Awalnya Dikira Batu Berisi Emas, Tapi Ternyata Nilainya Jauh Lebih Berharga
Merdeka.com - David Hole menemukan batu besar berwarna kemerahan di Taman Daerah Maryborough, Australia pada 2015 lalu. Saat itu dia sedang berkeliling mencari sesuatu dengan alat pendeteksi logam dan menemukan benda itu.
David yang senang menemukan benda-benda segera membawa batu itu ke rumah dan berharap mendapatkan banyak emas setelah membukanya. Namun semua peralatan yang David pakai tidak bisa menembus batu yang keras itu.
Karena tidak bisa membuka batu, David yang penasaran membawa batu itu ke Museum Melbourne untuk diperiksa. Setelah diperiksa Dermot Henry, ahli geologi museum ternyata batu yang ditemukan David adalah batu asteroid langka dan bukan batu emas.
-
Bagaimana pria itu menemukan emas? Bongkahan emas ini ditemukan oleh seorang pemburu harta karun amatir di Meksiko pada 1989, menggunakan detektor logam tingkat pemula yang ia dapat dari Radio Shack setempat dan berkelana ke Gurun Sonora yang terlarang.
-
Bagaimana emas itu ditemukan? Richard Brock (67) menemukan emas ini saat mengikuti tamasya terorganisir di ladang yang ada di Shropshire Hills musim panas lalu. Dia datang terlambat ke lokasi tamasya dan sempat mengalami kerusakan detektor logam.
-
Siapa yang menemukan emas? Seorang ahli detektor logam di Shropshire, Inggris menemukan bongkahan emas terbesar yang pernah ada di Inggris.
-
Emas apa yang ditemukan? Seorang ahli detektor logam di Shropshire, Inggris menemukan bongkahan emas terbesar yang pernah ada di Inggris.
-
Di mana emas itu ditemukan? Seorang ahli detektor logam di Shropshire, Inggris menemukan bongkahan emas terbesar yang pernah ada di Inggris.
-
Dimana pria itu menemukan batu? Seorang pria asal Australia bernama David Hole tidak sengaja menemukan benda aneh saat ia sedang menggali emas. Penemuannya itu diketahui sejak 2015 dan melebihi emas yang sedang dicarinya. Apa yang ia temukan? Mengutip Indy100, Senin (27/11), David saat itu sedang menggali emas di Maryborough Regional Park, dekat Melbourne.
Henry pun sangat senang melihat batu asteroid langka itu karena selama 37 tahun bekerja di museum, Henry baru dua kali menerima asteroid asli setelah pemeriksaan.
“Itu memiliki tampilan terpahat, berlesung pipit... Itu terbentuk ketika mereka melewati atmosfer, mereka meleleh di luar, dan atmosfer memahatnya,” jelas Henry, dikutip dari Science Alert, Jumat (25/11).
Berdasarkan penelitian, batu yang ditemukan David adalah batu asteroid berusia 4.6 miliar tahun. Batu itu pun diberikan nama Maryborough sesuai dengan tempat di mana David menemukannya.
Batu itu memiliki berat sebesar 17 kilogram dan setelah melalui pemeriksaan, peneliti menemukan batu itu memiliki persentase besi yang tinggi sehingga menjadikannya batu kondrit H5.
Dalam pemeriksaan, batu itu juga ditemukan mengandung tetesan mineral logam kecil mengkristal yang disebut chondrule. Henry menjelaskan kandungan asam amino juga dapat ditemukan dalam asteroid-asteroid langka lainnya.
“Asteroid membawa kita kembali ke masa lalu, memberikan petunjuk tentang usia, pembentukan, dan kimia Tata Surya kita (termasuk Bumi). Beberapa memberikan pandangan sekilas ke bagian dalam planet kita. Di beberapa asteroid, terdapat debu bintang yang bahkan lebih tua dari Tata Surya kita, yang menunjukkan kepada kita bagaimana bintang terbentuk dan berevolusi untuk menciptakan elemen tabel periodik,” jelas Henry.
Meski telah diteliti, namun para ahli belum dapat memastikan asal usul batu asteroid itu. Tapi Henry yakin batu itu dapat berasal dari sabuk asteroid yang berada di antara Planet Mars dan Jupiter. Henry juga percaya batu itu dapat jatuh ke Bumi karena bertubrukan dengan batu-batu asteroid lainnya.
Berdasarkan penanggalan karbon, peneliti menemukan batu itu telah berada di Bumi selama 100 hingga 1.000 tahun lamanya.
Meski batu itu bukan seperti yang David harapkan sebagai batu emas, namun para peneliti mengungkap batu itu lebih langka dibanding emas dan sangat berharga untuk ilmu pengetahuan. Batu itu bahkan batu asteroid ke-17 yang pernah ditemukan di wilayah Victoria, Australia.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Batu ini menurut para peneliti jauh lebih langka daripada emas.
Baca SelengkapnyaIa sudah mencoba memecahkan batuan itu bertahun-tahun tetapi tak bisa. Ia pun menyerah.
Baca SelengkapnyaBertahun-Tahun Simpan Batu yang Dikira Berisi Emas, Ternyata Batu Langka yang Jauh Lebih Berharga
Baca SelengkapnyaPria asal Australia temukan benda asing langka dari luar angkasa berusia 4,6 miliar tahun. Begini kisah selengkapnya.
Baca SelengkapnyaEmas ini ditemukan di bawah bak mandi yang sedang dibongkar.
Baca SelengkapnyaBerlian 19,22 karat itu akan segera dilelang dan diperkirakan terjual dengan harga Rp1,5 miliar.
Baca SelengkapnyaBaru Belajar Pakai Pendeteksi Logam, Pria ini Temukan Bongkahan Emas Terbesar yang Pernah Ada, di Sini Lokasinya
Baca SelengkapnyaDikira Koin Usang, Pria di Norwegia Temukan Harta Karun Emas Kuno Abad ke-6
Baca SelengkapnyaProfesi tak main-main warga di Arab Saudi sampai bisa beli mobil sport. Simak selengkapnya.
Baca Selengkapnya