Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Australia Uji Coba Obat Semprot Hidung untuk Lawan Covid-19

Australia Uji Coba Obat Semprot Hidung untuk Lawan Covid-19 Ilustrasi virus corona. ©2020 Merdeka.com/liputan6.com

Merdeka.com - Sejumlah peneliti di Australia tengah menggelar uji coba untuk mengetahui apakah menyemprotkan pengencer darah ke dalam hidung bisa memberikan perlindungan terhadap Covid-19.

Semprotan hidung ini memakai obat heparin yang murah untuk menetralkan mahkota protein dari virus corona.

Ketika disemprotkan ke hidung pasien Covid, obat ini mampu membuat virus corona tidak lagi bisa menginfeksi, kata peneliti.

Orang lain juga bertanya?

Uji coba ini belum akan rampung hingga pertengahan 2022. Jika efektif, obat ini bisa dipakai bersama vaksin dan tindakan lain untuk mengatasi Covid.

Para peneliti berharap obat semprot hidung ini bisa menjadi penanganan awal untuk menghentikan penyebaran virus.

Ini bisa dilakukan "di mana pun ketika Anda sedang di tengah publik atau situasi kerumunan," kata kepala peneliti Prof Don Campbell kepada BBC.

"Untuk orang yang takut dengan Covid seperti saya, gagasan untuk menyemprot hidung dulu sebelum pergi berbelanja atau menonton pertandingan bola membuat saya bisa tidak terlalu khawatir. Ini alat yang membuat saya tenang."

Meski obat semprot hidung juga sedang diuji coba di belahan dunia lain untuk melawan Covid, ini adalah yang pertama memakai heparin, obat yang tersedia untuk orang yang punya masalah pembekuan darah.

Peneliti mengatakan, ketika heparin diirup, obat ini tidak masuk ke aliran darah, tapi bertahan di hidung dengan tujuan agar virus bisa menempel dan tidak masuk ke sel manusia.

Obat ini digunakan dengan dua kali semprotan, tiga kali sehari. Uji coba ini akan melihat apakah cara ini berhasil mencegah penularan Covid di dalam rumah dari orang yang positif. Jika terbukti efektif, obat ini akan diperluas jangkauannya.

Prof Campbell mengatakan dia sendiri sudah mencoba obat ini dan sejauh ini tidak ada efek samping.

"Saya sudah memakainya selama 20 bulan dan hidung saya tidak rontok dan saya tidak mati bersimbah darah.

"Kami sangat yakin obat ini akan berhasil."

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kontroversi Nyamuk Wolbachia 'Bill Gates', Benarkah Mampu Mengurangi Penyebaran Demam Berdarah?
Kontroversi Nyamuk Wolbachia 'Bill Gates', Benarkah Mampu Mengurangi Penyebaran Demam Berdarah?

Efektivitas pemanfaatan teknologi wolbachia untuk menurunkan kejadian demam berdarah juga sudah dibuktikan di 13 negara.

Baca Selengkapnya
Penelitian Terbaru Berhasil Pecahkan Mengapa Ada Orang yang Sama Sekali Tidak Terinfeksi COVID-19
Penelitian Terbaru Berhasil Pecahkan Mengapa Ada Orang yang Sama Sekali Tidak Terinfeksi COVID-19

Penelitian terbaru mengungkap penyebab sejumlah orang aman dari Covid-19 tanpa pernah terinfeksi.

Baca Selengkapnya
Hasil Penelitian Ungkap Begini Cara untuk Buat Demam Anak Cepat Sembuh
Hasil Penelitian Ungkap Begini Cara untuk Buat Demam Anak Cepat Sembuh

Hasil penelitian terbaru menemukan cara yang bisa dilakukan untuk mempersingkat pemulihan pada anak.

Baca Selengkapnya
Penyakit yang dapat Dicegah dengan Masker, Salah Satunya yang Sebabkan Pneumonia
Penyakit yang dapat Dicegah dengan Masker, Salah Satunya yang Sebabkan Pneumonia

Menggunakan masker adalah langkah pencegahan, bukan hanya untuk COVID-19, tapi juga berbagai macam virus lainnya.

Baca Selengkapnya
Mengenal Nyamuk Wolbachia Buatan Bill Gates, Inovasi Baru Lumpuhkan DBD di Indonesia
Mengenal Nyamuk Wolbachia Buatan Bill Gates, Inovasi Baru Lumpuhkan DBD di Indonesia

Kemenkes mengatakan, nyamuk Wolbachia Bill Gates merupakan inovasi baru untuk menurunkan penyebaran DBD di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Badung Diperluas, Terungkap Ini Alasannya
Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Badung Diperluas, Terungkap Ini Alasannya

erluasan uji coba pengendalian Dengue di wilayah tersebut telah melalui penetapan nota kesepakatan antara Kemenkes dan Pemkot Bandung pada 18 Maret 2024.

Baca Selengkapnya
Peneliti Blak-blakan soal Nyamuk Wolbachia Hasil Rekayasa Genetik
Peneliti Blak-blakan soal Nyamuk Wolbachia Hasil Rekayasa Genetik

Peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) Adi Utarini atau akrab disapa Uut buka-bukaan terkait nyamuk wolbachia.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebar Nyamuk Wolbachia di 5 Kota, Ini Daftarnya
Kemenkes Sebar Nyamuk Wolbachia di 5 Kota, Ini Daftarnya

Kemenkes menegaskan, penggunaan nyamuk wolbachia tidak menjadikan manusia sebagai kelinci percobaan.

Baca Selengkapnya
Cara Indonesia Tanggulangi DBD Dilirik Kantor Farmasi Global
Cara Indonesia Tanggulangi DBD Dilirik Kantor Farmasi Global

Kasus DBD di Indonesia terus meningkat, seperti data Kementerian Kesehatan RI yang mencatatkan 190.561 kasus dan 1.141 kematian hingga minggu ke-36 tahun ini.

Baca Selengkapnya
Kemenkes: Nyamuk Wolbachia Baru Disebar di 3 Kota
Kemenkes: Nyamuk Wolbachia Baru Disebar di 3 Kota

Kemenkes meluruskan informasi yang beredar bahwa pemerintah menebarkan nyamuk mengandung bakteri wolbachia ke lima kota di Indonesia.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kasus Covid-19 Meningkat Signifikan, Warga Antre Vaksin Booster saat Car Free Day Jakarta
FOTO: Kasus Covid-19 Meningkat Signifikan, Warga Antre Vaksin Booster saat Car Free Day Jakarta

Beberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Tekan DBD, Kemenkes Target Penyebaran Nyamuk Wolbachia di 230 Kabupaten dan Kota Dalam Lima Tahun
Tekan DBD, Kemenkes Target Penyebaran Nyamuk Wolbachia di 230 Kabupaten dan Kota Dalam Lima Tahun

Uji coba ini sebagai upaya mengurangi penyebaran demam berdarah dengue (DBD).

Baca Selengkapnya