Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Australia Tolak Bantu Anak-anak Mendiang Militan ISIS

Australia Tolak Bantu Anak-anak Mendiang Militan ISIS kaum perempuan ISIS di kamp penampungan. ©Ivor Prickett for The New York Times

Merdeka.com - Perdana Menteri Australia Scott Morrison menolak membantu anak-anak mendiang militan ISIS dari Australia, Khaled Sharrouf, setelah mendengar mereka berada di kamp pengungsian di Al Hol, Suriah.

Penolakan itu berkaitan dengan keputusan Australia yang telah mencabut kewarganegaraan Sharrouf karena dia bergabung dengan ISIS.

Perdana menteri mengatakan, mereka kini bukan tanggung jawab Australia.

"Saya tidak akan membahayakan satu nyawa orang Australia untuk mencoba dan mengambil orang dari situasi berbahaya ini," kata Morrison kepada wartawan di Canberra, Senin 1 April 2019, dikutip dari the Guardian, Selasa (2/4).

"Saya pikir itu mengejutkan bahwa orang Australia telah pergi dan berjuang melawan nilai-nilai kita dan cara hidup kita dan negara-negara yang cinta damai di dunia demi bergabung dengan perang ISIS."

"Bahkan lebih tercela bahwa mereka menempatkan anak-anak mereka di tengah-tengahnya."

Namun, Menteri Dalam Negeri Australia, Peter Dutton --yang lembaganya membawahi berbagai badan penegak hukum dan intelijen domestik-- punya pendapat lain mengenai nasib anak-anak itu.

Dutton sebelumnya telah mengatakan, meski "kekuatan penuh hukum" akan digunakan terhadap eks-kombatan ISIS dewasa yang kembali ke Australia, namun, anak-anak mereka akan diperlakukan secara berbeda.

"Mereka dapat diberikan bantuan dan berpotensi ditempatkan bersama keluarga lain," kata Dutton seperti dikutip dari the Guardian.

Minta Pulang...

Anak-anak Khaled Sharrouf; Zaynab (17), Hoda (16), dan Hamza (8), saat ini mendekam di kamp pengungsian yang dikuasai Kurdi di Al-Hol, Suriah. Bersama mereka, ada delapan perempuan Australia lain, beserta anak-anaknya.

Mereka dilaporkan melarikan diri dari kantung pertahanan terakhir ISIS di Baghouz, sebelum dikuasai oleh paramiliter Kurdi yang dibeking koalisi negara Barat pimpinan Amerika Serikat.

Sharrouf juga memiliki dua putra, Abdullah (8) dan Zarqawi (9), yang diduga menjadi kombatan ISIS namun diyakini telah tewas bersama ayah mereka akibat serangan udara pimpinan AS di Raqqa pada 2017. Kala itu, ketiganya dikabarkan tengah berkendara di wilayah yang sempat dikuasai ISIS tersebut.

Istri Sharrouf dan ibu dari anak-anak itu, Tara Nettleton, diyakini meninggal karena kondisi medis pada tahun 2015, setahun setelah dia mengikuti Sharrouf ke Suriah dari Sydney.

Ibu Tara, Karen Nettleton, telah meminta pemerintah federal untuk membantu keluarganya yang masih hidup untuk kembali ke Australia.

"Mereka bersama militan (ISIS) dari Australia dan negara lainnya (di kamp di Al-Hawl) dan mereka tidak boleh berada di antara semua itu," katanya kepada ABC awal pekan ini.

Reporter: Rizki Akbar Hasan

Sumber: Liputan6.com

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Viral Video Dua Bocah Palestina Ditembak Mati Sniper Israel di Tepi Barat
Viral Video Dua Bocah Palestina Ditembak Mati Sniper Israel di Tepi Barat

Viral Video Dua Bocah Palestina Ditembak Mati Sniper Israel di Tepi Barat

Baca Selengkapnya
FOTO: Kepanikan Warga Armenia Bondong-Bondong Meninggalkan Wilayah Nagorno-Karabakh Usai Direbut Azerbaijan
FOTO: Kepanikan Warga Armenia Bondong-Bondong Meninggalkan Wilayah Nagorno-Karabakh Usai Direbut Azerbaijan

Warga Armenia mulai meninggalkan wilayah Nagorno-Karabakh setelah militer Azerbaijan kembali merebut dan menguasai wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya
Milisi Irak Ancam Hancurkan Pangkalan Militer AS Jika Turun Tangan Bantu Israel Perangi Gaza
Milisi Irak Ancam Hancurkan Pangkalan Militer AS Jika Turun Tangan Bantu Israel Perangi Gaza

Israel sampai saat ini masih memborbardir Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya
Kabur dari Pertempuran di Gaza, Dua Tentara Israel Dipecat
Kabur dari Pertempuran di Gaza, Dua Tentara Israel Dipecat

Kabur dari Pertempuran di Gaza, Dua Tentara Israel Dipecat

Baca Selengkapnya
Pakistan Balas Serang Iran, Sehari Setelah Digempur dengan Rudal
Pakistan Balas Serang Iran, Sehari Setelah Digempur dengan Rudal

Iran menyerang Pakistan sehari sebelumnya, menyasar kelompok milisi di Provinsi Balochistan, dekat perbatasan kedua negara.

Baca Selengkapnya
Pengungsi Rohingya Kabur dari Tempat Penampungan Sementara di Aceh Timur
Pengungsi Rohingya Kabur dari Tempat Penampungan Sementara di Aceh Timur

Belasan pengungsi tersebut kabur dengan cara merusak pagar jaring besi.

Baca Selengkapnya
Aljazeera: Ada 10.000 Tentara Turki di Militer Israel, Mereka Ikut Perang di Gaza
Aljazeera: Ada 10.000 Tentara Turki di Militer Israel, Mereka Ikut Perang di Gaza

Juli lalu perlemen Turki mengajukan rancangan undang-undang untuk mencabut kewarganegaraan Turki bagi mereka yang ikut berperang membantu Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya
FOTO: Momen Warga Israel Lari Terbirit-birit Saat Tel Aviv Diserang Rudal Houthi dari Yaman
FOTO: Momen Warga Israel Lari Terbirit-birit Saat Tel Aviv Diserang Rudal Houthi dari Yaman

Sirine peringatan serangan udara meraung-raung di Tel Aviv, Israel, ketika sebuah rudal ditembakkan kelompok Houthi.

Baca Selengkapnya
Detik-detik Konvoi Kendaraan Lapis Baja Israel Dirudal Brigade Al Qassam Hingga Hangus Terbakar, Tentara yang Selamat Lari Terbirit-birit
Detik-detik Konvoi Kendaraan Lapis Baja Israel Dirudal Brigade Al Qassam Hingga Hangus Terbakar, Tentara yang Selamat Lari Terbirit-birit

Sebuah video memperlihatkan kendaraan tentara lapis baja milik Israel yang sedang konvoi tiba-tiba dirudal oleh Brigade Al-Qassam hingga hangus terbakar.

Baca Selengkapnya
Puluhan WNA Diduga Imigran Gelap Terdampar di Sukabumi, Begini Kronologinya
Puluhan WNA Diduga Imigran Gelap Terdampar di Sukabumi, Begini Kronologinya

Mereka diduga hendak diselundupkan ke Australia melalui perairan laut Kabupaten Sukabumi.

Baca Selengkapnya