Australia Uji Coba Obat Semprot Hidung untuk Lawan Covid-19
Merdeka.com - Sejumlah peneliti di Australia tengah menggelar uji coba untuk mengetahui apakah menyemprotkan pengencer darah ke dalam hidung bisa memberikan perlindungan terhadap Covid-19.
Semprotan hidung ini memakai obat heparin yang murah untuk menetralkan mahkota protein dari virus corona.
Ketika disemprotkan ke hidung pasien Covid, obat ini mampu membuat virus corona tidak lagi bisa menginfeksi, kata peneliti.
-
Bagaimana cara mencegah penularan flu Singapura? Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun merupakan salah satu cara paling efektif untuk mencegah penularan flu Singapura.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana cara mencegah penularan flu singapura? Untuk mencegah penyebaran Flu Singapura, penting untuk menjaga kebersihan tangan dan lingkungan, serta menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
-
Bagaimana mencegah penularan flu? Menghindari kontak fisik dengan orang yang sedang sakit flu, seperti bersalaman, berpelukan, atau berciuman. Jika ada anggota keluarga yang terkena flu, usahakan untuk menjaga jarak dan tidak berbagi barang pribadi.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
Uji coba ini belum akan rampung hingga pertengahan 2022. Jika efektif, obat ini bisa dipakai bersama vaksin dan tindakan lain untuk mengatasi Covid.
Para peneliti berharap obat semprot hidung ini bisa menjadi penanganan awal untuk menghentikan penyebaran virus.
Ini bisa dilakukan "di mana pun ketika Anda sedang di tengah publik atau situasi kerumunan," kata kepala peneliti Prof Don Campbell kepada BBC.
"Untuk orang yang takut dengan Covid seperti saya, gagasan untuk menyemprot hidung dulu sebelum pergi berbelanja atau menonton pertandingan bola membuat saya bisa tidak terlalu khawatir. Ini alat yang membuat saya tenang."
Meski obat semprot hidung juga sedang diuji coba di belahan dunia lain untuk melawan Covid, ini adalah yang pertama memakai heparin, obat yang tersedia untuk orang yang punya masalah pembekuan darah.
Peneliti mengatakan, ketika heparin diirup, obat ini tidak masuk ke aliran darah, tapi bertahan di hidung dengan tujuan agar virus bisa menempel dan tidak masuk ke sel manusia.
Obat ini digunakan dengan dua kali semprotan, tiga kali sehari. Uji coba ini akan melihat apakah cara ini berhasil mencegah penularan Covid di dalam rumah dari orang yang positif. Jika terbukti efektif, obat ini akan diperluas jangkauannya.
Prof Campbell mengatakan dia sendiri sudah mencoba obat ini dan sejauh ini tidak ada efek samping.
"Saya sudah memakainya selama 20 bulan dan hidung saya tidak rontok dan saya tidak mati bersimbah darah.
"Kami sangat yakin obat ini akan berhasil."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Efektivitas pemanfaatan teknologi wolbachia untuk menurunkan kejadian demam berdarah juga sudah dibuktikan di 13 negara.
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru mengungkap penyebab sejumlah orang aman dari Covid-19 tanpa pernah terinfeksi.
Baca SelengkapnyaHasil penelitian terbaru menemukan cara yang bisa dilakukan untuk mempersingkat pemulihan pada anak.
Baca SelengkapnyaMenggunakan masker adalah langkah pencegahan, bukan hanya untuk COVID-19, tapi juga berbagai macam virus lainnya.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengatakan, nyamuk Wolbachia Bill Gates merupakan inovasi baru untuk menurunkan penyebaran DBD di Indonesia.
Baca Selengkapnyaerluasan uji coba pengendalian Dengue di wilayah tersebut telah melalui penetapan nota kesepakatan antara Kemenkes dan Pemkot Bandung pada 18 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaPeneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) Adi Utarini atau akrab disapa Uut buka-bukaan terkait nyamuk wolbachia.
Baca SelengkapnyaKemenkes menegaskan, penggunaan nyamuk wolbachia tidak menjadikan manusia sebagai kelinci percobaan.
Baca SelengkapnyaKasus DBD di Indonesia terus meningkat, seperti data Kementerian Kesehatan RI yang mencatatkan 190.561 kasus dan 1.141 kematian hingga minggu ke-36 tahun ini.
Baca SelengkapnyaKemenkes meluruskan informasi yang beredar bahwa pemerintah menebarkan nyamuk mengandung bakteri wolbachia ke lima kota di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaUji coba ini sebagai upaya mengurangi penyebaran demam berdarah dengue (DBD).
Baca Selengkapnya