Ayah Ini Tenangkan Putrinya Jangan Takut, Tak Lama Dia Tewas karena Serangan Israel
Merdeka.com - Jangan takut, tetap bermain, hampir selesai. Kata-kata itu disampaikan seorang ayah Palestina berulang-ulang kepada dua putrinya saat mereka berebut untuk bersembunyi ketika pesawat tempur Israel meraung-raung di atas kepala mereka.
“Ayah,” jerit mereka, menutup kepala mereka dengan bantal sofa.
Hanya beberapa menit sebelum serangan, Ahmed Al-Mansi (35), merekam dua putrinya, berusia 6 dan 12 tahun dengan mainan pancing magnet yang baru dia belikan untuk hadiah Idulfitri mereka untuk mengalihkan perhatian mereka dari bombardir Israel yang mengerikan di Jalur Gaza.
-
Apa dampak serangan Israel di Gaza terhadap anak-anak? 'Pada dasarnya, setiap satu hari, tercatat ada 10 anak yang rata-rata kehilangan satu atau dua kakinya,' kata Lazzarini, dikutip dari The Cradle, Rabu (26/6). Menurut data dari badan anak-anak PBB UNICEF, UNRWA mencatat bahwa angka tersebut tidak termasuk anak-anak yang kehilangan lengan dan tangan, ada lebih banyak catatan medis dari angka tersebut.
-
Apa yang dilakukan Israel terhadap anak-anak Palestina? Laporan ini berdasarkan pengakuan para saksi mata, laporan medis, dan tayangan CCTV. Pembunuhan yang didokumentasikan laporan ini berlangsung antara 2 Oktober 2023 dan 31 Juli 2024, seperti dilansir Middle East Eye.
-
Apa yang terjadi dengan anak di Gaza? Potret sedih seorang bocah Palestina saat kehabisan makanan di tempat distribusi bantuan, ramai jadi sorotan di media sosial. Ekspresi sedihnya ketika mengetahui jika dia tidak mendapat jatah makanan ramai disebut warganet sangat menyayat hati.
-
Bagaimana Israel melakukan penahanan terhadap anak-anak? Pada 9 Juni, sekitar 250 anak Palestina dari Tepi Barat hilang dalam penahanan militer Israel, keluarga mereka tidak dapat memastikan keberadaan dan kesejahteraan mereka secara fisik karena pembatasan kunjungan tambahan yang diberlakukan sejak Oktober.
-
Siapa yang membunuh anak-anak Palestina? Sebanyak 141 anak-anak Palestina dibunuh tentara dan pemukim Israel di Tepi Barat sejak 7 Oktober 2023.
-
Apa yang sedang dilakukan anak-anak Palestina? Misalnya saja anak-anak kecil yang meringkuk di belakang buah semangka besar demi menghindari serangan brutal tentara Israel.
Video itu diunggah pada Rabu lalu di saluran YouTube keluarga tersebut bernama “Sarah and Hala stars”, yang lebih dari empat bulan terakhir mendokumentasikan kehidupan anak-anak di Gaza, termasuk serangan udara terbaru.
Saluran YouTube mereka telah ditonton puluhan ribu kali dan membuat keluarga tersebut terkenal di Gaza.
Tapi video Ahmed yang merekam dirinya membelikan mainan untuk anak-anaknya, menjadi video terakhirnya.
Tiga hari kemudian, dia tewas dalam serangan Israel.
“Saya harap Idulfitri Anda bahagia,” kata Ahmed sembari tersenyum, dikutip dari The Independent, Rabu (19/5).“Kami tidak bisa mengikuti tradisi Idulfitri seperti biasanya, karena sangat berbahaya berkendara di jalan.”
“Hala kesal. Saya ingin melakukan sesuatu yang membuatnya bahagaia. Saya akan membelikannya sesuatu yang membuat dia bahagia.”
Terlepas dari upaya untuk menenangkan putri-putrinya dan meyakinkan mereka aman, Ahmed tewas dalam serangan udara Israel di kampungnya di utara Jalur Gaza akhir pekan ini.
Video yang direkam oleh keluarganya yang selamat malam itu mengerikan. Ada sedikitnya 10 serangan hanya dalam 15 detik.
Di tengah kegelapan, anak-anak itu terdengar menjerit dan muntah-muntah.
Israel mengatakan malam itu mereka menargetkan terowongan jaringan bawah tanah Hamas. Ahmed salah satu korban dari 213 orang yang terbunuh di Gaza karena serangan Israel. Dari ratusan korban tersebut, 61 merupakan anak-anak dan 36 perempuan.
Di tengah upaya internasional yang menyerukan gencatan senjata, pertempuran terus berlanjut.
“Kami akan terus melakukan operasi sepanjang dibutuhkan dalam rangka mengembalikan ketenangan dan keamanan untuk penduduk Israel,” kata Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Pada Selasa, PBB mengatakan 52.000 orang mengungsi di Gaza dan lebih dari 2.500 orang telantar karena rumah dan apartemen mereka hancur karena serangan Israel.
Kakak Ahmed, Hamed (36), seorang fotografer terkenal di Gaza, mengatakan kepada The Independent, hari sebelum Ahmed terbunuh, dia menggelar pesta ulang tahun untuk Hala, putrinya yang berusia 6 tahun.
“Dia berusaha melakukan segalanya untuk membahagiakan mereka, untuk mengalihkan mereka dari mimpi buruk,” kata Hamed.
Pada hari nahas itu, Ahmed memindahkan keluarganya; kemudian, dengan saudara yang lainnya, Youssef, dia datang membantu Hamed mengungsikan anak-anaknya.
Video pengeboman yang direkam istri Hamed, Haneen, dan dibagikan dengan The Independent menunjukkan tembakan tanpa henti dan intens.
Para orang tua yang ketakutan terdengar mengucapkan syahadat, sementara anak-anak menjerit dan menangis.
Haneen (29) mengatakan dia mulai merekam untuk menandai momen yang dia pikir seluruh keluarganya akan terbunuh saat itu, sebagai sebuah testimoni apa yang terjadi pada mereka.
“Kami dihujani pecahan peluru meriam. Saya sangat takut. Saya menunggu kematian setiap saat,” ujarnya.
Hamed mengatakan dia akhirnya bisa mengungsikan istri dan anak-anaknya dan kembali ke rumah mencari saudara-saudaranya, yang menunggu di jalan.
“Saya jaraknya 10 meter dari mereka ketika rudal Israel menghantam mereka,” ujarnya dengan suara bergetar.
“Saudara-saudara saya tidak membawa roket atau batu. Mereka datang hanya untuk memastikan saya baik-baik saja. Saya menjerit dan menangis meminta bantuan ambulans, itulah mengapa suara saya hilang sekarang.”
“Mengapa mereka bisa melakukan ini?"
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Genosida Israel terhadap warga Gaza, Palestina, masih terus berlangsung hingga kini.
Baca SelengkapnyaCurhatan dua anak perempuan Palestina ini begitu menyayat hati. Keduanya kini hidup dalam kondisi memprihatinkan. akibat penjajahan Israel atas Palestina.
Baca SelengkapnyaDua bayi tersebut lahir pada Sabtu (10/8) di kota Deir al-Balah diberi nama Aysel dan Asser.
Baca SelengkapnyaSudah berapa banyak ibu yang kehilangan anak-anaknya dan sebaliknya. Salah satunya dialami oleh Alaa el-Qatrawi (33).
Baca SelengkapnyaTangis sedih Ashraf yang memeluk kedua anaknya itu pecah di rumah sakit al-Najar di Rafah, di Jalur Gaza selatan.
Baca SelengkapnyaGenosida Israel di Gaza masih terus terjadi. Dunia tak bisa berbuat apa-apa atas kejahatan Israel.
Baca SelengkapnyaSeorang Ibu asal Gaza tersenyum bahagia melihat anaknya tewas dalam posisi sujud akibat serangan Israel.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah pilu anak Palestina saat melihat orang tuanya ditembak di hadapannya.
Baca SelengkapnyaHaniyeh menegaskan Hamas tidak akan mundur walaupun keluarga mereka ditargetkan Israel.
Baca SelengkapnyaBocah 7 tahun asal Gaza tewas mengenaskan saat pergi ke toko roti untuk beli makanan keluarganya.
Baca SelengkapnyaViral Video Dua Bocah Palestina Ditembak Mati Sniper Israel di Tepi Barat
Baca SelengkapnyaAkibat serangan brutal tersebut, bayi berusia 18 bulan menjadi korban tewas dengan cara mengenaskan.
Baca Selengkapnya