harian di negara itu yang melonjak ke level tertinggi pandemi baru.
Kasus COVID-19 sudah memecahkan rekor dalam beberapa hari belakangan, lonjakan itu dipicu varian Omicron yang lebih menular. Namun, Morrison bersikeras bahwa membatasi penyebaran virus itu menjadi tanggung jawab pribadi.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Apa yang terjadi pada virus Corona varian Omicron di tubuh pria tersebut? Selama 20 bulan masa infeksi, dokter mencoba segala cara untuk membantu pria lanjut usia tersebut, namun tidak ada upaya yang berhasil.Tubuhnya tidak dapat memberikan respons kekebalan yang cukup kuat untuk melawan virus Corona, bahkan dengan bantuan obat antibodi sekalipun.
-
Di mana kasus cacar air meningkat signifikan? Di Indonesia, khususnya di Tangerang Selatan, jumlah kasus cacar air (Varicella) mengalami lonjakan yang signifikan dalam beberapa minggu terakhir, mencapai total 75 kasus.
“Kita harus bergerak melewati aturan pemerintah yang memberatkan dan kita sudah seharusnya memperlakukan orang-orang Australia seperti orang dewasa,” kata Morrison kepada wartawan, seperti dilansir laman Antara mengutip Reuters, Rabu (21/12)
Dia juga mendesak pihak berwenang untuk beralih dari “budaya perintah” dalam hal masker dan aturan jaga jarak sosial.
“Kami tidak akan kembali ke penguncian. Kami akan bergerak maju untuk hidup berdampingan dengan virus ini dengan akal sehat dan tanggung jawab,” katanya.
Mengalihkan penguncian dan aturan jaga jarak sosial yang ketat sudah membantu Australia untuk menjaga jumlah kasus COVID-19 relatif rendah dengan total sekitar 260.000 kasus dan 1.245 kematian.
Namun, sebagian besar negara bagian sudah dibuka selama lebih dari beberapa minggu yang lalu setelah tingkat penyuntikan vaksin yang tinggi kendati adanya ancaman varian Omicron. Pihak berwenang saat ini akan menggenjot pengadaan suntikan booster.
Sementara itu, Morisson mendesak negara bagian untuk membuka ratusan pusat vaksinasi yang sudah ditutup setelah permintaan berkurang saat tingkat vaksin lengkap pada orang usia di atas 16 tahun sudah mencapai 80 persen.
Meskipun varian Omicron menyebar dengan cepat, Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt mengatakan “hanya sebagian kecil” dari kasus yang berakhir di rumah sakit. Jumlah pasien di rumah sakit sudah merangkak naik, tetapi tetap jauh lebih rendah dibanding selama gelombang Delta.
Sekitar 4.600 kasus dilaporkan di Australia pada Selasa (21/12), melampaui jumlah sebelumnya sekitar 4.100 selama akhir pekan.
New South Wales yang beribu kota di Sydney menjadi negara bagian Australia pertama yang mencatatkan infeksi COVID-19 harian sebanyak 3.000 kasus, sementara negara bagian tetangga, Victoria, mencatatkan 1.245 kasus. Sementara itu, negara bagian lainnya memiliki lebih sedikit kasus.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaMunculnya wabah misterius ini mirip dengan awal kemunculan Covid-19 tiga tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca Selengkapnya