Ayah derita kanker darah, bocah 10 tahun rela jadi pemulung
Merdeka.com - Demi menyembuhkan penyakit ayahnya, bocah 10 tahun ini rela turun ke jalan untuk mengumpulkan kertas dan kardus bekas. Mo Suangyi sekarang masih duduk di bangku kelas lima sekolah dasar.
Bocah asal Jiangxi, China, itu bertekad untuk membayar biaya pengobatan ayahnya yang didiagnosis menderita kanker darah. Dokter mengatakan bahwa biaya pengobatan ayah Mo mungkin akan mencapai lebih dari 600.000 Yuan (atau sekitar Rp 1,2 miliar). Di tengah belitan kemiskinan yang terasa mencekik, keluarga Mo pun dilanda keputusasaan.
Namun karena Mo sangat menyayangi ayahnya, dia tidak mau menyerah pada keadaan. Dia memutuskan untuk turun ke jalan dan mengumpulkan kertas/kardus bekas yang ditemukannya di tempat sampah, dan kemudian menjualnya ke pengepul barang bekas. Menurut laporan Tencent News, dalam dua bulan terakhir, dia telah menjual sekitar 317,5 kg kertas/kardus bekas.
-
Apa yang diungkapkan oleh kata-kata berjuang demi anak? Kata-kata berjuang demi anak ini menggambarkan usaha yang terbaik dari orang tua untuk buah hati. Kata-kata berjuang demi anak ini menggambarkan usaha yang terbaik dari orang tua untuk buah hati.
-
Apa tanda kecerdasan anak usia 10 tahun? Indikator kunci kecerdasan pada anak 10 tahun ini meliputi kecintaan pada obrolan, membuat aturan berbeda untuk permainan papan, dan merasa jenuh dengan anak-anak lain.
-
Bagaimana anak ini mencari uang? Mampu mengumpulkan uang hingga Rp150 ribu untuk digunakan membantu orang tua yang berprofesi sebagai nelayan.
-
Apa yang dilakukan anak baik? Anak baik anak teladanJadi kebanggaan keluarga
-
Apa pekerjaan anak ini? Di usianya masih masih belia, RA yang duduk di kelas 6 Sekolah Dasar (SD) ini harus merasakan kerasnya hidup. Ia harus menjadi tulang punggung keluarga dan merawat orang tuanya.
-
Siapa yang bisa mendapatkan semangat dari ucapan Hari Kanker Anak Sedunia? Selain sebagai bentuk perhatian, ucapan Hari Kanker Anak Sedunia juga bisa menjadi penyemangat bagi mereka yang tengah dan masih berjuang.
Selain mengais sisa potongan kertas/kardus bekas di jalan, Mo juga harus mengurus semua pekerjaan rumah tangga, termasuk memasak, mengepel lantai dan mencuci piring.
"Saya harus menjaga nenek dan adik saya, sehingga ayah tidak perlu khawatir tentang mereka", tulis Mo dalam buku hariannya.
Salah satu kalimat Mo yang paling menyentuh adalah, ketika dia menulis: "Saya tahu jarak antara 36,6 dan 600.000 itu seperti jarak Jiangxi sampai Beijing, tapi saya tidak mau menyerah. Jadi, tetaplah di sana ayah dan kau akan baik-baik saja."
Photos dari People's Daily via Tencent news
Mo menunjukkan kepada kita bahwa dia tidak ingin menyerah pada nasib. Dia yakin bahwa kerja kerasnya akan membuahkan hasil. Jadi, apakah kita juga harus menyerah pada nasib? Sementara bocah yang baru berusia 10 tahun saja memiliki semangat sekeras baja? Keep fighting Mo! (mdk/des)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah hidup Adit, remaja yang putus sekolah demi cari uang untuk bantu perekonomian keluarga.
Baca SelengkapnyaDi tengah rasa duka yang masih menyelimuti, dia kembali dihadapkan dengan situasi pelik.
Baca SelengkapnyaPemulung anak yatim di Bantar Gebang ini memiliki cita-cita ingin menjadi prajurit TNI.
Baca Selengkapnya. Usai ibunya meninggal, ayahnya menikah lagi dan menitipkannya pada tetangga.
Baca SelengkapnyaIa memperlihatkan video saat anaknya sedang diperiksa dokter di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaBikin haru, kisah anak kelas 4 SD yang berjualan tahu untuk bantu ibunya yang sakit ini viral.
Baca SelengkapnyaNabila dengan tulus ikhlas memulung sampah, dan tak terpikir untuk bermain layaknya anak sekolah seusianya. Ia berharap, upaya ini bisa sedikit meringankan.
Baca SelengkapnyaIbunda Awan mengenang anaknya yang tewas di tangan ayahnya itu orang yang rajin membantu lingkungan.
Baca SelengkapnyaBikin haru, begini kisah Lina bocah 9 tahun yang sudah lama bantu ayahnya cari rongsokan.
Baca SelengkapnyaViral kisah haru perjuangan lansia berusia 80 tahun bersama anaknya ODGJ. Ia berjualan dengan membawa sang anak.
Baca SelengkapnyaPerjuangan pak Ahmad yang rela banting tulang jualan agar-agar demi keluarganya.
Baca SelengkapnyaViral anak SMP bantu ibunya cari rongsokan usai pulang sekolah, aksinya bikin salut.
Baca Selengkapnya